photo SKMENPEN.gif

Senin, 26 Mei 2014

"Warga Pendukung Partai Tidak Pernah Berkoalisi." (Oleh Andri Luntungan)







jika benar nantinya warga pendukung Golkar dan Demokrat lebih baik diam ditempat juga PP,P-ditambah PAN,berarti,disana bisa dibilang Mantap,artinya warga pemilih konsisten dan mereka tidak mau suara mereka di campur-campur dengan yang lainnya,artinya mereka konsisten terhadap calon yang merka harap,dan jika calonnya tidak jadi berdiri menjadi presiden mereka tidak akan membuang suara mereka kesembarang tempat." Melihat hal seperti ini Demokrasi terlihat mulai berjalan baik, di Indonesia dan pemimpin partai tidak boleh memaksakan warganya harus bercampur dengan partai yang mereka tidak sukai,atau memaksa para pemilih harus bergabung.kepada yang bukan mereka dambakan."saya yakin apa yang dikatakan masyarakat bahwa kami tidak akan kemana-mana,dan kami akan lebih baik diam dan menoton,artinya kami tidak akan meberikan dukungan terhadap calon presiden yang bukan dari partai kami dan kami juga sebagai warga golkar tidak terpengaruh dengan pemimpin partai kami yang sudah berkoalisi,dan kami konsisiten mebela partai - bahwa partai kami lebih baik dari partai lainnya,cetus bahrudin pendukung partai golkar,begitu juga pendukung Paratai Demokrat mereka mengatakan kami tidak akan kemana-mana dan kami lebih baik diam di tempat dan tidak akan bisa mendukung calon yang bukan dari partai kami dan kami menjadi pendukung Demokrat jika disana partai dari demokrat ada yang berdiri mencalonkan presiden,"tetapi jika tidak ada untuk apa kami harus mendukung-cetusnya." Perkataan bahrudin medanpat respon dari para pendukung PPP suep dia megatakan paratai kami bukan sperti pegawai negri artinya apa yang disampaikan pemimpinya kami sebagai warga  harus patuh,artinya seandainya pemimpin partai berkoalisi tetapi warga pendukung partai tidak pernah mau berkoalisi dan kami sebagaai pendukung  partai PPP tidak akan membuang suaranya pada  bukan calon dari golongan kami,atinya itu melacurkan diri pada partai lain cetus suep.Perkataan ketiga orang ini mendapat respon dari berbagai warga yang merasa dirinya jadi permainan pemimpin partai artinya mereka mencoba menjual suara kami kepada diluar jalur yang bukan tempatnya cetus rusmin pendukung golkar dari jawa tengah,dan semua waarga  pendukung partai meresa kecewa bahwa mereka sepertinya suaranya dijadikan mainan oleh para petinggi partai,"seharusnya mereka sadar bahwa partai bukan pegawai negri,dan partai tidak bisa di komando seenaknya,artinya mereka bisa  besar oleh sebab ada pendukungnya tetapi jika para pemimpin partai mau seenak undelnya kami tidak berpartai juga siapa yang mau melarang..cetus romli penduduk yogyakarta."Waraga dibrbagai daerah yang tersebar kurang lebih 413 kabupaten merasah mereka tidak suka jika para petinggi partai tidak konsisiten artainya mereka tidak mampuh  berdiri sendiri seharusnya mereka sadarn bahwa warga mendukung mereka berarti warga percaya pada partai yang mereka tawarkan "tetapi sayang petinggi partainya ngaco artinya mereka memaksakan diri warga harus memilih partai yang bukan dari golongannya dan calon presidennya bukan dari kader partai,akhirnya warga secra batin merasa dipaksa oleh petinggi partainya untuk memilih orang yang sama sekali tidak pernah dikenal dari kalangan partai,golkar,PP,P_Demokrat.Petinggi partai ini,seperti sudah sableng atau bagaimana,masa oranag harus dipaksakan mendukung  yang bukan dari kalangan partai kami cetus yasmin dari palembang. Perkataan warga ini adabenar juga,artinya mereka mendirikan partai,seperti merasa mendirikan pabrik,seakan-akan orang masuk partai adalah kariawan mereka,padahal disadari bahwa partai bukan lembaga usaha atau -pun perusahaan yang seenaknya mereka memerintah warganya,artinya mereka sudah mau berpartai saja sudah untung,tetapi disini penulis melihat bahwa pemimpin partai dijaman ini kurang mengunakan pemikiran yang normal artinya jika mereka normal berpikir  seharusnya malu kepada pendukung mereka. "contohnya seandainya semua para pendukung partai disaat sekarang diam dan tidak lagi mau menjadi orang partai bisa anda bayangkan.?" Melihat bahwa warga di Indonesia mulai teradk-aduk oleh sebab para pemipin partai mereka tidak punya pendirian teguh membuktikan bahwa berpolitik mereka masih bisa dibilang kelas tahu dan kerupuk,artinya lembak dan tidak punya pendirian bagaimana warga pendukung bilah mereka berkoalisi,"sedih atau berkabung mereka tidak bayangkan." Melihat seperti ini saya yakin bahwa petinggi partai di Indonesia akan termakan oleh warga  pendukung nantinya apa mereka ditarik dan geret kelapangan,atau mereka dengan sendirinya akan dihajar oleh warga pendukungnya,hal ini pasti bisa terjadi oleh sebab mereka kesal dengan cara yang dibuat oleh para petinggi partaidan akhirnya tidak akan segan-segan warga pendukung akan dengan bersama-sama mendatangi mereka dan mengeret mereka kelapangan dan dihajar oleh para pendukungnya."Mungkin hal seperti ini belum terjadi tetapi ingant jika warga sudah kesal tidak menutup kemungkian warga pendukung partai oleh sebab gelap mata mereka akan menghajar petinggi partai mereka."Terlepas semua perkiraan tadi yang jelas wara pendukung partai tidak pernah suka bilah suaranya harus dibuang pada bukan orang yang mereka sukai,artinya mereka ada oleh sebab mereka berharap orang yang mereka sukai bisa dipercaya dan bisa beridir menjadi presiden tetapi jika tidak meang apa salahnya dia diam dan jangan membuat komando bahwa warga harus membuang suaranya pada partai lain,kondisi kalah saja warga sudah sedih belum terobati anehnya petinggi partai malah meminta warganya membuang suaranya pada orang yang tidak mereka kenal atau sukai.jelas ini tidak mencerminkan manusia baik.cetus ujang warga jakarta."Pengamatan penulis seperti apa yang dikataan mereka itu mungkin bisa dibilang benar artinya kalau mereka kalah apa salahnya jika diam dan tidak perlu harus memerintahkan warganya mendukung orang lain.itu namanya merusak prinsip,atau merusak pendirian orang.Dan penulis bisa membayangkan betapa sedihnya warga yang  saat ini mengharapakan orang yang didukung menjadi presiden ternyata kalah,dan tidak memiliki suara yang diharapkan.Melihat semua ini penulis hanya bisa berharap kesdihan warga jangan dibiarkan dan justru didalam keseidhannya justru diberi beban baru. 

