9 wanita pengusaha muda Indonesia mendapatkan pelatihan bisnis dalam program beasiswa 10.000 Women Global Cohort atau 10.000 Wanita Wirausaha Global Cohort.
Foto: Alina Mahamel
Para pengusaha-pengusaha wanita berpotensi dari seluruh dunia dikumpulkan untuk mendapatkan pelatihan manajemen dan bisnis di Amerika Serikat, sebagai bagian dari inisiatif 10.000 Women Global Cohort, yang disponsori oleh Goldman Sachs.
Perwakilan Goldman Sachs, L. Brooks Entwistle, di kediaman Dubes AS, Jakarta, Rabu sore (7/3), mengatakan, "Untuk menumbuhkan dan mengembangkan pasar, secara sederhana kita harus mendorong peran wanita wirausaha yang lebih besar dalam mendorong ekonomi."
Brooks mengatakan Goldman Sachs ingin memajukan kewirausahaan wanita di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Secara global, Inisiatif 10.000 Women Global Cohort adalah sebuah program 5 tahun bernilai 100 juta dolar AS yang diluncurkan oleh Goldman Sachs sejak tahun 2008, untuk memperkuat pendidikan bisnis bagi para pengusaha wanita di negara-negara berkembang, sehingga mereka dapat mengembangkan ekonomi dan memperluas lapangan kerja di negara masing-masing.
"Hari ini kami telah meluluskan lebih dari 5500 wanita dari program ini, dan kami telah melaksanakan program ini di 43 negara di seluruh dunia," tambah Brooks Entwistle.
Tahun ini pihaknya memberikan dana 1 juta dolar dan memberikan kesempatan belajar di Thunderbird School of Global Management, di Arizona, yang merupakan institusi pendidikan bisnis dan manajemen terkemuka di dunia. Selama dua minggu peserta diberikan pelatihan, kunjungan ke berbagai perusahaan dan belajar langsung dari pelaku bisnis.
Mengambil momentum peringatan Hari Wanita Internasional yang ke-101, 8 Maret tahun ini. Kedutaan Besar AS menyambut sembilan wanita muda pengusaha Indonesia yang telah menyelesaikan program pelatihan.
Duta Besar Scott Marciel menyatakan, "Kami melakukan program ini tidak hanya untuk membantu Indonesia yang memang sangat penting peranannya dewasa ini. Tetapi juga karena program ini sangat baik untuk menyediakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan di Indonesia dan juga banyak negara di dunia."
Para penerima pelatihan ini umumnya merupakan pelaku bisnis menengah yang bergerak di berbagai bidang industri mulai dari kerajinan, aksesoris, kosmetik, industri tekstil, hingga makanan.
Laila Asri adalah pengusaha kosmetika berbahan alami dan halal yang menggunakan merek dagang PourVous dari Surabaya, kepada VOA ia menceritakan tentang program pelatihan bisnis yang diterimanya selama di Amerika.
“Kemarin yang datang untuk program ini berasal dari 10 negara, mayoritas berasal dari negara Asia Pasifik dan Mikronesia. Salah satu yang saya rasakan disana adalah servis itu memang benar-benar luar biasa dan harus diakui kita masih kalah jauh. Teori yang diberikan gak terlalu banyak lebih banyak games dan praktek, sementara kalau kita mungkin masih terlalu banyak teorinya,” demikian penuturan La (sumber VOA dan agus anton)
0 komentar:
Posting Komentar