photo SKMENPEN.gif

Minggu, 20 Mei 2012

"Mngapa Birokrasi Nakal?" (andri luntungan)

Masalah Kenakalan Birokrasi diberbagai negara belahan dunia ini boleh dibilang bukan lagi rahasia,melainkan sudah menjadi hal sering terjadi diberbagai



instansi,baik di lembaga resmi maupun sampai pulah pada kalangan non lembaga,artinya prilaku nakal memang berlaku bagi mereka,kenapa? kenakalna itu awalnya hanya bersipat kecil-kecilan dengan cara mencatut,belaka,"mencatut uang,mencatut nama sampai kepada mencatut harga beli barang," dari belajar kecil-kecilan dan dapat menajdi seorang pejabat akhirnya main besar-besaran,dengan cara melakukan membuat rancangan angaran yang ditamoung dan setelah itu mereka mencari selah catutan dari rancangan angaran yang dibuat,seandainya singkong hanya seribu per kilo ditambah ongkos dua ratus cibuatlah singkonf menjadi seribu limaratus dan ongkosnya tujuh ratus,inilah cara kerja yang paling enak ungkap broker singkong,dan hal seprti ini pun terjadi didunia jual beli kendaran dia beli hanya sebesar umpamanya satu juta dia lepas dengan harga dua juta, berarti dia dapat mengentit satu juta,nah hal seperti ini tenyata terjadi pulah didalam pengajuan anganran didalam prosesnya para pengesah angaran terkadang bertanya berapa yang mau diangarkan buat tahun ini seandainya seribu anda harus bisa menyisihkan seratus nah kalau angaran itu coma seribu saja bagamana jika nantinya bilah angar seribu trliun dipotong sepuluh persen? "bisa kita bayangkan berapa yang diterima oleh para pengesa anganran? hal seperti ini memang sulit untuk dibuktikan oleh sebab mereka sudah berjalan sangant rapih dan tidak dapat tercium oleh perangkat apaun baik Hukum,Lsm,wartawan peneliti maupun perangkat apapun,oleh sebab terlalu sempit dan sulit untuk di intai bahkan karena terlalu rapatnya sitem sehingga sulit orang bisa menuju kesana,"kecuali bilah kita mampuh berdesadesakan,artinya hal ini bisa diungkap bilah kita mampuh mendesaknya." Pertanyaannya siapakah yang mampuh mendesak kenalakan para birokrasi? Penagag Hukum,Mentri,presiden ataukah PBB,atau siapa? Bukankah hal ini sudah berjalan begitu cukup lama mungkin semenjak adannya terbuntuk Negara? dan sampai sejauh ini berbagai lembaga belum dapat mengungkap kenakalan para birokrasi dibelahan dunia ini.meskipun berbagai Presiden diberbagai Negar menyatakan bahwa kenakalan para birokrasi sudahlah sangant kronis,bahkan mungkin koma."Maaf penulis tidak mengungkap masalah korupsi disini hanyalah kenakalan yang memang boleh dibilang merugikan negara maupun masyarakat yaitu kenakalan mencatut,dengan cara memaminkan agaran Negara nah melihat semua ini penulis sangant prihatin,"dan dimanakah para penang hukum disaat sepertini?" "mungkinkah sedang tertidur pulas?" ataukah mungkin tidak dapat masuk ke-rana itu? hal ini jelas sangant merusak budaya,kesantunan dan etika bekerja jujur dan sumpah jabatan yang ketika mereka dilantik menjadi seorang pejabat dan mengapa bisa seperti itu? Penulis mencoba memberi solisi.1 seandainya anda sebagai seorang yang memiliki budaya jujur,stidaknya priklaku exnaturalis akan berkurang.2 disiplin dalam kerja stidkanya dapat mengurangi prilaku dari yang tidak baik.3 kurangi niat merugikan diri sendiri dan merugikan orang lain ataupun merugikan Negara.4tampilah bekerja sesuai dengan keadan gajih,artinya bilah gajih hanya pas-pasan jangn berambisi mau sama dengan pimpinan.5 berpegang pada aturan.6 banyak lah berpikir yang baik.7.hiduplah seadanya sesuai dengan kemampuan yang anda miliki.8 dan jangan sekali-kali mau menerima uang hadia ataupun hal-hal yang menigikat.9kurangi sifat yang tidak baik ketika sebelum bekerja,dan jangan dibawa kekantor prilaku yan tidak baik itu.10.jadilah orang yang selalu menjadi panutan.Nah sepuluh pesan ini bilah anda dapat melakukannya stidaknya akan dapat mengurang perilaku nakaldidalam kerja. Setiap manusia memang memiliki prilaku yan berbeda tetapi persoalan Hukum dan etika tidak mengara kepada itu> artinya prilaku kenakalan para birokrasi dimapun berada dan apapun nama negaranya stidaknya segera diambil tindakan oleh yang berwenang. "apalagi warga dunia semua telah melihat betapa merosotnya moral para birokrasi.dibelahan dunia ini" sampai ter-isu mereka telah korupsi manipulasi dan sebagainya oleh karena itu penulis berharap kepada seluruh kepala negara diberbagai belahan dunia kembali menghimbau para stafnya atau para birokrasinya belajar hidup jujur,artinya jangan dibiarkan mereka melakukan tindakan yang nakal itu- menyalahi aturan dan buat lembaga Persatuan Bangsa-Bangsa harus segera kembali mengelorakan kepada Negara untuk mendisplinkan para birokrasi.semoga.

