photo SKMENPEN.gif

Selasa, 17 Juni 2014

"Kapan Keaslian Itu Ada?". Ditulis Andri Luntungan Pengamat Kemnausia International.

"Kapan Keaslian Itu Ada?". Ditulis Andri Luntungan Pengamat Kemnausia International. "Akhirnya saling membuka kebocoran,atau saling membuka dugaan kedok dalam kebobrokan,yang mungkin saat ini banyak kepala pejabat yang mengunakan seperti helem kepalanya diduga bocor.". "mengapa mereka seperti saling mengira-ngira diatas kepala mereka seperti ada yang terkena benda seperti tertimpah sebuah uang atau ada rembesan yang mengalir dari atas kepala mereka,maksudnya disana berkata ada kebocoran pada negara Indonesia mencapai 1000 triliun dan disana ada juga yang mengatakan dugaan ada yang membocorkan rahasia pemecatan, dan disana juga ada yang mengatakan bahwa banyak kebocoran terahadap berbagai uang negara." Apa maksud mereka semua,? apa saat ini banyak orang yang melempar batu lantas sembunyi tangan?artinya dia melempar berbagai- berbagai persoalan tetapi tidak jelas maksudnya.?. Sama dengan ada orang kepalanya terkena batu tetapi tidak tahu siapa yang melemparnya,tetapi kepala terlihat sudah berdarah,bukan menolong yang terkena batu justru orang sibuk mencari yang melemparnya,akhirnya kepala yang terkena batu berdarah terus mengucur dan pingsan ditempat kejadian."Tidak jauh berbeda dengan kejadian pada saat ini,orang dengan mudah melempar isu,bahwa si itu begin,siitu tidak becus,situ mengahmbur-hamburkan dana,padahal semua berkembang dimasyarakat awalnya hanya sebuah wacana buat menghabat pola pikir atau hanya sebuah stratirgi penghabatan atau sipatnya seperti kalau lagi dipasar disana banyak pedagang yang menawarkan jasa berbagai dagangan mereka, jika anda tidak kuat pasti anda bisa tergoda membeli yang tidak diinginkan,akhirnya yang dibutuhkan terabaykan."Kondisi Indonesia saat ini sepertinya kalangan pembesar lagi suka bermain kuing-kucingan,atau lagi bercanda dalam bahaya,umpanya yang satu menuduh bahwa si itu dia tidak beres kerjanya,terbukti uang negara bocor,dan yang satu lagi mersa tidak enak,dengan merasa kesal dan aneh mersa bekerja sudah baik tetapi kenapa saya ada yang mengatakan membocorkan uang,atau bisa dikatakan seperti terkena fitnah,masalanya dia mungkin tidak merasa berbuat seperti itu.? Begitu juga disisi lain ada orang yang melemparkan isu bahwa si itu dia pelanggar HAM,dan akhirnya yang merasa tidak berbuat juga merasa tersinggung,disana mereka akhirnya saling bertanya siapa yang mebocorkan rahasia bahwa saya melanggar HAM dan bekerja katanya dipecat.?.akhirnya ramai dibawah,begitu juga ada yang membuat sebuah isu sarah katanya si itu bukan islam,padahal dia sehari-harinnya adalah sebagai manusia yang taat beribadah,dengan tidak enak orang yang merasa tidak seperti itu dia mencari siapa yang lempar isu,dan akhirnya waktu terbuang hanya gara-gara seperti itu.Okey Ini adalah Indonesia,jika tidak seperti ini bukan Indonesia namanya.Persolannya bukan masalah enak atau tidak enak tetapi yang perlu dipertanyakan apa maksud mereka berbuat seperti itu?. dan apa target mereka jika sudah berkata seperti itu.?."Semua boleh bersandiwara dan semua bisa berkata apa saja tetapi semua perkataan harus ada dasarnya,jangan sampai hanya asal lempar batu pada seseorang terus lari dan kabur,akhirnya orang terkena batu tadi harus menangung benjol dan bocor pada kepalanya."seandainya anda benci pada seseorang tidak boleh melempar batu terus tidak menujukan gigi,artinya kalau menuduh orang harus ada bukti yang menguatkan,jangan asal bersuara.Jika cuma asal bersuara anak-anak juga pandai seperti si upi -si buyung,si tole,si ujang dan si unyil.mereka semua bisa jika ikut paduan nangis.disana suara mereka akan lebih enak didengar,tetapi suara dewasa bernyayi kalau tidak pernah latihan