photo SKMENPEN.gif

Kamis, 05 Juni 2014

"Mengapa Pelanggar HAM Di Indonesia Belum Juga DItangkap.?" (Oleh Andri Luntungan- Pengamat Kemnusiaan International.)

Media News International "Mengapa Pelanggar HAM Di Indonesia Belum Juga DItangkap.?" (Oleh Andri Luntungan- Pengamat Kemnusiaan International.) "Mungkin anda pernah mendengar ulama ditahun 80 -an,berceramah dilarang,dan mungkin anda juga pernah mendengar ada beberapa KH yang mendadak meninggal tidak diketahui penyakitnya,dan tiba-tiba meninggal di tahun 80 -an, dan mungkin ditahun 80 an,banyak orang mengatakan hidup di Indonesia seperti yang ketakuttan artinya mereka hidup mungkin tidak tentram,dan para pemuka agama ditahun itu jika berceramah sulit,dan aktfitas keagamaan bisa dibilang fakum,dan berbagai kejadian ditahun 80 -an segala media bisa dibilang tidak bisa berbuat banyak,begitu juga para tokoh hanya bisa berkata bisik-bisik, dan disana -sini kejadian mengerihkan terdengar seperti diketemukan mayat,dipinggir jalan,diketemukan mayat diselokan, dan ketemukan mayat mengambang di danau, kejadian itu hampir setiap hari terjadi selama dari tahun 80-82 -84. dan setiap harinya terdengar sepuluh orang diketemukan,seandainya dikali empat tahun berapa mayat yang meninggal."?. dan pada tahun 98 terdenganr penculikan aktifis, dan sampai saat ini para aktifis itu belum dikembalikan atau mungkin ada juga yang sudah meniinggal" Masyarakat Indonesia bertanya-tanya siapa pelaku dibalik semua kejadian itu.? Tahun berganti tahun mereka mengamati dan mengikuti kejadian itu. "harapan mereka soeharto ketika menjabat Presiden bisa mengungkap kejadian itu,nyatanya tidak berhasil, begitu juga setelah preisiden diganti Habibi,harapan masyarakat bisa mengungkap semua kejadian itu,ternyata tidak bisa,dan setelah itu berganti gusdur,harapan masyarakat segala kejadian itu oleh gusdur bisa terungkap kenytaaannya nol besar, dan setelah diganti oleh Ibu menga harapan masyarakat Mega bisa mengungkap itu tetapi kenyataannya juga gagal, Begitu juga SBY,harapan masyarakat SBY mampuh mengungkap segala kejadian pelanggaran HAM,dan bisa menangkap pelakunya dan membawa mereka dihadapan hukum, ternyta harapan masyarakat hanya tinggal harapan, sampai mendekat berakhirnya masa jabatan Presiden SBY,tidak juga bisa mengungkap pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia."Presiden saja sebagai pengambil kebijakan tidak mampuh mengungkap kasus itu apalagi hanya sekelompok kecil,artinya, presiden punya Panglima,dan Punya Kapolri,ditambah badan Intelijen dan Berbagai perangkatnya, yang bisa dibilang sangant hebat, tetapi anehnya tidak mampuh mengungkap kejadian yang terlihat didepan mata itu." Mungkin anda akan bertanya mahluk apakah si Pelanggar HAM itu hingga membuat takut,Presiden,Panglima,Kapolri Dan Lembaga DPR-RI,dan seperti apakah ujud penculiki dan pembunuh manusia tidak berdosa yang dimasukan dalam karung hingga membuat semua orang takut.?." jika semua orang sudah takut pada pembunuh dan membiarkan pembunuh bebas,berkeliaran- seperti apa Negara ini.?. dan bagaimana jika sudah seperti ini artinya semua aparat yang bersekolah di militer dan mengambil jurusan dapat menangkap musuh,apa segala ilmu mereka tidak digunakan,akhirnya para penjahat yang telah mebunuh manusia begitu besar seperti dibiarkan."Okey saya tidak perlu mau menuduh orang apalagi sampai berpikir jelek terhadap kejadian semua itu,yang jelas,jika warga bisa bersatu dan bekerja sama dengan aparat disana akan kuat,artinya aparat,ddidukung oleh masyarakat buat mencari pelaku pembunuhan itu. dan berikan peluang aparat menyelidiki dan dukung oleh masyarakat,disana akan berhasil bisa menangkap pelaku penculikan dan pembunuhan itu."Ingant mayat yang terbunuh dari tahun 80-82-84,tidak sedikit jumlahnya dan 98 para aktifis yang diculik juga tidak sedikit." Mendengar semua itu siapa yang harus membela mereka,? TNI-POLRI,DPR-RI,TOKOH Masyarakat atau siapa.?.Secara logika TNI jika mendndengar ini juga Polri ditambah angota DPR_RI harus berani mengambil sikap,artinya yang dibunuh itu adalah warga negara Indonesia,"artinya meskipun dia residifis,ada hukum,tidak boleh dia dilepas begitu saja dan bisa dibunuh orang." Ingant bahwa kejadian ini sudah terlalu lama dan sampai saat ini belum juga bisa diungkap menandakan bahwa sebuah kelemahan. Polri,TNI, dan DPR-RI. "Mungkin saat ini bisa dibilang bahwa seluruh Bangsa Indonesia dan Para pejabat dan jajarannya,telah takut dengan para pembunuh, seandainya para- aparat,Negara Indonesia takut,apa tidak lebih baik jika minta bantuan nternational untuk menangkap pembunuh yang menakutkan itu."Dan selama Pembunuh yang menakutkan itu belum tertangkap bangsa ini memperkirakan bahwa para pejabat Indonesia sepertinya ini sedang dikendalikan oleh para pembunuh."akhirnya mereka tidak mampuh mengungkap apa lagi mau menangkap." Jika seperti ini adanya hidup Indonesia cukup menakutkan,dan bisa dibayangkan jika pelaku penculik dan pembunuh itu belum dipenjara atau masih bisa bebas,berkeliaran dimana ada waktu dan peluang pasti dia akan melakukan perbuatannya itu.Harapan Penulis Indonesia tidak perlu takut buat menangkap pelaku pembunuhan yang memakan korban jiwa besar itu.Artinya Indonesia harus berani Menangkap jika ada dugaan dia melanggar Hukum International bisa diserahkan ke Lembaga terhormat UN PBB." Pertanyaannya siapakah yang sekarang melindungi para pembunuh itu?. sehingga Negara Indonesia seperti takut olehnya,dan apa pangkatnya,dan apa jabatannya,?. Okey jika anda semua tidak takut oleh para pembunuh itu segera buktikan tangkap dan serahkan dia dimuka hakim,selama pembunuh itu belum juga ditangkap dikawatirkan masyarakat curiga terhadap negara memelihara para pembunuh didalam negaranya, untuk membunuh bangsanya sendiri.Ingant Negara kita Non Blog,seperti di swis,berarti harus bisa menyingkirkan pribadi yang tidak baik ada didalam negara,Semoga.

