Sebut saja Kunyuk,dan Bandut,dan satu lagi bual.mereka semua --semua adalah orang yang berbakti dilembaga servai yang berbeda, yang mendapat Proyek dari seseorang yang membayarnya,darmasing-i masing calon,atau masing -masing perusahaan, yang membutuhkan jasa mereka, lembaga ini adalah sekumpulan orang -orang yang tidak punya pekerjaan, tetapi punya keahlian,berkerumun memjbentuk yang namanya LSM atau PT bergerak dibidang suravai,tidak jauh beda dengan Pemborong dimana ada proyek mereka sibuk ikut lelang,begitu juga lembaga survai dimana yang ada kegiatan baik Perusahan,baik pemilihan Kepala daerah maupun pemilihan Umum meraka sibuk mengajukan ikut lelang.Tinggal dulu masalah keberadaan mereka yang jelas kita dengarkan,ketiga angtota lembaga survai berdialok tetntang bosnya."Bos kamu dibayar gede ya,didalam kegiatan ini,? tanya bual,jawab bandut nga cuma 2.miliard,untuk survai ini, dalam pembicaraan itu kunyuk nyeletuk,berarti uang jalannya besar dong? jawab bandut,nga juga, boskunyuk cuma dapat 1 miliard tapi uang survai time cukup,bual sama, bos cuma dapat 1,5 miliard tapi buat time survai cukup,time ada empat orang dibagi tiap orang harus dapat menyurpai minimal lima desa dan itupun cuma simbolis nga semua warga ditanya.Kata bual kepada kedua temanya tadi." Melihat perbicangan ketiga orang ini atau mendengar perbincangan mereka kita dapat menyimpulkan bahwa survai atau lembaga survai dia bekerja tidak berarti semua tahu namanya juga hanya simbolis,baik itu LSI.ataupun lembaga survai lainya,Mereka mengambil data dari Panduan STATISTIK Indonesia atau yang dibawah mentri kesehatan atau BAKN,dan lembaga LIPI, setelah itu diinovasi oleh mereka dibuat seakan-akan hasil survai mereka padahal data itu sudah ada,baik Kecamatan Maupun didesa.Pengamatan penulis lembaga -lembaga ini semua hanya sifatnya mencari kerjaan daripada ngangur? oleh sebab mencari kerja sekarang sulit akhirnya buat lah lembaga sepekulasi,yang sfatnya daripada nganggur,"Pengamatan penulis dinegara mana saja pengangguran itu banyak akalnya,"Kadang dia membentuk organisasi,membentuk paguyuban,membentuk LSM,disana tempat mereka berekrumun,adapulah yang nempel di partai jadi satgas ,jadi bandar narkoba,jadi bandar judi,jadi tukang tipu dan sebagainya Pengamatan penulis semua itu adalah apa yang dikatakan diwarung mereka mengakui bukan pegawai hanyalah swebagai lembaga tim survai. andaikan nga ada proyek ya nganggur,alais pengangguran.Yang berat mereka semua adalah jumlahnya cukup besar di indonesia."Padahal kalau dia mau Usaha yang tetap akan lebih mulia,jadi pedagang itu lebih- lebih mulia daripada selamanya tetap saja kerjanya hanya memmbohong, serabutan, Pengamatan penulis inilah yang menjadi fenomena Indonesia,yangmana bangsa imdomesia mau punya uang tetapi tidak mau berkerja yang layak,maunya serba enak,"bertani tidak mau, kampung ditinggalkan," akhirnya mereka bergaul dengan orang -orang yang biasa berbohong akhirnya mereka juga ikut jadi pembohong.Filosofi ternama Aries Toteles mengatakan dalam 1.orang berbohong = seribu,dan andaikan dinegri ini yang bebohongnya,seribu orang "bisa kita bayangkan?" anda ikan satu juta orang se indonesia yang berbohong dan menyebar diberbagai pulo bagaimana jadinya.? Jika sudah seperti ini Menurut Filosofi Ariestoteles tunggu kehancurannya. "Jadi melihat pembicaraan ketiga tim survai tadi tergiang jelas mereka melaporkan hanya simbolis jadi bukan hasil suevai kesluruhan jelas bohong." Masih adakah manusia yang benar-benar jujur disaat-saat ini,tanpa rekayasa? jawabnya tergantung. Mari semua ini kita serahkan saja pada Tuhan agar bangsa Ini kembali menjadi manusia yang jujur seperti bangsa-bangsa Ibrani atau pun jamanr kuno,jangan terbawa budaya yang banyak berbohong memutar balikkan fakata. nah inilah kondisinya ketiga pembicaraan tadi jika dikrucutkan. semoga kejujuran masih ada.
0 komentar:
Posting Komentar