Manila, Filipina: Beberapa pemimpin dunia, termasuk Sekjen PBB
Ban Ki-moon, berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tetap aktif
berkontribusi dalam urusan internasional. Ada yang menilai SBY cocok
memimpin sebuah lembaga internasional. Apa jawaban SBY?
"Saya merespon dengan positif, meskipun tidak terpikir dan berkehendak
untuk memimpin organisasi internasional apapun. Banyak yang menawarkan.
Namun saya katakan, saya bisa berkontribusi dalam persoalan
internasional tanpa harus memimpin organisasi internasional apapun,"
ujar Presiden SBY.
Presiden menceritakan hal tersebut kepada wartawan Indonesia yang
menyertai kunjungan ke Manila, Filipina, Sabtu (24/5) pagi. Sebetulnya
SBY memberi keterangan mengenai hasil-hasil WEF on East Asia dan
pertemuan bilateral dengan Presiden Filipina. Namun, dalam sesi
tanya-jawab ada wartawan yang menanyakan soal bagaimana posisi
(standing) Indonesia di dunia internasional setelah SBY pensiun nanti.
Saat ini peran dan kepemimpinan Indonesia di forum-forum internasional
diakui diunia. Seltelah hampir 10 tahun memimpin negeri ini, SBY
bersedia bertukar pikiran dengan presiden mendatang tentang peran
Indonesia di masa datang, demi kepentingan rakyat Indonesia. "Itu
kewajiban moral saya," ujar SBY.
Optimis terhadap masa depan Indonesia, SBY berharap siapapun yang
menjadi presiden nanti dapat menjaga dan mempertahankan apa yang telah
dicapai pemerintahan saat ini. Saya yakin siapapun yang terpilih nanti
akan belajar dengan cepat untuk sungguh memahami apa yang menjadi misi
dan sekaligus solusi yang perlu ditempuh untuk menjaga apa yang telah
kita raih.
"Saya tidak khawatir, melainkan sebuah harapan. Jika apa yang dilakukan
pemimpin Indonesia berikutnya diterima oleh para pemimpin dunia, maka
dunia internasional pun akan melihat Indonesia tetap berperan
konstruktif menjadi bagian dari solusi meningkatkan perekonomian dunia,
dan akhirnya kemitraan mereka dan Indonesia dianggap tetap penting,"
Presiden menjelaskan.
Menurut SBY, selama ini banyak pemimpin dunia merasa nyaman berhubungan
dengan Indonesia. Dalam kunjungan di Filipina ini, Presiden sempat
berbicara dengan ketua DPR Filipina, yang menyampaikan bahwa Filipina
nyaman bertetangga dengan Indonesia karena Indonesia tidak menunjukkan
ancaman sebagai negara yang jauh lebih besar dibandingkan Filipina.
Dalam KTT ASEAN di Myanmar lalu, Presiden Filipina Benigno S. Aquino
dalam pidatonya mengapresiasi peran aktif Indonesia dalam penyelesaian
persoalan-persoalan di kawasan, bahkan juga di forum-forum yangg lebih
besar seperti G20. "Pandangan-pandangan kita melengkapi dari apa yang
dimiliki pemimpin-pemimpim dunia, utamanya negara maju," ujar Aquino
sebagaimana disampaikan SBY
0 komentar:
Posting Komentar