photo SKMENPEN.gif

Senin, 21 Mei 2012

Ban Ki-mon minta Pembangunan Ekonomi berkelanjutan Secara Global.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon (kiri) dan Presiden Majelis Umum Nassir Abdulaziz Al-Nasser pada sesi penutupan Debat tingkat tinggi Tematik. PBB Foto / Evan Schneider



Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan hari ini bahwa upaya untuk menghidupkan kembali ekonomi global harus didasarkan pada visi jangka panjang pembangunan berkelanjutan dan inklusif, menekankan bahwa kesulitan keuangan saat ini membuatnya penting bahwa dunia mencari pertumbuhan yang seimbang untuk generasi mendatang.

"Jika kita bertindak dalam visi jangka panjang pembangunan berkelanjutan, kita dapat mengurangi beban utang, kami dapat mengkonsolidasikan kemajuan pembangunan dan kita dapat menghasilkan dinamisme baru dan pertumbuhan," kata Ban dalam pidato penutupan kepada Majelis Umum tingkat tinggi tematik perdebatan tentang Negara Ekonomi dan Keuangan Dunia dan Dampaknya pada Pengembangan.

"Kesulitan saat ini adalah alasan untuk recommit, tidak menyusut dari itu [pembangunan berkelanjutan]," kata Sekretaris Jenderal. "Kami tidak akan kick-start ekonomi global dengan kebijakan tebang-dan-bakar."

Dia juga menyuarakan keprihatinan yang mendalam atas pemulihan lambat dari ekonomi global dan kemungkinan resesi lain di seluruh dunia.

"Jika ini terjadi, mungkin bahkan lebih dahsyat karena kita memiliki sumber daya yang kurang dan kapasitas fiskal untuk merespon. Selain itu, banyak negara terguncang di bawah beban utang berat, "kata Ban. "Banyak ketidakpastian wajah politik. Jika ada satu resesi global, keuntungan susah payah banyak akan diletakkan beresiko. "

Sekjen PBB mengatakan Konferensi PBB tentang Pembangunan Berkelanjutan (Rio +20) di Brasil bulan depan akan menjadi kesempatan "untuk menggalang dukungan global untuk agenda transformatif untuk perubahan."

"Orang-orang membuat suara mereka terdengar di jalanan dan di kotak-kotak suara. Mari kita dengarkan dan bergerak maju secara berkelanjutan dan inklusif, "tambahnya.

0 komentar:

Memori Berita

. (1) 01 (2) 06 (1) 0i9 (1) 13 (1) 21 (1) 3 (1) 39 (1) al (1) al.4 (1) andri.1 (1) andri.2 (1) Asian (2) Berajil (1) Bisnis (2) BRI KUR (1) Budaya (18) Buisnis (1) Buisniss (1) E (1) Ekonomi (1) Ekonomi Buisniss (64) Ekonomi Ingris (1) G (2) Gaaya Hidup (2) Gaya Hidup (9) Gaya Hidup (18) Gender (1) Gendr (1) Global (118) Global Sekjen PBB (1) Hukum Global (1) Iau Jemaat (1) Info Global (2) Info Temen (1) Info UN PBB (1) Instruksi Presiden SBY (1) Istana (1) Isu Global kemanusiaan (7) Isu Indonesia (1) Isu Negara Haiti (1) Isu America (2) Isu asia (1) Isu Asia Rejonal Indonesia (10) Isu Buruh Indonesia (1) Isu Cina (1) Isu di Jepang (1) Isu di Kongo (1) Isu Ekonomi Indonesia (1) Isu Energi Nuklir di jepang (1) Isu Gender (1) Isu Global (30) Isu Global Kesehatan (2) Isu Indonesia (1) Isu Indonesia Korupsi (1) Isu Industri Global (2) Isu International (4) Isu Kepolisian (1) Isu Koeupsi (1) Isu Komflik (1) Isu Korea Selatan (1) Isu Korupsi (1) Isu Korupsi di Indonesia (2) Isu Mesir (1) Isu Olah Raga (1) Isu Pangan (1) Isu Pangan global (1) Isu PBB (2) Isu Pendidikan (1) Isu Police Indonesia (1) Isu Polri (1) Isu Regional Indutri Indonesia (1) Isu Religius (1) Isu Relijius (1) ISU Sidang International (1) Isu Suap (1) Isu Teroris Indonesia (1) Isu Timur Tengah (3) Isu WTS (1) Jriminal Teknik (1) Kebijakan Global (3) Kebijakan Indonsia (1) Kebijkan Indonesia (2) Kemiskinan di somalia (1) Kesehatan (2) Kesehatan dunia (1) Keshatan (2) Konfrendi PBB (1) Kriiminal International (1) Kriminal dan Hukum (1) Kriminal Global (2) misterius (1) Pariwisata (1) Partanian America (1) Parwisata (1) Pendidikan (5) politik 01 (1) Politik Budaya (4) Reejional (2) REGIONAL (1) Rejional (3) SBY-Ysup Kala (1) Senam Sehat (1) SERBA-SERBI (1) Suriah (1) Usu Rusia (1)