Jakarta: Sebagai Presiden dengan masa bakti dua periode, Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan semua pihak agar memperhatikan
suara rakyat. Misalnya, untuk menghindari politik uang dalam pemilihan
presiden (pilpres) pada 9 Juli mendatang.
"Saya mendengar tentang budaya politik uang yang masih menjadi-jadi. Ke
depan, mari kita bangun terus peningkatan politik di Indonesia, kita
pastikan betul-betul suara dari rakyat datang dari hati mereka, bukan
dengan penyebab atau alasan lain," kata Presiden SBY saat membuka rapat
paripurna kabinet di Kantor Presiden, Kamis (17/4) siang.
Memang tidak semua calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilihan Umum
Legislatif (pileg) kemarin terlibat politik uang. Presiden SBY juga
berterima kasih kepada penyelenggara pemilu karena pileg pada 9 April
lali berjalan damai dan demokratis.
Evaluasi pelaksanaan pileg dan pilpres 9 Juli mendatang merupakan salah
satu topik bahasan rapat paripurna kabinet. Topik lainnya adalah melihat
kembali program-program penting pemerintah yang harus diselesaikan
hingga akhir masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Rapat
dihadiri hamper seluruh menteri KIB II.
Soal pelaksanaan pileg lalu, SBY kembali mengingatkan kepada mereka
yang kalah untuk berlapang dada dan yang menang memberi contoh bagaimana
berperilaku politik yang baik. Kepala Negara berharap pilpres nanti
juga berlangsung aman dan demokratis. Seluruh pihak ikut bertanggung
jawab atas penyelenggaran kehidupan bernegara yang baik.
Jika pilpres berlangsung satu putaran, maka 9 juli mendatang Indonesia
akan memiliki seorang presiden baru, walaupun pelantikannya masih harus
menunggu hingga 20 Oktober mendatang. Jika tidak selesai, maka ada
putaran kedua pada 9 September.
"Mari kita pastikan pilpres ini berlangsung damai dan demokratis. Tugas
partai-partai politik adalah menentukan siapa calon presiden dan
wakilnya," ujar Kepala Negara.
Rapat juga akan mendengarkan penjelasan Menko Perekonomian Hatta Radjasa
dan Menkeu Chatib Basri tentang perkembangan situasi perekonomian
Indonesia terkini, sekaligus agenda utama pembangunan ekonomi enam bulan
ke depan
0 komentar:
Posting Komentar