Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali mengingatkan bahwa pemberantasan korupsi merupakan agenda berkelanjutan, never ending goal, bukan sekali jadi. Dan tidak akan pernah berhenti.
"Jangan berangan-angan 5-10 tahun lagi Indonesia bebas dari ancaman korupsi. Pemberatasan korupsi, yang juga terjadi di semua negara, harus dilakukan sepanjang masa oleh seluruh elemen bangsa," ujar Presiden SBY pada bagian lain sambutannya pada puncak peringatan Hari Antikorupsi Sedunia dan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional 2013 di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (9/12) pagi.
Memberantas korupsi, kata Presiden SBY, bukan hanya dengan membawa koruptor ke meja pengadilan. "Ini penting, namun juga harus bisa meniadakan sumber dan peluang terjadinya korupsi," SBY menegaskan.
Presiden SBY mengulang empat poin yang juga sudah disampaikannya pada puncak hari peringatan Hari Antikorupsi tahun lalu. Empat poin tersebut terkait peran KPK dan lembaga penegak hukum dalam pencegahan penggelapan dan kebocoran penerimaan negara.
Empat hal yang dimaksudkan, pertama antisipasi kemungkinan penyimpangan dalam pengadaan barang dan jasa. "Ini besar nilainya. Tolong dilihat betul apakah pengadaan barang dan jasa benar-benar dilaksanakan tanpa penyimpangan," ujar SBY.
Kedua, pencegahan korupsi dalam pengeluaran izin, baik di pusat maupun daerah. Jika sebelumnya korupsi banyak di pusat, saat ini di daerah pun makin marak terjadi penyimpangan pemberian izin. Hal ini tak bisa dilepaskan dari konsekuensi desentralisasi otonomi daerah. Presiden sering menerima laporan penyimpangan menjelang pilkada.
"Ketiga, KPK dan lembaga penegak hukum harus memastikan bahwa dalam penyusunan dan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan APB Daerah (APBD) agar tidak terjadi korupsi," SBY menambahkan.
Dan yang keempat, penegak hukum harus melihat dunia perpajakan yang juga bisa menjadi sumber kebocoran penerimaan negara. "Untung si pembayar pajak, untung pegawai pajaknya, negara rugi," kata SBY.
Di bagian akhir sambutannya, SBY bersyukur dan berterima kasih kepada para pejuang dan penggiat HAM. Wajah HAM di negeri kita makin baik. Ini juga harus kita jaga dan terus kita perjuangkan sampai kapan pun.
"Mari lanjutkan perjuangan kita dalam memberantas kroupsi dan menjunjung tinggi hak asasi manusia demi Indonesia yang makin bersih, terbebas dari perilaku korupsi, dan menjunjung tinggi hak asasi warganya," Presiden SBY berpesan.
Presiden SBY meminta peringatan ini diniatkan bukan untuk seremonial belaka, namun harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata, yaitu aksi bersama mencegah dan memberantas korupsi di seluruh tanah air
0 komentar:
Posting Komentar