
Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terus mengikuti dan berkomunikasi dengan sejumlah pimpinan daerah yang wilayahnya terkena bencana alam. Presiden juga berkomunikasi dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengenai kondisi jalur pantai utara Jawa (Pantura).
"Berkat kerja sama seluruh komponenlah yang menghasilkan terbukanya kembali akses Pantura yang tergenang air," kata Presiden SBY saat melakukan percakapan video dengan Kapolda Jateng Irjen (Pol) Dwi Priyatno dan Kapolda Jatim Irjen (Pol) Unggung Cahyono, Minggu (26/1) pagi. Video conferrence ini dilakukan pada pencanangan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalulintas, di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
Dalam laporannya, Dwi Priyatno menyampaikan bahwa jalur Demak-Semarang serta Kudus-Pati yang beberapa hari lalu terendam banjir hingga mencapai 1,5 meter sudah bisa diakses kembali. "Kondisi Pantura sudah dapat diakses sejak pukul 7 pagi ini, setelah sebelumnya beberapa titik sempat mengalami banjir," kata Dwi Priyatno melapor kepada Presiden SBY, dari Semarang, ibukota jawa Tengah.
Untuk Provinsi Jatim, meskipun tidak terjadi bencana, SBY mengingatkan untuk tetap waspada. Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kementerian Perhubungan, hingga Maret mendatang cuaca di Indonesia belum bersahabat benar. "Oleh karena itu, lebih baik mengantisipasi dan bersiap diri, meskipun mudah-mudahan bajir tidak datang tetapi Jawa Timur selalu siap," SBY berpesan.
Selain melaporkan soal kondisi lalu lintas di pantura, Dwi Priyatno juga menyampaikan bahwa Jateng juga baru saja mencanangkan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalulintas. Acara ini diikuti oleh kurang lebih 8.500 warga, khususnya kelompok pecinta otomotif dan peserta Car Free Day.
Sedangkan Unggung Cahyono menyampaikan kondisi lalulintas di pantura bagian tengah dan selatan yang melintasi kota-kota di Jatim lancar-lancar saja. "Dalam penegakkan hukum bidang lalu lintas, pelanggaran yang sering ditemukan adalah pelanggaraan marka jalan, dan pelanggaran batas kecepatan maksimal yang sering dilakukan angkutan umum," Unggung menjelaskan.
Di akhir sesi konferensi, Presiden SBY memberikan pesan kepada kedua Kapolda, juga gubernur masing-masing. "Saya berpesan pada Pak Gubernur, Kapolda, untuk mengajak masyarakat luas benar-benar meningkatkan kesadaran berlalulintas, bersama-sama mencegah kecelakaan lalu lintas," Presiden berpesan.
Jateng dan Jatim, dan provinsi yang ekonominya tumbuh pesat, biasanya dibarengi dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor. Berarti lalu lintas akan semakin padat. "Oleh karena itu kalau ingin menurunkan angka kecelakaan, solusinya siapapun yang berkendara harus betul-betul menjalankan tugasnya dengan baik, mencegah kecelakaan baik untuk dirinya atau orang lain," Presiden SBY mengingatkan.
"Lanjutkan dan jalankan apa yang sudah dilakukan selama ini. Kalau masyarakat makin sadar, pengendara makin sadar, tidak perlu hukum harus ditegakkan. Sebaliknya, jika terjadi membahayakan keselamatan bagi diri maupun orang lain, hukum harus ditegakan dengan tegas," SBY menambahkan.
0 komentar:
Posting Komentar