
jika
benar nantinya warga pendukung Golkar dan Demokrat lebih baik diam
ditempat juga PP,P-ditambah PAN,berarti,disana bisa dibilang
Mantap,artinya warga pemilih konsisten dan mereka tidak mau suara mereka
di campur-campur dengan yang lainnya,artinya mereka konsisten terhadap
calon yang merka harap,dan jika calonnya tidak jadi berdiri menjadi
presiden mereka tidak akan membuang suara mereka kesembarang tempat."
Melihat hal seperti ini Demokrasi terlihat mulai berjalan baik, di
Indonesia dan pemimpin partai tidak boleh memaksakan warganya harus
bercampur dengan partai yang mereka tidak sukai,atau memaksa para
pemilih harus bergabung.kepada yang bukan mereka dambakan."saya yakin
apa yang dikatakan masyarakat bahwa kami tidak akan kemana-mana,dan kami
akan lebih baik diam dan menoton,artinya kami tidak akan meberikan
dukungan terhadap calon presiden yang bukan dari partai kami dan kami
juga sebagai warga golkar tidak terpengaruh dengan pemimpin partai kami
yang sudah berkoalisi,dan kami konsisiten mebela partai - bahwa partai
kami lebih baik dari partai lainnya,cetus bahrudin pendukung partai
golkar,begitu juga pendukung Paratai Demokrat mereka mengatakan kami
tidak akan kemana-mana dan kami lebih baik diam di tempat dan tidak akan
bisa mendukung calon yang bukan dari partai kami dan kami menjadi
pendukung Demokrat jika disana partai dari demokrat ada yang berdiri
mencalonkan presiden,"tetapi jika tidak ada untuk apa kami harus
mendukung-cetusnya." Perkataan bahrudin medanpat respon dari para
pendukung PPP suep dia megatakan paratai kami bukan sperti pegawai negri
artinya apa yang disampaikan pemimpinya kami sebagai warga harus
patuh,artinya seandainya pemimpin partai berkoalisi tetapi warga
pendukung partai tidak pernah mau berkoalisi dan kami sebagaai
pendukung partai PPP tidak akan membuang suaranya pada bukan calon
dari golongan kami,atinya itu melacurkan diri pada partai lain cetus
suep.Perkataan ketiga orang ini mendapat respon dari berbagai warga yang
merasa dirinya jadi permainan pemimpin partai artinya mereka mencoba
menjual suara kami kepada diluar jalur yang bukan tempatnya cetus rusmin
pendukung golkar dari jawa tengah,dan semua waarga pendukung partai
meresa kecewa bahwa mereka sepertinya suaranya dijadikan mainan oleh
para petinggi partai,"seharusnya mereka sadar bahwa partai bukan pegawai
negri,dan partai tidak bisa di komando seenaknya,artinya mereka bisa
besar oleh sebab ada pendukungnya tetapi jika para pemimpin partai mau
seenak undelnya kami tidak berpartai juga siapa yang mau melarang..cetus
romli penduduk yogyakarta."Waraga dibrbagai daerah yang tersebar kurang
lebih 413 kabupaten merasah mereka tidak suka jika para petinggi partai
tidak konsisiten artainya mereka tidak mampuh berdiri sendiri
seharusnya mereka sadarn bahwa warga mendukung mereka berarti warga
percaya pada partai yang mereka tawarkan "tetapi sayang petinggi
partainya ngaco artinya mereka memaksakan diri warga harus memilih
partai yang bukan dari golongannya dan calon presidennya bukan dari
kader partai,akhirnya warga secra batin merasa dipaksa oleh petinggi
partainya untuk memilih orang yang sama sekali tidak pernah dikenal dari
kalangan partai,golkar,PP,P_Demokrat.Petinggi partai ini,seperti sudah
sableng atau bagaimana,masa oranag harus dipaksakan mendukung yang
bukan dari kalangan partai kami cetus yasmin dari palembang. Perkataan
warga ini adabenar juga,artinya mereka mendirikan partai,seperti merasa
mendirikan pabrik,seakan-akan orang masuk partai adalah kariawan
mereka,padahal disadari bahwa partai bukan lembaga usaha atau -pun
perusahaan yang seenaknya mereka memerintah warganya,artinya mereka
sudah mau berpartai saja sudah untung,tetapi disini penulis melihat
bahwa pemimpin partai dijaman ini kurang mengunakan pemikiran yang
normal artinya jika mereka normal berpikir seharusnya malu kepada
pendukung mereka. "contohnya seandainya semua para pendukung partai
disaat sekarang diam dan tidak lagi mau menjadi orang partai bisa anda
bayangkan.?" Melihat bahwa warga di Indonesia mulai teradk-aduk oleh
sebab para pemipin partai mereka tidak punya pendirian teguh membuktikan
bahwa berpolitik mereka masih bisa dibilang kelas tahu dan
kerupuk,artinya lembak dan tidak punya pendirian bagaimana warga
pendukung bilah mereka berkoalisi,"sedih atau berkabung mereka tidak
bayangkan." Melihat seperti ini saya yakin bahwa petinggi partai di
Indonesia akan termakan oleh warga pendukung nantinya apa mereka
ditarik dan geret kelapangan,atau mereka dengan sendirinya akan dihajar
oleh warga pendukungnya,hal ini pasti bisa terjadi oleh sebab mereka
kesal dengan cara yang dibuat oleh para petinggi partaidan akhirnya
tidak akan segan-segan warga pendukung akan dengan bersama-sama
mendatangi mereka dan mengeret mereka kelapangan dan dihajar oleh para
pendukungnya."Mungkin hal seperti ini belum terjadi tetapi ingant jika
warga sudah kesal tidak menutup kemungkian warga pendukung partai oleh
sebab gelap mata mereka akan menghajar petinggi partai mereka."Terlepas
semua perkiraan tadi yang jelas wara pendukung partai tidak pernah suka
bilah suaranya harus dibuang pada bukan orang yang mereka sukai,artinya
mereka ada oleh sebab mereka berharap orang yang mereka sukai bisa
dipercaya dan bisa beridir menjadi presiden tetapi jika tidak meang apa
salahnya dia diam dan jangan membuat komando bahwa warga harus membuang
suaranya pada partai lain,kondisi kalah saja warga sudah sedih belum
terobati anehnya petinggi partai malah meminta warganya membuang
suaranya pada orang yang tidak mereka kenal atau sukai.jelas ini tidak
mencerminkan manusia baik.cetus ujang warga jakarta."Pengamatan penulis
seperti apa yang dikataan mereka itu mungkin bisa dibilang benar artinya
kalau mereka kalah apa salahnya jika diam dan tidak perlu harus
memerintahkan warganya mendukung orang lain.itu namanya merusak
prinsip,atau merusak pendirian orang.Dan penulis bisa membayangkan
betapa sedihnya warga yang saat ini mengharapakan orang yang didukung
menjadi presiden ternyata kalah,dan tidak memiliki suara yang
diharapkan.Melihat semua ini penulis hanya bisa berharap kesdihan warga
jangan dibiarkan dan justru didalam keseidhannya justru diberi beban
baru.
0 komentar:
Posting Komentar