0 komentar:

Memori Berita

. (1) 01 (2) 06 (1) 0i9 (1) 13 (1) 21 (1) 3 (1) 39 (1) al (1) al.4 (1) andri.1 (1) andri.2 (1) Asian (2) Berajil (1) Bisnis (2) BRI KUR (1) Budaya (18) Buisnis (1) Buisniss (1) E (1) Ekonomi (1) Ekonomi Buisniss (64) Ekonomi Ingris (1) G (2) Gaaya Hidup (2) Gaya Hidup (9) Gaya Hidup (18) Gender (1) Gendr (1) Global (118) Global Sekjen PBB (1) Hukum Global (1) Iau Jemaat (1) Info Global (2) Info Temen (1) Info UN PBB (1) Instruksi Presiden SBY (1) Istana (1) Isu Global kemanusiaan (7) Isu Indonesia (1) Isu Negara Haiti (1) Isu America (2) Isu asia (1) Isu Asia Rejonal Indonesia (10) Isu Buruh Indonesia (1) Isu Cina (1) Isu di Jepang (1) Isu di Kongo (1) Isu Ekonomi Indonesia (1) Isu Energi Nuklir di jepang (1) Isu Gender (1) Isu Global (30) Isu Global Kesehatan (2) Isu Indonesia (1) Isu Indonesia Korupsi (1) Isu Industri Global (2) Isu International (4) Isu Kepolisian (1) Isu Koeupsi (1) Isu Komflik (1) Isu Korea Selatan (1) Isu Korupsi (1) Isu Korupsi di Indonesia (2) Isu Mesir (1) Isu Olah Raga (1) Isu Pangan (1) Isu Pangan global (1) Isu PBB (2) Isu Pendidikan (1) Isu Police Indonesia (1) Isu Polri (1) Isu Regional Indutri Indonesia (1) Isu Religius (1) Isu Relijius (1) ISU Sidang International (1) Isu Suap (1) Isu Teroris Indonesia (1) Isu Timur Tengah (3) Isu WTS (1) Jriminal Teknik (1) Kebijakan Global (3) Kebijakan Indonsia (1) Kebijkan Indonesia (2) Kemiskinan di somalia (1) Kesehatan (2) Kesehatan dunia (1) Keshatan (2) Konfrendi PBB (1) Kriiminal International (1) Kriminal dan Hukum (1) Kriminal Global (2) misterius (1) Pariwisata (1) Partanian America (1) Parwisata (1) Pendidikan (5) politik 01 (1) Politik Budaya (4) Reejional (2) REGIONAL (1) Rejional (3) SBY-Ysup Kala (1) Senam Sehat (1) SERBA-SERBI (1) Suriah (1) Usu Rusia (1)