Mengapa orang Indonesia Suka mengunakan benda palsu.?" Jika anda pernah
ke Indonesia dan melihat serba palsu yang digunakan orang, tidak perlu
kaget,artinya orang indonesia lebih suka terhadap yang namanya
palsu,perhiasan,emas palsu, izasah palsu,keterangan palsu,data
palsu,pakar palsu,segala yang aspal,diindonesia lebih disukai daripada
mereka mengunakan yang asli terbukti,pada tanggal 9 indonesia baru saja
mengadakan pmlihan umum "warga semua berbondong-bondong memberikan
suaranya",dengan harapan hasilnya akan diumumkan oleh lemebaga resmi
KPU,entah bagaimana ada lembaga diluar KPU,pemilu sedang berjalan tiba
tiba-denagan keterangan palsunya mereka beramai -ramai mengatakan pada
acara itu akan terpresentasi hasilnya,terdiri 19% A 18% B.Dan
seterusnya,padahal pemilihan sedang berjalan dan lembaga resmi pada
tanggal 9 belum ada yang memberikan keterangan resmi pada lembaga
,itu.KPU Mendengar itu tercengang,masyarakat pemilih juga hampir-hampir
mau mencari lembaga palsu itu,oleh sebab dia bukan KPU,artinya lembaga
itu adalah hanya semacam lembaga surfai yang mencoba membuat semacam
analisa tapi oleh media lokal indonsia dibesar-besarkan seakan-akan apa
yang perkirakan lembaga surfai itu sudah benar,meskipun aspal. merasa
tidak hanya masyarakat para saksi di TPS seluruh indonesia yang
mendengar itu mereka semua tercengang dan mengatakan pada warga jangan
terlalu kawatir buat semua warga silahakan anda tetap memberikan
suaranya oleh sebab itu hanya sebuah analisa bukan KPU,dan suara anda
belum ada yang tahu,oleh sebab dibukanya nanti setalah selesai jadi
jangan anda merasa tergannggu oleh ketrangan orang orang diluar KPU
adalah hanya ketrangan analisa bukan aslinya,cetus asep seorang petugas
TPS dengan lembut.warga pun mulai kembali mengantri. untuk memberikan
suaranya."Persoalannya mengapa sebuah lembaga bukan KPU lebih
dibesar-besarkan sementara lembaga resmi yang menyelengarakan Pemilu
oleh media lokal Indonesia sampai saat ini hampir belum menyentuh ke
lembaga resmi KPU,buat mengikuti perjalan jumlah suara sudah sejauh
mana,? dan mereka lebih condong pada lembaga Aspal,artinya dia bukan
KPU,dan semua seakan-akan pura-pura tidak tahu,mana lembaga yang berhak
mengeluarkan keterangan resmi atau yang menetapkan suara."seharusnya
orang pintar bisa membedakan mana yang bisa di borongkan dengan mana
yang tidak bisa diborongkan.Mungkin menganggap bahwa Lembaga surfai
telah bisa memborong suara bangsa indonesia,sehingga dia dengan mudah
bisa membagi hasil berdasarkan seakan-akan bahwa warga suaranya telah
bisa diborong.? oleh mereka sehingga suara belum dibuka pada tanggal 9
april oleh KPU,dan hasilnya juga sampai saat ini diumumkan,mengapa
lembaga surfai pada tanggal 9april sudah berani menteapkan
pemenang."artinya data Aspal,atau palsu sekali." Oke terlepas semua
itu,yang menjadi pertanyaan mengapa orang indonesia lebih membela
kepalsuan,daripada mebeli yang asli,seperti perhiasan emas asli meskipun
mahal ada nilainya daripada membeli imitasi.Begitu juga dalam suara
pemilu harusnya jangan menerima dari hasil hitungan cepat yang tidak
jelas dia menghitung siapa,seharusnya yang resmi adalah KPU,dia jelas
punya personilnya dan langsung bergelut dengan suara dan pemilih. yang
jelas sekarang semua sudah terlamjur terpalsukan oleh sebuah lembaga
yang sampai saat ini dia yakin sedang bingung untuk mencoba mencari
data resmi di KPU Sementara KPU sampai saat ini masih menghitung dan
dibebberapa daerah sedang mengadakan pemilu ulang dan ada juga suara
yang tertukar artinya dilapangan masih belum terkumpul semua dan KPU
sedang menghitung jumlah suara dan keterangan Hitungan cepat jelas bukan
dari KPU,dan KPU tidak pernah memberikan ketrangan kepada lembaga
hitungan cepat pada tanggal 9 april,denagn arti kata bahwa ketrangan
hasil 9 april adalah itu data buatan sendiri hitungan cepat dan KPU tidk
pernah memberikan keterangan di sana,"pertanyaannya,jika hasilnya saja
belum dipastikan siapa pemenanganya untuk apa para partai sibuk kualisi
dan untuk apa juga semua media sudah sibuk mengatakan bahwa yang menang
adalah ,A,dan media lokal indonesia begitu sibuk memaksakan agar KPU
segera menerima hasil hitungan palsu,"artinya aslinya suara belum
dihitung dan masih dalam kotak mereka main tebak bahw ayang menang
adalah .A.jelas hal seperti ini tidak mencerminkan hidup
jujur,seandainya pers cerdas seharusnya dia menelursuri darmana
orang-orang itu mendapat data,pada tanggal 9 april. jangan orang
keterangan analisa dipaksakan seperti sudah benar.sepintar apa-pun
analisa tidak akan sama dengan hasil kenyataan dilapangan,teori tidak
sama dengan lapangan,artinya orang mengatakan katanya mengunakan mobil
tidak perlu di setir,pada kenyataan kendaraan jika tidak dikendalikan
sopir larinya kesana kemari.terbukti sekarang oles sebab mereka lebih
suka mendengar lembaga tidak resmi akhir terombang-ambing kesana
kemari,artinya suara belum ditetapkan mereka sudah kepusingan nga
karuan,mereka lebih percaya pada keterangan palsu,artinya mereka lebih
suka mengunakan imitasi ketika lapisan luntur biasanya malu
mengunakannya. Pertanyannya mengapa orang Indonesia lebih mengunakan
yang palsu.?
0 komentar:
Posting Komentar