Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak masyarakat Indonesia untuk membangun nilai, sikap, dan perilaku yang baik guna membangun peradaban bangsa yang unggul dan mulia. Salah satunya dengan mengunakan daya pikir dan nalar yang kuat.
"Ciri masyarakat dan bangsa yang maju adalah dimilikinya daya pikir dan daya nalar yang kuat," kata Presiden SBY dalam sambutan Peringatan Nasional Nuzulul Quran 1433 Hijriah di Istana Negara, Selasa (7/8) malam.
Jika segala sesuatu dipikirkan, direncanakan, dan dilaksanakan dengan baik, lanjut Presiden, maka kita terbebas dari pikiran-pikiran yang tidak bisa kita pertanggungjawabkan. "Karena setiap apappun yang kita lakukan selalu berangkat dari pikiran yang jernih dan logis," Presiden SBY menambahkan.
Ada lima nilai, sikap, dan perilaku yang diperlukan untuk membangun peradaban unggul dan mulia. Daya pikir dan nalar merupakan nilai yang pertama. Nilai kedua, ujar Presiden, adalah menumbuhkan kesadaran atau perilaku bersama untuk menjalankan demokrasi yang baik.
Ketiga, cinta damai, kerukunan, dan toleransi. Di masa lalu, kita pernah menghadapi tantangan terhadap kerukunan, kebersamaan, dan toleransi. Saat ini pun tantangan tersebut masih kita hadapi.
Patriotisme dan nasionalisme menjadi butir keempat. Patriotisme tidak selalu identik dengan angkat senjata. "Patriotisme memilki arti yang luas, demikian pula nasionalisme. Dalam banyak hal patriotisme berdampingan dengan nasionalisme yang positif, sehat, dan bukan nasionalisme yang sempit," ujar Presiden SBY.
Sekalipun sekarang ini kita hidup di perkampungan global, SBY melanjutkan, kita harus punya 'rumah' sendiri. "Rumah itulah tanah air kita. Kita menjaga rumah kita dengan sebaik-baiknya, itulah patriotisme dan nasionalisme yang positif. Kita ingin berjuang mengubah bangsa ini ke arah yang lebih baik, dengan segala kerja kerasnya untuk misalnya mengurangi kemiskinan, memberantas korupsi, dan menegakkan stabilitas dan keamanan publik," Kepala Negara menjelaskan.
Sedangkan nilai kelima adalah kepatuhan kepada pranata hukum. Apabila rakyat kita patuh kepada pranata hukum, insya Allah, Kehidupan ini akan makin tertib, demokratis, dan berkeadilan. "Masyarakat kita akan terbebas dari berbagai tindak kekerasan, benturan sosial, dan tindakan main hakim sendiri," SBY menegaskan.Sabutan Presiden atau pesan penting lima panutan yang perlu di laksankan oleh masyarakat,penulis sangat sepakat dan penulis hanya sedikit menambahkan,seandainya bangsa ini beretika dan berbudi perkerti dan bijak menalar segala persoalan tidak harus terjadi hal yang negatif.oleh sebab terkadang banyak yang menyepelehan budi perkti dan tidak bijak menalar persoalan inilah jadinya disini penulis kembali menambahkan pesan amanat Presiden adalah baik,dan seharusnya didenganr ,seperti didalam seluruh kitab mengatakan patuhilah perintah Pemimpinmu "Jadi apa yang disampaikan oleh Presiden ajak masyarakat memiliki daya pikir dan nalar yang kuat " Ini adalah sangat positif dan perlu diteladani.Semoga.