Kalau kita akan mengalami kesulitan atau kantung kita agak kempes, biarkan yang kempes itu adalah negara, jangan rakyat miskin. Jangan."Sembomgkah sentuhan atau sentilan yang difatwakan oleh Presiden SBY sungguh sangant Bermoral dan berkeprbadian." artinya apa yang dikatakan Presiden diatas adalah sebongkah himbauan yang keluar dari s anubari yang dalam,mungkin maksudnya biarlah kita yang kosong kantongnya tetapi jangan sampai yang miskin kelaparan? sebongkah pepatah ini,seharusnya perlu direnungkan dan dihayati oleh seluruh jajaran dan para cendikiawan juga oleh para cerdik pandai, Penulis berharap pepatah Presiden ini dapat digemahkan seantero dunia? yang mana segala persoalan stidaknya kita harus lebih mendahulukan kepentingan rakyat miskin,namun demikian "apakah penalaran kita telah sampai pada keinginan Presiden?" selintas memandang bagaimana kondisi saat ini dimana masih banyak oknum-oknum yang melalaikan semua himbauan sehingga kebijakan apapun yang dikeluarkan terkadang hampir tak di gubris oleh para oknum dibawah baik ditingkat 1.dan tingkat 2. "mungkinkah kondisi kita sudah mulai bebal,ataukah memang kita sudah mulai tidak punya rasa malu kepada diri maupun kepada pemerintah atau mungkin aturan yang dibuat hanya dibaca belaka?" Jika memang kondisinya seperti ini mungkinkah "Intruksi bisa berjalan?" Penulis membaca sebongkah fatwa Presiden ini berharap kepada seluruh-jajaran dimanapun duduknya selayaknya dapat menganalisa dan mengemahkannya,sekaligus mengikutinya.Persoalan kondisi saat ini memang bilah kita mau jujur sangantlah sulit,yang mana Krisis Global boleh dibilang masih menghantui pada Negara ini,bahkan bilah kita mau jujur semua persoalan yang menimpah rakayat miskin oleh sebab banyak dana yang seharusnya meluncur dan sampai ketangannya ternyata terkadang diulur-ulur akhirnya banyak dana terendap baik kas daerah 1. maupun kas daerah 2. bilah dana -dana ini segera diserahkan stidaknya perguliran ekonomi dapat berjalan stabil. Sementara itu disisi kesadaran menjadi orang yang berprilaku jujur masilah sangant rendah,lebih menonjol prilaku bebal dan tidak punya malu? selembut apaun yang telah disampaikan oleh Presiden jika manusianya bebal dan tidak punya budaya malu "apakah mungkin dapat dijalankan?".Penulis berpikir "seandainya Negara Makmur stidaknya Bangsa akan terbawa Makmur,namun bilah Negaranya Krisis stidaknya rakyatnyapun terbawa miskin,?" Nah selayaknylah seluruh komponen bangkit,baik di biro krasi tokoh masyarakat,cendikiawan,cerdik pandai dan sebagainya, segera menyumbangkan baik aspirasi maupun tenaga dan lainya stidaknya buat memajukan masa depan rakyat Indonesia dan Pemerintahan Indonesia . Akhirnya membaca dan merenungkan sejenak fatwa yang disampaikan oleh Presiden itu maknanya sulit ditakar oleh penulis,namun demikian sebatas analisa kulit saja penulis menyajikanya semoga menjadi bahan tambahan (oleh andri luntungan)
0 komentar:
Posting Komentar