paduan suara terdengar,semi Exentris,dan bisa dikatakan parau atau semacam aneh didengarnya,jika paduan ini ditampilkan dipanggung pasti penoton semua kecewa. dan mereka akan mengatakan suaranya tidak pas,dan perlu banyak berlih,lagi untungnya noton gratis coba kalau bayar pasti penoton akan kecewa dan bisa marah pada panita penyelengara." Mungkin pembaca memhami maksud saya ini.Okey sekarang kita coba mendalam lagi siapa orang yang paling suka berbuat usil,?: 1 orang sakit hati.2 orang orang penganguran.3.dia kesal pada orang itu.4.dia ambisi ingin menghancurkan orang itu.5 dia dendam pada orang itu.Atau bisa juga cuma iseng -iseng membuat sebuah dagelan isu dan setelah itu dia menunggu reaksi apa yang iseng itu nantinya ramai atau hanya sebatas seperti apa.?."tidak jauh beda dengan pria hidun belang yang sering memainkan wanita setiap wanita dia iseng dan semua wanita hanya dijadikan sebuah permaianan dan jika ada yang nasip jelek dan hamil dan si priannya kabur,pasti wanita itu kebigungan,dan disan akhirnya wanita berpikir berbgai resiko,siapa bapaknya,? siapa juga yang akan menikahi saya? dan anakan ini pasti akan lahir dan bagaimana tetangga menilai dirinya,berbagai kecamuk hadir dibenak pikirannya,"mugkin bagi yang tidak kuat mental dia pasti mengambil jalan pintas apa digugurkan atau anak ketika lahir ditinggalkan dirumah sakit atau bisa juga bagi yang gelap mata anak dibuang di jalan dalam kondisi hidup.".. Inilah resiko yang mendapat musibah.sementara lelaki yang suka iseng dia hanya berleha-leha dan tidak mikir orang yang terkana atas keisenagnya penuh dengan penderitaan."Mungkin tidak jauh berbeda dengan keadaan saat ini yang mana diantara mereka saling lempar-melempar strategi dan saling lempar melempar arguman,juga mereka tidak kalah iseng saling mengadu taktik,hanya untuk sebuah perlombaan pepesan kosong." Okey penulis disini hanya bisa melihat dari sudut kulit belaka artinya penulis tidak perlu harus mendalami terlalu jauh namun demikian segala perumpaan tadi setidaknya buat mereka yang suka iseng jika bisa buat ke isengan itu yang mengandung seni,bukan iseng yang saling melmpar fitnah,saling mencubit benar,saling melotot,saling mengigit,seandainya iseng itu sifatnya jhanya sandiwara mbo jangan terlalu serius,buat strategi permainan itu lebih manarik dan terkesan orang yang notonnya tidak terlalu tegang.Harapan penulis segala sandiwara yang dibuat mbo belajar dulu ekting artinya penonton yang melihat agar terpesona."Maaf untuk toontonan saat ini penulis melihat tidak terlalu menarik dan judulnya juga seperti judul-judulan dan ributnyanya juga cuma bohong-bohongan.Semoga apa yang dilihat penulis benar."selamat bermain sandiwara." Dan Kebocoran yang diramaikan juga mungkin hanya bocor-bocoran,dan Kebocoran dugaan pemecatan juga mungkin hanya pecat-pecat bohongan,dan Ramianya dugaan HAM juga Mungkin Pelanggaran HAM bohongan.Dan Dugaan Isu sarah yang ramai diberbagai media jangan-jangan hanya isu murahan dan bohong.begitu juga Pemilu kemarin juga suara juga ada dugaan bohongan.Artinya semua seperti hanya dibuat bohongan seandainya semua sudah serba bohongan buat apa harus diributkan."Dan jangan sampai nanti ada presiden bohongan,artinya wajahnya presiden tetapi dibelakang pengusaha yang mengatur, jika eperti itu berati presiden juga hanya sebtas bohongan."Jika semua sudah seperti itu dan semua berbau kebohongan buat apa harus mencari keaslian sudah saja semua menjadi bohongan saja."Seperti ada wartawan netral bohongan, pejabat netral bohongan,dan semua yang terjadi semuanya sudah bohongan kira-kira seprti apa,jawabnya ya seperti sekarang ,namanya juga serba bohongan mana ada yang asli.Okey jika sekarang mungkin segalanya sudah berbauh kebongan,kira -kira kapan keaslian itu ada.? Semoga.

