Berbagai Persoalan kelasik yang menimpah peranan wanita mungkin hampir kurang tersentuh oleh para suami mereka?artinya persoalan keseharian wanita boleh dibilang sangant berbeda dengan kalangan Pria,lantas pernahkah kalangan Pria merabah lebih jauh keadan lesibukan para Istri mereka dan menyelami kepaitan dan kegunda kulana jiwanya ? "Mungkin sangant sulit dikatakan dalam menyelusuri kesaharian wanita,baik wanita buruh tani,wanita buruh pabrik,wanita kenek bis,wanita yang tersebar disektor ril,dan wanita yang bekerja sebagai pebantu rumah tangga, hal ini ada di setiap Negara,baik di Negara maju maupun dinegara berkembang, melihat semua ini terbukti bahwa wanita lebih bebal dan kenyal untuk bertahan menghadapi hidup dan mereka bilah dilihat lebih rajin ketimbang Pria,dan mereka lebih apik."Yang menjadi persoalan adalah oleh sebab wanita oleh kalangan kaum Pria tidak diberikan peluang yang layak akhirnya mereka lebih cendrung menjadi artis,menjadi penghibur, menjadi pelayan toko,menjadi Ibu dirumah dan lain-lain.?" terlepas semua itu yang jelas himbauan PBB mengenai wanita yang saat ini masih dibawah, stidaknya perlu diperhatikan oleh semua Negara,mengingant keadaan mereka adalah sebagai Ibu yang telah melahirkan,dan selayaknyalah bilah PBB menghimbau kepada seluruh Negara mulai dapat mengangkat derajat wainita,artinya berikan mereka peluang seluas-luasnya."Himbauan PBB ini penulis sangant terharu dan dengan hati yang iklas penulis sangant mendukung, artinya seandainya seluruh Pria dimuka bumi ini mau menghargai wanita dan memberi peluang dan melogorkan kesmpitan langkah wanita stidaknya banyak kaum wanita yang potensial."Contohnya Ingris,Belanda,Pilipina,dan Korea. "Harapan penulis PBB jangan hanya samapai disitu saja menghimbaunya selayaknya bilah PBB lebih kencang dan tegas,jika perlu berikan aturan yang kuat buatmembantu kaum wanita.? Bilah memang dunia sudah menghimbau agar derajat wanita segera perlu di perhatikan penulis yakin akan terjadi sesuai keinginan PBB- Semoga. (Okeh andri luntungan)
0 komentar:
Posting Komentar