0 komentar:

Memori Berita

. (1) 01 (2) 06 (1) 0i9 (1) 13 (1) 21 (1) 3 (1) 39 (1) al (1) al.4 (1) andri.1 (1) andri.2 (1) Asian (2) Berajil (1) Bisnis (2) BRI KUR (1) Budaya (18) Buisnis (1) Buisniss (1) E (1) Ekonomi (1) Ekonomi Buisniss (64) Ekonomi Ingris (1) G (2) Gaaya Hidup (2) Gaya Hidup (9) Gaya Hidup (18) Gender (1) Gendr (1) Global (118) Global Sekjen PBB (1) Hukum Global (1) Iau Jemaat (1) Info Global (2) Info Temen (1) Info UN PBB (1) Instruksi Presiden SBY (1) Istana (1) Isu Global kemanusiaan (7) Isu Indonesia (1) Isu Negara Haiti (1) Isu America (2) Isu asia (1) Isu Asia Rejonal Indonesia (10) Isu Buruh Indonesia (1) Isu Cina (1) Isu di Jepang (1) Isu di Kongo (1) Isu Ekonomi Indonesia (1) Isu Energi Nuklir di jepang (1) Isu Gender (1) Isu Global (30) Isu Global Kesehatan (2) Isu Indonesia (1) Isu Indonesia Korupsi (1) Isu Industri Global (2) Isu International (4) Isu Kepolisian (1) Isu Koeupsi (1) Isu Komflik (1) Isu Korea Selatan (1) Isu Korupsi (1) Isu Korupsi di Indonesia (2) Isu Mesir (1) Isu Olah Raga (1) Isu Pangan (1) Isu Pangan global (1) Isu PBB (2) Isu Pendidikan (1) Isu Police Indonesia (1) Isu Polri (1) Isu Regional Indutri Indonesia (1) Isu Religius (1) Isu Relijius (1) ISU Sidang International (1) Isu Suap (1) Isu Teroris Indonesia (1) Isu Timur Tengah (3) Isu WTS (1) Jriminal Teknik (1) Kebijakan Global (3) Kebijakan Indonsia (1) Kebijkan Indonesia (2) Kemiskinan di somalia (1) Kesehatan (2) Kesehatan dunia (1) Keshatan (2) Konfrendi PBB (1) Kriiminal International (1) Kriminal dan Hukum (1) Kriminal Global (2) misterius (1) Pariwisata (1) Partanian America (1) Parwisata (1) Pendidikan (5) politik 01 (1) Politik Budaya (4) Reejional (2) REGIONAL (1) Rejional (3) SBY-Ysup Kala (1) Senam Sehat (1) SERBA-SERBI (1) Suriah (1) Usu Rusia (1)