photo SKMENPEN.gif

Rabu, 23 April 2014

"Seperti APA JIKA Koalisi Partai Nantinya Lepas Semua?".








"Seperti APA JIKA Koalisi Partai  Nantinya Lepas Semua?".


"Saya hanya mendegar,"katanya setiap calon  yang didukung oleh partai, mereka harus bisa mendapat 20%,jika ingin lolos dari pencalonannya,?" Sekarang masyarakat jelas melihat bahwa semua partai tidak lolos, calon presidenya mencapai tagrget dari ketentuan Undang,apa mereka bisa mencalonkan melalui partai,atau bagaiman,? yang jelas semua calon pada saat ini tidak ada yang lolos partainya menembus dua puluh persen dari ketentuan Undang-undang."jika begitu mungkin yang sekarang adalah bukan calon dari partai,artinya dia mencalonkan diri sendiri,aturan yang harus dari partai mereka harus punya dua puluh persen jelas gagal dan tidak sampai kepada harapan undang-undang.Jika dipartainya saja sudah tidak laku sampai duapuluh persen bagaimana nanti ketika mereka mncalonkan diri sebgai presiden.? Kalau mau jujur seharusnya,setiap calon presiden sudah punya dulu minimal 30%, suara partai disana baru mereka bisa dibilang layak buat menjadi Calon presiden,"jangan 30% duapuluh persen saja mereka tidak sanggup,bagaiman mungkin mereka harus dipaksakan buat menjadi presiden.?. Mbo jadi manusia jangan terlalu nngyoh,maksudnya jangan terlalu memaksakan, coba ambil contoh di beberapa negara yang pendukungnya mencapai 60% persen dari partanya menjadi presiden masih dapat digulingkan,apalagi yang hanya dibawah 30%,apa mungkin presiden seperti itu akan bisa baik,memimpin Indonesia."mari kita merenung sejenak,dan mencoba berpikir yang sehat tidak berdasarkan hal yang negatif artinya disini harus mencoba mendalami pribadi sedalam-dalamnya,seandainya "ada prsiden yang didukung 60 persen oleh partainya dapat digulingkan " lantas ,apa mungkun jika presiden yang hanya dicalonkan  dibahwa duapuluh persen akan kuat pemerintahannya.? "katanya akan koalisi, sebenanrnya itu bukan jawaban yang tepat,artinya yang namanya  koalisi pasti ada persoalan disaat pemerintahan sedang berjalan,entah terjadi selisih pandang atau ada persoalan lain yang terkadang sulit diduga,akhirnya mereka berpisah,kalau yang berpisahnya hanya satu,tapi bagaimana disaat pemerintahan berjalan terjadi terlepas semua dan yang memimpin negara ini hanya seorang presiden dibawah dua puluh peresn -sementara yang opsisi 80% lebih, Bisa anda byangkan seperti apa kacaunya negara ini.? Penulis hanya mengingantkan Indonesia adalah milik semua dan Indonesia adalah harus punya pemimpin yang benar-benar kuat partanya,artinya Negara bukan tempat mainan kelompok atau sebuah uji cuba, Anda semua mungkin memiliki sebuah pendidikan cukup wawasan cukup,dan sebagainya juga cukup,setidaknya melihat hal ini jelas dan mudah diperkirakan kedepanya."Okey terlepas percaya atau tidak,yang jelas hal ini akan terjadi,apalagi Indonesia lagi giat-giatnya meberantas koruupsi,seandainya nanti ,diantara teman koalisi ada terkena dugaan korupsi dan harus diproses hukum,dan kawan koalisi anda tidak terima,dan disana tiba-tiba dia menyatakan mundur dari koalisi jelas akan menjadi oposisi anda,dan hal itu jika hanya satu bagaimana jika semua teman koalisi tiba-tiba kena semua dan akhirnya koalisi menjadi pecah,suara -miris berhamburan dan mesayarakat percaya akahirnya terjadi demo -besar-besaran dan kerusakan fasilitas eknomi terjadi dimana-mana,"apa nga Ngerih jika hal itu terjadi.?". Contohnya dahulu partai pendukung presiden mencapai 9,5%, itu bisa dibilang kuat,tapi ketika terjadi sebuah reformasi,tetap saja rontok,dan akhirnya hancur lebur,dan partai terbelah -belah sampai menjadi berbagai bagian."Artinya yang besar saja bisa rontok,apalagi yang bersifat koalisi,yang hanya diikat dalam sebuah perjanjian,-didalam satu rumah anak dan istri terkadang ada juga selisih paham apalagi ini hanya ikatan sebuah partai,hari ini dibuat dua jam kemudian berubah siapa yang akan tahu.?". Okey disin penulis mengingantkan kembali,tidak perlu menjadi pesimis buat para calon Presiden,yang jelas penulis hany minta merenungkan diri sedalam-dalamnya,Pejuang Memerdekakan Negara ini,bukan buat mainan tetapi Ingant Indoesia harus dipimpin oleh sebagain besar didukung oleh rakyat,jika  presdiden hanya didukung segelincir manusia apa mungkin akan bisa bertahan lama.?"Pertanyaannya mengapa hal seperti ini tidak pernah  dikupas oleh berbagai media masa.? dan seperitnya ada yang mengharapakan Indonesia terus dibuat tidak menentu.?.Maaf penulis melihat koalisi sangant tidak simpatik,dan penulis mungkin orang paling tidak setuju,hal seperti itu."seharusnya melihat bahwa situasi masyarakat Indonesia yang terombang -ambing dan tidak menentu,menandakan bahwa saat sekarang masyarakat sudah tidak punya tokoh yang dianadalkan,artinya,melihat dari suara partai yang hanya mencapai 20% secara logika mendakan masyarakat Indonesia sedang dalam teromabng ambing."terbukti Semua partai  ada isinya,dan  diantara partai itu tidak ada yang mampuh memiliki suara mencapai 30%,artinya hany a -dibawah dua puluh persen menandakan masyarakat belum punya tokoh yang di jadikan Idolanya.." Jika seperti  ini tidak menutup kemungkinan bilah ada sesuatu yang mengundang emosi-masayarakat,disana akan terjadi  gejolak yang tidak dapat tertahankan,ditabah koalisi partai yang telah terpecah mereka bergerak,jika ini yang terjadi bayagkan seperti apa Indonesia.?" Bayangan  ini bisa dijadikan sebuah renungan dan untuk intropeksi diri,"Layakah jika saya hanya memiliki suara dibawah dua puluh persen  jika menjadi presiden.?" Dan Bayangkan juga bagamna jika 80% lebih menjadi oposisi anda.Maaf penulis disini hanya menyentuh saja,dan tidak punya kepentingan apa-apa,hanya sebagai bangsa yang memiliki jiwa patriotik merasa peduli terhadap Indonesia,siapa tahu hal ini bisa menjadikan mata yang terttup menjadi terbuka. Semoga.

