Mungkin anda pernah kuliah? dan mungkin pulah anda sering menemukan seorang Dosen so, kiler padahal mutuhnya nol besar, hal ini terjadi mungkin diberbagai perguruan tinggi baik di Negri maupun disuwasta. "Persoalan Dosen yang so pinter dan belaga kilir ini biasanya agar terlihat dia berdedikasi atau menujukan dirinya orang yang lebih dari pada mahasiswanya, sehingga jiwa untuk mendidik tidak terlihat yang lebih menonjol adalah keangkuhan?" akhirnya sering sekali mahasiswa dipermainkan oleh para dosen itu,baik hasil permata kuliahan maupun ketika mereka mau melihat hasil ujiam lisannya."persoalan ini biasanya sering dihadapi oleh para mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai jurusan,baik Fakultas Ekonomi, Hulum,Tehnik,Kedektoran,Akuntansi dan sebagainya. Apalagi bilah sedang menghadapi nyusun skripsi,biasanya sering kali dosen pembimbing membuat hal-hal yang sangant sulit buat mahasiswanya, sehingga seringkali mahasiswa dan mahasiswi kalang kabut. "Pertanyaannya apakah dosen di Indonesia se[erti ini? jawabnya tidak.jika tidak mengapa ada istilah dosen mau ditampar sama muridnya? dan mengapa banyak mahasiswa dan mahasiswi sering kelimpungan jika menghadapi semester akhir? ataukah mungkin banyak pulah mahasiswa dan masiswi kekampus tidak mencatat mata kuliah yang diberikan sehingga ketika mulai menyususn skripsi banyak bahan yang kekurangan? terlepas semua itu yang jelas dunia dusen saat ini sangant meprihatinkan."Yang mana banyak berbagai Ka,pus saat ini sudah jarang sekali Dosen mau mengajar,? malah yang sring tampil di kampus adala asisten dosen, sementara dosen kebanyakankan apsten." Mengapa bisa begini? bukankah mereka para mahasiswa belajar di kampus dengan tujuan ingin pandai bukan ingin diajar oleh asisten dosen yang kurang punya pengalaman dan akhirnya mahasiswa malas untuk hadir kekampus.? melihat semua ini penulis sangant tersentuh dengan dunia pendidikan indonesia yang semakin tak memntu arah,bahkan tidak sedikit mahasiswa yang telah menjadi sarjana sangant rendah mutuhnya oleh sebab para dosennya juga demikian, "Andaikan mau diurut berapa jumlah tamatan sarjana di Indonesia mungkin sudah mengunung bahkan mereka saat sekarang masih sulit mau berbuat apa? akhirnya hanyalaha sertifikat ditangan. "Lima tahun menimba Ilmu dan bergelut dengan kehidupan kampus hanyalah mengengam sebuah sertifikat belaka." adakah yang tersentuh melihat keadaan saejana kita yang telah menganggur? sudalah dia mengagur ditambah pulah beban lingkungan yang mungkin mencomohnya? nah jika binar para dosen membimbing mahasiswa dan memberi ilmu dengan sepenuhnya stidaknya mereka tidaklah seperti ini. Melihat semua ini penulis hanya bisa menyampaikan kepada seluruh yayasan dan perguruan tinggi dimanapun berada turunkanlah ilmu pada mahasiswa setulus hati agar ketika mereka tamat jadi sarajana akan dapat mengembangkan ilmunya,buat apa anda disebut dosen kiler bilah mahasiswa anda atau mahasiswi anda setelah menjadi sarjana tidak bisa berbuat apa-apa? dan penulis berharap janganlah ada lagi asisyen desen mengajar oleh sebab mereka tidak punya pengalaman.Semoga.
0 komentar:
Posting Komentar