0 komentar:

Memori Berita

. (1) 01 (2) 06 (1) 0i9 (1) 13 (1) 21 (1) 3 (1) 39 (1) al (1) al.4 (1) andri.1 (1) andri.2 (1) Asian (2) Berajil (1) Bisnis (2) BRI KUR (1) Budaya (18) Buisnis (1) Buisniss (1) E (1) Ekonomi (1) Ekonomi Buisniss (64) Ekonomi Ingris (1) G (2) Gaaya Hidup (2) Gaya Hidup (9) Gaya Hidup (18) Gender (1) Gendr (1) Global (118) Global Sekjen PBB (1) Hukum Global (1) Iau Jemaat (1) Info Global (2) Info Temen (1) Info UN PBB (1) Instruksi Presiden SBY (1) Istana (1) Isu Global kemanusiaan (7) Isu Indonesia (1) Isu Negara Haiti (1) Isu America (2) Isu asia (1) Isu Asia Rejonal Indonesia (10) Isu Buruh Indonesia (1) Isu Cina (1) Isu di Jepang (1) Isu di Kongo (1) Isu Ekonomi Indonesia (1) Isu Energi Nuklir di jepang (1) Isu Gender (1) Isu Global (30) Isu Global Kesehatan (2) Isu Indonesia (1) Isu Indonesia Korupsi (1) Isu Industri Global (2) Isu International (4) Isu Kepolisian (1) Isu Koeupsi (1) Isu Komflik (1) Isu Korea Selatan (1) Isu Korupsi (1) Isu Korupsi di Indonesia (2) Isu Mesir (1) Isu Olah Raga (1) Isu Pangan (1) Isu Pangan global (1) Isu PBB (2) Isu Pendidikan (1) Isu Police Indonesia (1) Isu Polri (1) Isu Regional Indutri Indonesia (1) Isu Religius (1) Isu Relijius (1) ISU Sidang International (1) Isu Suap (1) Isu Teroris Indonesia (1) Isu Timur Tengah (3) Isu WTS (1) Jriminal Teknik (1) Kebijakan Global (3) Kebijakan Indonsia (1) Kebijkan Indonesia (2) Kemiskinan di somalia (1) Kesehatan (2) Kesehatan dunia (1) Keshatan (2) Konfrendi PBB (1) Kriiminal International (1) Kriminal dan Hukum (1) Kriminal Global (2) misterius (1) Pariwisata (1) Partanian America (1) Parwisata (1) Pendidikan (5) politik 01 (1) Politik Budaya (4) Reejional (2) REGIONAL (1) Rejional (3) SBY-Ysup Kala (1) Senam Sehat (1) SERBA-SERBI (1) Suriah (1) Usu Rusia (1)