Ilustrasi
JAKARTA, – Rencana pergantian Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yurod Sholeh yang akan ditarik ke Mabes Polri memberi dampak politis. Pergantian posisi ini disebut-sebut menjadi lonceng peringatan bagi Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Benarkah?Informasi tentang pergantian Direktur Penyidikan KPK Yurod Sholeh yang sejatinya telah lama diperbincangkan di internal KPK, menjadi isu politik yang santer di Senayan. Setidaknya, hal itu juga mencuat saat rapat kerja antara KPK dengan Komisi Hukum awal pekan ini.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto tidak menampik tentang rencana pergantian Direktur Penyidikan KPK Yurod Sholeh. “Ada proses yang dilalui. Pimpinan yang meminta pengawas internal untuk bekerja. Pimpinan melakukan kebijakan berdasarkan informasi yang dimiliki. Dinamika yang terjadi memang cukup intensif. Tapi semua (keputusan) keluar dari meja pimpinan,” kata Bambang saat menjawab pertanyaan Anggota Komisi Hukum dari Fraksi PDI Perjuangan Trimedya Pandjaitan.
Rencana pergantian ini pun mendapat reaksi keras dari pendukung Anas Urbaningrum di Partai Demokrat. Salah satu loyalis Anas Urbaningrum mengatakan pergantian Direktur Penyidikan KPK kuat nuansa politisinya.
“Pergantian Direktur Penyidik KPK kuat nuansa politisnya, hanya untuk sasar Anas Urbaningrum,” katanya, Kamis (1/3/2012).
Dia menyebutkan pergantian Direktur Penyidikan diintervensi oleh kader senior Partai Demokrat yang kontra dengan Anas Urbaningrum. Pergantian ini, tambah sumber tersebut, sebagai upaya melumpuhkan Anas Urbaningrum. “Petinggi DPR dari kader Demokrat yang intervensi pergantian ini,” tuding sumber tersebut.
Ketika dikonfirmasi perihal ini, Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Saat Mustopa mengatakan pergantian Direktur Penyidik KPK telah lama direncanakan. Dia melihat tidak ada nuansa politis dari rencana pergantian ini. “Itu sudah rencana lama. Jadi tidak ada unsur politisnya,” tepis Saan.
Anggota Komisi Hukum DPR dari Fraksi PPP Ahmad Yani mengatakan rencana pergantian Direktur Penyidikan KPK belum final. Yani menilai Yurod Sholeh merupakan sosok yang baik dan memiliki integritas. Namun Yani tidak menampik bila ada upaya intrik dan politisasi terhadap sosok Yurod.
Sementara Anggota Komisi Hukum DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan pihaknya memang mendorong terjadinya penyegaran dan evaluasi di KPK. Penempatan pos-pos kunci harus diisi oleh orang yang memiliki latarbelakang penyidik atau hukum.
Unsur penyidik di KPK memang menjadi vital. Pos ini cukup penting sebagai ujung tombak penuntasan berbagai kasus yang ditangani KPK. Pos ini pula tak kalah penting dengan pos komisioner KPK yang diisi melalui proses uji kelayakan dan kepatutan di KPK. Di pos ini diisi oleh unsur kepolisian. ( suber tubas.com-red)
0 komentar:
Posting Komentar