Siapakah Yang Harus Membantu Orang Miskin Dan Kariawan Miskin.? (Ditulis Andri Luntungan.)
"Tidak Sedikit bagi mereka yang hidup sebagai pegawai miskin selalu berpikir buat merubah nasipnya harus terbentur dengan kebutuhan sehari-hari,seperti buat makan tiga kali sehari bersama anak-anaknya,ditambah harus punya papan dan disusul harus memiliki kamar yang layak buat mereka tidur,dapur yang layak buat mereka masak, dan kamar mandi yang layak buat mereka mandi,belum lagi dia harus membayar mahal jika mengontrak dan hal itu juga disusul dengan baerbagai kebutuhan layaknya manusia dia bekerja harus mengunakan kendaraan apa sepeda,atau tramport umum,juga jika dirumah ada listrik dia harus membayar listrik, dan jika diruma punya ruangan tamu dia harus juga punya tikar atau kursi buat mereka berkumpul dengan anak-anak mereka juga istri jika nasip baik mungkin bisa punya TV dan disana mereka bisa menonton dengan anak-anak mereka.Iniah yang mereka hadapai sebagai pegawai miskin,dan lain lagi dengan kalangan yang belum bernasip baik kariwan bukan dan pengusaha bukan, juga pegawai bukan -dia hidup hanya sebagai pekerja serabutan kadang jadi kuli,panggul dipasar dan kadang jadi kenek bangunan terkadang dia hidup nganggur,sementara anak -anak mereka setiap hari butuh makan dan jajan juga setiap hari hari anak mereka harus bisa tidur, dan tempat bermain yang layak,tetapi jika kehidupan mereka hanya berada di emperan pasar atau pinggiran sungai mana mungkin kehidupan seperti itu dapat menciptakan generasi yang bisa diharapkan artiya secara jujur jelas bisa disebut tidak mungkin.?" Okey mungkin persoalan kehdiupan pegawai kecil dan orang yang hidupnya sebagai pekerjaan serabutan bukan kisah baru tetapi persoalan sudah terlalu sering dimuat oleh media masa atau mungkin juga setiap kepala daerah telah tahu dimana warganya yang miskin dan dimana kariwananya yang menjadi pegwai masih hidup miskin, artinya para ahli disetiap kepala daerah pasti tahu siapa kariwan mereka yang masih hidup miskin, dan hal itu bisa dipastikan disetiap daerah pasti ada apa dia sebagai staf lurah,staf kecamatan, staf di departeman agama, juga berbagai staf yang jabatannya paling terbawah biasanya mereka harus kerja keras dan hasilnya tetap kecil, seperti menjadi tukang sapu jalan,sepertinya -juga orang yang kerjanya serabutan terkadang dia punya uang terkadang tidak sama sekali, artinya begitu juga dan tenaga staf di bagian lainya yang bernasip jelek biasanya tetap miskin.Begitu juga warga negara yang bernasip jelek atau belum beruntung yang saat ini mereka sedang mengadu nasip diberbagai kota, dan akhirnya terkadang mereka harus terdampar hidup hanya berada dipingiran=sungai atau dipingiran kota pencankar laingit Jakarta." Okey tinggalkan masalah si miskin dan kariwan miskin yang ada di Indonesia,tetapi disini penulis mau mencoba bertanya,bagi anda -anda semua yang mungkin lagi jadi Bupati, lagi jadi Wali kota,Lagi jadi pengusaha berhasil dan Mungkin anda saat ini lagi jadi orang terkaya di Indonesia.?" Mengapa melihat ada hal seperti itu oleh anda tidak ada insyatif buat memabantu".Apa anda jika menjadi Bupti atau walikota bilah memeperjuangkan staf anda yang miskin akan tertular miskin atau bagaimana,? begitu juga didarah anda seumpamnya terlihat ada orang miskin dan anda memberikan sebuah jalan agar dia bisa merubah nasipnya apa dikasih arahan dan modal memalalui PMPM,mungkin disana bisa akan berubah nasipnya."Maaf boleh saya menyentil,apa anda akan dikatakan hebat bilah anda sangant kaya sementara warga anda terlihat miskin.? atau apa anda akan dikatakan berhasil jika didalam ada banyak kariwan terbawah masih miskin,sementara anda sebagai bupati,atau menjadi gubernur serba berlebihan segalannya.?". Maaf pertanyaan ini tidak perlu dijawab tetapi cukup anda sendiri yang bisa melihat realisasi kehidupan dilapangan dan megapa semua itu bisa terjadi dan seperti apa yang anda akan lakukan semua ada didalam diri anda sendiri,Khususnya buat orang miskin seperti apa,buat kariwan miskin seperti apa,artinya semua persoalan yang terlihat dalam lapangan dan semua itu ada setidaknya disana akan bisa anda tanyakan pada ahli -ahli anda suda apa yang mereka perbuat buat membantu orang mskin dan kariawan bawahan yang masih miskin.?".Setiap daerah biasanya memiliki kepala daerah yang tidak sama,artinya ada kepala daerah yang peduli terhadap warganya,ada juga kepala daerah yang memperkaya diri hanya buat perutnya sendiri, dan melihat wrganya miskin seperti pura -pura tidak tahu."Boleh anda seperti memperkaya diri dan boleh anda menyimpan harta seperti akan hidup lama tetapi ingant selama uang itu didapat tidak dari yang baik ditambah uang itu tidak pernah disalurkan buat membantu yang miskin jangan harap nantinya akan berguna." Artinya dimana anda mendekati masa jabatan habis dan ajal memanggil anda sementara anda tidak dalam kondisi berbuat baik apalah artinya uang dan-harta itu.?."mungkin anda pernah melihat, para nelayan bayar, pajak, meskipun kehidupan para nelayan malam adalah kehidupan buat mencari ikan dilaut, dan terbayang malam yang dingin buat mereka bukan halangan dan diwaktu malam mereka sudah harus menyiapkan perahu dan layar dibentangkan dibatntu dengan dayung,Kringat mereka telah berada disana, begitu juga mungkin anda pernah melihat tukang becak bayar pajak, kringant mereka ada disana. dan mungkin anda pernah melihat uang para TKI,dikirim di Indonesia dan Uang dolar mereka digunakan, dan pernah juga anda melihat para pedagang dipasar,yang berjualn sayur,cabai bawang tomat, dan singkong juga pisang kelapa,dan sebaginya.bayar pajak kringant mereka ada disana. Ingant pernahkah semua itu anda pikirkan bahwa pajak yang buat menggajih anda,tetapi jika uang itu ternyata disalah gunakan atau uang dari pajak dan dari berbagai penghasilan disalah gunakan, bisa dibilang banyak kringant yang yang berjatuhan terabayakan begitu saja.Maaf ini hanya seandainya saja. Kembali kita menoleh kepada kariwan miskin dan warga miskin, mengapa mereka tetap terbiarkan atau kurang mendapat perhatian khsus,?.Mungkin banyak orang oleh sebab kesibukannya membuat mereka tidak sempat melihat disekitar-mereka yang miskin, atau mungkin juga jiwa kesadaran sosial terhadap orang miskin mulai luntur .?.Jika hal seperti ini bena r tarjadi dan jika semua orang -orang kaya yang serba ada hidupnya sudah memisahkan diri terhadap orang mskin,dikawatirkan nantinya terjadi dikotomi,artinya yang miskin merasa malu terhadap yang kaya dan yang kaya tidak punya malu terhadap yang miskin.Sekarang penulis hanya bisa meminta semua merenungkan,"siapakah yang harus membantu orang miskin,dan kariawan miskin.?"
0 komentar:
Posting Komentar