Jakarta: Industri kreatif Indonesia terus berkembang juga diminati
pasar global. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono percaya bahwa industri
ini bisa menjadi salah satu pilar ekonomi Indonesia.
"Kita jadikan industri kreatif sebagai salah satu pilar perekonomian,"
kata Presiden SBY saat membuka Jakarta International Handicraft Trade
Fair (Inacraft) 2014 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (23/4)
pagi.
Presiden SBY mengajak jajaran pemerintah pusat dan daerah terus membantu
dan mendorong industri kerjainan tangan, usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM), serta peningkatan kesejahteraan para perajin.
Kontribusi industri kerajinan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
nasional Indonesia menempati urutan ketiga terbesar di sektor kreatif,
setelah kuliner dan fashion. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, pada tahun 2013 kontribusi industri kerajinan terhadap
PDB mencapai Rp 92,6 triliun. Sedangkan industri kreatif secara
keseluruhan sebesar Rp 641,815 triliun.
Selain kualitas, Presiden SBY juga mengingatkan agar industri kreatif
Indonesia juga memperhatikan faktor kelestarian lingkungan. Jika tidak,
kerajainan Indonesia akan menghadapi tantangan di pasar global.
"Dalam perdagangan internasional sering dibilang
non-tariff barriers. Barang yang tidak ramah lingkungan bisa tidak lolos dalam perdagangan dalam tingkat internasional," ujar Presiden.
Indonesia, lanjut Presiden SBY, wajib mencontoh perkembangan industri
kreatif padat teknologi yang berkembang di Asia Timur. "Kita sudah punya
cetak biru dan Instruksi Presiden yang saya keluarkan tahun 2009 agar
industri kreatif terus berkembang," SBY menambahkan.
Produk kerajinan Indonesia saat ini sudah berkembang. Presiden SBY
mencontohkan, jika sembilan tahun lalu orang keluar negeri membeli
cindera mata negara setempat karena dinilai kualitasnya bagus. Namun
sekarang orang mulai mengagumi kerajinan Indonesia.
"Sekarang ini bahkan banyak produk
handicraft Indonesia jauh lebih baik. Ini membanggakan," ujar SBY. "jika Benar pertumbuhan UKM bisa mendapatkan devisa mncapai 641,815 triliun.Rupiah ini sebuah kembangaan bagi bangsa Indonesia,artinya sebuag lonjakan yang cukup baik untuk tingkatan kelas Indonesia,Cetus andri Luntungan Pengamat Ekonomi dunia." Dia juga menambahkan seharusnya apa yang telah sampaikan oleh SBY bisa menjadi sebuah input bagi setiap kepala daerah dimna-pun berada,dan bagi pengusaha juga harus mampuh meningkatkan kualitas produknya seperti yang dikatakan SBY,itu cetus Andri,tapi semua tidak terlepas dari persoalan modal yang cukup ,artinya para pengusaha ini perlu diddorong terus pada level yang mengembirakan cetusnya.pada AON.
0 komentar:
Posting Komentar