0 komentar:

Memori Berita

. (1) 01 (2) 06 (1) 0i9 (1) 13 (1) 21 (1) 3 (1) 39 (1) al (1) al.4 (1) andri.1 (1) andri.2 (1) Asian (2) Berajil (1) Bisnis (2) BRI KUR (1) Budaya (18) Buisnis (1) Buisniss (1) E (1) Ekonomi (1) Ekonomi Buisniss (64) Ekonomi Ingris (1) G (2) Gaaya Hidup (2) Gaya Hidup (9) Gaya Hidup (18) Gender (1) Gendr (1) Global (118) Global Sekjen PBB (1) Hukum Global (1) Iau Jemaat (1) Info Global (2) Info Temen (1) Info UN PBB (1) Instruksi Presiden SBY (1) Istana (1) Isu Global kemanusiaan (7) Isu Indonesia (1) Isu Negara Haiti (1) Isu America (2) Isu asia (1) Isu Asia Rejonal Indonesia (10) Isu Buruh Indonesia (1) Isu Cina (1) Isu di Jepang (1) Isu di Kongo (1) Isu Ekonomi Indonesia (1) Isu Energi Nuklir di jepang (1) Isu Gender (1) Isu Global (30) Isu Global Kesehatan (2) Isu Indonesia (1) Isu Indonesia Korupsi (1) Isu Industri Global (2) Isu International (4) Isu Kepolisian (1) Isu Koeupsi (1) Isu Komflik (1) Isu Korea Selatan (1) Isu Korupsi (1) Isu Korupsi di Indonesia (2) Isu Mesir (1) Isu Olah Raga (1) Isu Pangan (1) Isu Pangan global (1) Isu PBB (2) Isu Pendidikan (1) Isu Police Indonesia (1) Isu Polri (1) Isu Regional Indutri Indonesia (1) Isu Religius (1) Isu Relijius (1) ISU Sidang International (1) Isu Suap (1) Isu Teroris Indonesia (1) Isu Timur Tengah (3) Isu WTS (1) Jriminal Teknik (1) Kebijakan Global (3) Kebijakan Indonsia (1) Kebijkan Indonesia (2) Kemiskinan di somalia (1) Kesehatan (2) Kesehatan dunia (1) Keshatan (2) Konfrendi PBB (1) Kriiminal International (1) Kriminal dan Hukum (1) Kriminal Global (2) misterius (1) Pariwisata (1) Partanian America (1) Parwisata (1) Pendidikan (5) politik 01 (1) Politik Budaya (4) Reejional (2) REGIONAL (1) Rejional (3) SBY-Ysup Kala (1) Senam Sehat (1) SERBA-SERBI (1) Suriah (1) Usu Rusia (1)