0 komentar:

Memori Berita

. (1) 01 (2) 06 (1) 0i9 (1) 13 (1) 21 (1) 3 (1) 39 (1) al (1) al.4 (1) andri.1 (1) andri.2 (1) Asian (2) Berajil (1) Bisnis (2) BRI KUR (1) Budaya (18) Buisnis (1) Buisniss (1) E (1) Ekonomi (1) Ekonomi Buisniss (64) Ekonomi Ingris (1) G (2) Gaaya Hidup (2) Gaya Hidup (9) Gaya Hidup (18) Gender (1) Gendr (1) Global (118) Global Sekjen PBB (1) Hukum Global (1) Iau Jemaat (1) Info Global (2) Info Temen (1) Info UN PBB (1) Instruksi Presiden SBY (1) Istana (1) Isu Global kemanusiaan (7) Isu Indonesia (1) Isu Negara Haiti (1) Isu America (2) Isu asia (1) Isu Asia Rejonal Indonesia (10) Isu Buruh Indonesia (1) Isu Cina (1) Isu di Jepang (1) Isu di Kongo (1) Isu Ekonomi Indonesia (1) Isu Energi Nuklir di jepang (1) Isu Gender (1) Isu Global (30) Isu Global Kesehatan (2) Isu Indonesia (1) Isu Indonesia Korupsi (1) Isu Industri Global (2) Isu International (4) Isu Kepolisian (1) Isu Koeupsi (1) Isu Komflik (1) Isu Korea Selatan (1) Isu Korupsi (1) Isu Korupsi di Indonesia (2) Isu Mesir (1) Isu Olah Raga (1) Isu Pangan (1) Isu Pangan global (1) Isu PBB (2) Isu Pendidikan (1) Isu Police Indonesia (1) Isu Polri (1) Isu Regional Indutri Indonesia (1) Isu Religius (1) Isu Relijius (1) ISU Sidang International (1) Isu Suap (1) Isu Teroris Indonesia (1) Isu Timur Tengah (3) Isu WTS (1) Jriminal Teknik (1) Kebijakan Global (3) Kebijakan Indonsia (1) Kebijkan Indonesia (2) Kemiskinan di somalia (1) Kesehatan (2) Kesehatan dunia (1) Keshatan (2) Konfrendi PBB (1) Kriiminal International (1) Kriminal dan Hukum (1) Kriminal Global (2) misterius (1) Pariwisata (1) Partanian America (1) Parwisata (1) Pendidikan (5) politik 01 (1) Politik Budaya (4) Reejional (2) REGIONAL (1) Rejional (3) SBY-Ysup Kala (1) Senam Sehat (1) SERBA-SERBI (1) Suriah (1) Usu Rusia (1)