Nampak penghitungan Suara tanggal 9 april hari rabu 2014 sampai malam
"lagi-lagi Media di Indonesia,memaksakan hitungan suara tanggal 9 april seakan-akan sudah final,padahal suara itu hanya berupa analisa,tapi oleh pihak media lokal lebih percaya pada Hitungan palsu cepat yang dikeluarkan dari lembaga LSI. sejauh ini kebenaranya mereka juga masih belum pasti.artinya LSI,tidak manadapat distribusi suara dari siapapun .dan dia pegang hanya data statistik dari badan kependudukan,setelah itu dia coba bagi suara meskipun itu hanya teori,bukan asli. dia tidak-mendapat laporan dari tiap-tiap TPS,yang berjumlah kurang lebih mencapai 80 ribu TPS,yang- tersebar diseluruh Indonesia.Ironisnya disaat tiap TPS sedang sibuk mencoblos dan pada hari itu tepatnya tanggal 9 apri 2014 semua kotak pada jam 13 tidak ada yang dibuka, dan semua TPS baru selesai bisa dibuka jam 20 tanggal 9 april 2014, dan itu pun hasilnya belum dkeluarkan oleh pihak KPU,Tapi pihak LSI dengan berani dia mengatakan bahwa jam 13,suara yang masuk pada LSI mencapai 30 persen,-"secara penglihatan orang goblok,dia mengambil hitungan dari mana,?"-kotak baru dibuka jam 20 malam mana mungkin jam 13 ada suara yang keluar,dan ini jelas bahwa LSI telah mengada-ada,Ironisnya pada jam 15,dia seperti orang benar meyakinkan warga bahwa suara yang masuk dihitungan cepat sudah mencampai 70 persen bahkan dia mengatakan penghitungan selesai pada jam 16 telah masuk 80 persen."padahal semua juga tahu bahwa disetiap TPS,baru dibuka jam 15,dan itu juga suara belum dapat dihitung, dan masih dalam kotak,penghitungan baru dimulai sekitar jam 16,sampai dengan jam 21,bagi yang suaranya besar.seandainya LSI mengatakan bahwa dia mendapat laporan suara pada jam 16 mencapai 70 persen,dia dapat suara darimana.? para saksi mengatakan bahwa mereka tidak pernah melihat ada lembaga LSI disana,dan para saksi mengatakan bahwa laporan LSI tidak jelas dari mana sumbernya.? para saksi diberbagai daerah menyayangkan terhadap LSI yang membuat semua jadi tanda tanya,artinya kami sebagai saksi,belum mensempat mencatat. dan suara juga belum dihutung kenapa LSI,dengan berani mengatakan ada suara yang masuk,. "para saksi dan petugas TPS mungkin juga para pejabat berwenang di KPU mendengar berita tanggal 9 april cukup tercengang," artinya mungkin LSI,Punya Tuyul didalam kotak,dan semua kotak yang tersebar kurang lebih mencapai ratusan ribu LSI sudah menaruh disana menurut saksi TPS sambi ltertawa. Contohnya dikampung saya penghitungan suara baru seslesai jam 21 malam 9 april yang jumlahnya 400 orang, cetus nurul,yang berada di dapil satu singaparna.dan perkataan nurul mendapat dukungan dari berbagai daerah bahwa mereka mnegatakan bahwa suara LSI yang mengatakan pada jam 14 suara sudah masuk kepada mereka 70 persen itu bulsit,artinya tidak mungkin dan itu jelas suara palsu.dan itu hanya karangan LSI, Pada tanggal 9 april 2014 KPU,ketika dihunbungi dia mengatakan bahwa mereka tidak pernah mengeluarkan data apapun pada tanggal 9 april jam 13-sapai 15, dan saya tidak tahu LSI dapat data darimana,kotak suara dari jam 13 sampai jam 21 belum ada yang masuk dan kotak suara masih ada di KPU daerah tingkat dua dan tingkat satu,artinya KPU Pusat belum pernah mengeluarkan data apapun pada LSI.cetusnya.Penyelusuran dilapangan apa yang dikatakan KPU pusat,benar bahwa disetiap daerah semua TPS belum menyerahkan ke KPU Kabupaten,dan Kotak suara masih dalam penghitungan di Tiap Kecamatan Desa dan RW.artinya pada tanggal 9 april jelas rata bahwa pada jam 13-15 semua belum selesai menghitung,jartinya masih dalam proses penghitungan.dan para saksi pada saat itu sedang sibuk mencatat. "jika benar seperti ini seharusnya media memahami,bahwa suara tanggal 9 april 2014 pukul 15 adalah palsu dan itu hanya sebuah analisa,-harusnya tidak bisa dijadikan sumber resmi buat menentukan pemenang,dan sampai pada tanggal 17 ini KPU masih menghitung dan ada beberapa daerah yang katanya masih mengadakan pemilihan ulang dan jumlah suara mereka tidak sedikit sepertinya jutaan.artinya tanggal 17 bapril 2014 suara belum beres semua bisa terhitung jelas analisa yang dipakai,yang aslinya pejabat resmi KPU,belum bisa mentapkan suara pemenang tapi LSI,sudah seperti KPU,dan dia berani membagi suara dengan mengunakan data staistik kependudukan,bukan berdasarkan dari pemilih,artinya dia mencoba menganalisa penurunan partai berdasarkan perkiraan dia sendiri padahal dilapangan pendukung partai tidak seperti itu."Banyak warga mereka kecewa suara mereka seperti tidak diabaikan dan mereka kecewa LSI,membagi suara seenaknya sendiri.dan masyarakat pendukung partai minta agar KPU Harus Jujur siapa yang Menang sebenarnya." masyarakat pendukung partai sangant kecewa ada LSI,dan mereka minta LSI tidak perlu terlalu jauh mencampuri hak KPU.cetus Sapri penduduk solo.
0 komentar:
Posting Komentar