photo SKMENPEN.gif
Tampilkan postingan dengan label Isu WTS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Isu WTS. Tampilkan semua postingan

Jumat, 07 September 2012

Sekitar 600 pekerja seks tolak penutupan lokalisasi Banyuwangi



Sekitar lebih dari  600  pekerja seks dan mucikari di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur,  yang tergabung dalam Gerakan Pejuang Rakyat Banyuwangi (GPRB) menggelar aksi turun ke jalan, Kamis belum lama ini (6/9).
  Dalam-aksi tersebut sebagai protes ribuan warga terhadap rencana pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang akan menutup seluruh lokalisasi yang ada di Banyuwangi, bahkan Pemkab Banyuwangi sudah melakukan penutupan 3 lokalisasi dari 11 lokalisasi yang ada di Banyuwangi.
Koordinator Aksi Tolak Penutupan Lokalisasi Banyuwangi Hendras Puji Yuwono beralasan penutupan lokalisasi akan berdampak besar pada ekonomi warga dan kesehatan masyarakat. Pasalnya, lokalisasi telah memberikan manfaat ekonomi terhadap warga sekitar. Selain itu, lokalisasi juga membuat penyebaran HIV/AIDS menjadi lebih terkontrol.
“Agar ada peninjauan kembali kebijakan penolakan penutupan lokalisasi dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Kami tetap melakukan penolakan dan terkait pemasangan plang dari Satpol PP dan dari muspika akan kami pencabutan. Dan kami sepakat tadi kalau tuntutan kami tadi tidak digubris kami akan melakukan pemboikotan kepada Pemerintah Daerah Banyuwangi,” katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berencana menutup lokalisasi. Pemerintah setempat mengklaim kebijakan menutup lokalisasi tersebut merupakan komitmen mereka dan Gubernur Jawa Timur. Namun tidak ada target waktu penutupan seluruh lokalisasi.
Di Kabupaten Banyuwangi terdapat 11 lokalisasi. Berdasarkan data tahun lalu, ada 640 pekerja seks yang mencari nafkah di lokalisasi tersebut.
Sementara itu Ketua Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Surabaya, Jawa Timur, menyambut baik rencana pemerintah Propinsi Jawa Timur menutup semua tempat prostitusi di propinsi itu, dengan mengatakan seruan itu sebuah langkah penting dalam menghormati martabat manusia.
“Pelacuran tidak sekedar persoalan moral, tetapi juga sosial, ekonomi dan martabat manusia. Terhadap gagasan penutupan kawasan pelacuran, inti persoalannya ialah pelacuran memang patut diakhiri, daripada mendukung perbudakan. Karena praktek tersebut merendahkan  kemanusiaan, terutama kaum perempuan, mengakibatkan perbudakan modern dan eksploitasi,” kata Pastor Antonius Luluk Widyawan kepada ucanews.com pada Februari lalu.
Sumber: berbagai media
Berita terkait: Keuskupan dukung rencana pemerintah tutup lokasi prostitusi

Read more »

Memori Berita

. (1) 01 (2) 06 (1) 0i9 (1) 13 (1) 21 (1) 3 (1) 39 (1) al (1) al.4 (1) andri.1 (1) andri.2 (1) Asian (2) Berajil (1) Bisnis (2) BRI KUR (1) Budaya (18) Buisnis (1) Buisniss (1) E (1) Ekonomi (1) Ekonomi Buisniss (64) Ekonomi Ingris (1) G (2) Gaaya Hidup (2) Gaya Hidup (9) Gaya Hidup (18) Gender (1) Gendr (1) Global (118) Global Sekjen PBB (1) Hukum Global (1) Iau Jemaat (1) Info Global (2) Info Temen (1) Info UN PBB (1) Instruksi Presiden SBY (1) Istana (1) Isu Global kemanusiaan (7) Isu Indonesia (1) Isu Negara Haiti (1) Isu America (2) Isu asia (1) Isu Asia Rejonal Indonesia (10) Isu Buruh Indonesia (1) Isu Cina (1) Isu di Jepang (1) Isu di Kongo (1) Isu Ekonomi Indonesia (1) Isu Energi Nuklir di jepang (1) Isu Gender (1) Isu Global (30) Isu Global Kesehatan (2) Isu Indonesia (1) Isu Indonesia Korupsi (1) Isu Industri Global (2) Isu International (4) Isu Kepolisian (1) Isu Koeupsi (1) Isu Komflik (1) Isu Korea Selatan (1) Isu Korupsi (1) Isu Korupsi di Indonesia (2) Isu Mesir (1) Isu Olah Raga (1) Isu Pangan (1) Isu Pangan global (1) Isu PBB (2) Isu Pendidikan (1) Isu Police Indonesia (1) Isu Polri (1) Isu Regional Indutri Indonesia (1) Isu Religius (1) Isu Relijius (1) ISU Sidang International (1) Isu Suap (1) Isu Teroris Indonesia (1) Isu Timur Tengah (3) Isu WTS (1) Jriminal Teknik (1) Kebijakan Global (3) Kebijakan Indonsia (1) Kebijkan Indonesia (2) Kemiskinan di somalia (1) Kesehatan (2) Kesehatan dunia (1) Keshatan (2) Konfrendi PBB (1) Kriiminal International (1) Kriminal dan Hukum (1) Kriminal Global (2) misterius (1) Pariwisata (1) Partanian America (1) Parwisata (1) Pendidikan (5) politik 01 (1) Politik Budaya (4) Reejional (2) REGIONAL (1) Rejional (3) SBY-Ysup Kala (1) Senam Sehat (1) SERBA-SERBI (1) Suriah (1) Usu Rusia (1)