27 Austus 2014 - Perserikatan Bangsa-Bangsa hari ini berjanji untuk melipatgandakan dukungannya kepada pihak berwenang pemilihan Afghanistan untuk membantu mempercepat penyelesaian audit menyeluruh dan kredibel dari presiden putaran kedua di belakang keputusan salah satu kandidat untuk menghentikang partisipasi dalam proses.
Berbicara kepada wartawan di Kabul, Sekretaris Jenderal Deputi Wakil Khusus ke Afghanistan, Nicholas Haysom, menyatakan penyesalannya PBB atas keputusan Abdullah Abdullah dan mendorong bahwa itu ditinjau.
"Penarikan ini disesalkan, tetapi tidak akan mengganggu penyelesaian audit yang kuat dan kredibel yang akan, dalam batas-batas yang mungkin, memberikan hasil bahwa warga Afghanistan dapat memiliki keyakinan dalam," kata Mr Haysom, yang melayani dengan PBB Misi Bantuan di Afghanistan (UNAMA).
Dia menambahkan bahwa PBB akan terus secara aktif terlibat dalam berurusan dengan kekhawatiran tentang proses audit dari kedua Dr Abdullah serta sesama calon Ashraf Ghani.
Mengingat keputusan tim Dr Abdullah, dan dalam kepentingan melindungi integritas dari proses audit, PBB meminta tim Dr Ghani untuk meninjau partisipasi mereka sendiri.
"Menggarisbawahi permintaan ini adalah kesadaran bahwa audit harus tidak hanya memiliki integritas, harus dilihat dapat bahkan tangan menurut semua warga Afghanistan," kata Mr Haysom.
Setelah jeda di pagi hari, audit kembali sore ini di hadapan para ahli PBB, perwakilan dari Komisi Independen Pemilihan (IEC), dan pengamat internasional dan nasional. Sampai saat ini, lebih dari dua pertiga dari kotak suara telah diaudit.
"Proses ini sekarang akan melanjutkan ke kesimpulan tanpa keterlibatan langsung dari perwakilan baik calon presiden dalam audit fisik," kata Mr Haysom.
"PBB percaya bahwa baik 100 persen Audit nasional dan pembentukan pemerintah persatuan nasional merupakan pilar penting untuk mencapai hasil pemilu yang kredibel dan transfer damai kekuasaan yang jutaan warga Afghanistan memilih," tambahnya.
PBB juga mengatakan hari ini bahwa itu diperkuat keahlian dalam proses audit dengan pemilihan penasehat senior, Richard Chambers dari Britania Raya, mengambil tanggung jawab untuk mendukung masa ajudikasi penting. Mr Chambers akan bekerja sama dengan pemilihan lead penasihat PBB di Kabul, Jeff Fischer.
Audit yang diawasi PBB, yang dijalankan oleh IEC, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam skala dan ruang lingkup dengan lebih dari 22.000 kotak suara secara individual dibuka dan diperiksa oleh otoritas pemilihan dan perwakilan dari para kandidat. Selain penasehat PBB, 216 pengamat internasional yang hadir dari Uni Eropa, Jaringan Asia untuk Pemilihan Bebas, dan organisasi yang berbasis di Amerika Serikat, seperti National Democratic Institute, Demokrasi Internasional, dan Creative Associates.
Selain itu, lebih dari 100 personel yang diperbantukan dari 17 misi diplomatik juga telah terlibat dalam upaya pengamatan. Ada juga jumlah yang cukup besar pengamat nasional yang berpengalaman dari organisasi Afghanistan dihormati berbeda.
0 komentar:
Posting Komentar