photo SKMENPEN.gif

Selasa, 01 Juli 2014

Ditulis Andri Luntungan "Jika Pemilihan Natinya Jokowi Harus Menang Pasti Nantinya Jadi Presiden."

"Jika Pemilihan Natinya Joko Harus Menang Pasti Nantinya Jadi Presiden." "Jika nantinya,dalam pemilihan berjalan dengan jujur tidak berdasarkan sepekulasi atau berlaku permainan sabotase,setidaknya ketokohan jokowi tidak akan pudar oleh waktu,melainkan ketokohannya harus lebih hebat oleh sebab prilaku jokowi sampai saat ini belum ada yang ganjil atau pun berubah.". Sementara ketokohan Aburizal bakri oleh sebab tidak berdidri sendiri mungkin para pendukungnya secara diam-diam mulai tidak mengikuti perkembangan selanjutnya. Begitu juga ketokohan roma Irama,oleh sebab tidak berdiri sendiri jelas akan menurun oleh sebab masa pendukungnya bisa dibilang mulai tidak mengikuti lagi,seandainya mereka berminat mungkin hanya sebagian saja yang mengikutinya.Mungkin buat saat ini semua memaksakan seorang yang ketokohannya di waktu pemilu hanya urutan kelima. dan ketjuh,seperti Prabowo dan harta,dipaksakan untuk bisa melawan ketokohan Jokowi dan Yusup Kala. Perkiraaan sementara jika semua itu mau jujur dan berjalan sesuai dengan kenyataan, seharusnya ketokohan jokowi bukan harus menurun tetapi oleh sebab ditompang dengan Partai Kebangkitan Bangsa dan Nasdem Juga Hanura dan Partai Demokrasi Perjuangan jelas harus bertambah lebih hebat,artinya ketika jokwi baru hanya terdengar akan dicalonkan presiden masa yang mendukung begitu antusias,apalagi sekarang dinyatakan bahwa Jokowi benar-benar didukung oleh Partai Demokrasi Perjuangan dan PKB,Nasdem Hanura Juga PKPI,ditambah dengan jumlah masyarakat arus bahwa yang tidak berpartai lebih suka mendukung Jokowi. seandainya semua itu benar di tetilit jelas suara ketokohan Jokwi tidak perlu diragukan lagi,artinya, belum dinyatakan resmi bahwa Jokowi akan dicalonkan Menjadi Presiden Pendukung sudah besar, apalagi sekarang Resmi Dicalonkan menjadi presiden bersama Yusup Kala,setidaknya ketokohan jokowi tidak diragukan lagi dibandingkan dengan lawannya.Okey mungkin saat ini bisa saja orang memainkan sandiwara dengan judul yang tidak jelas dan mengarah kepada pemenangan seseorang padahal hal itu tidak sesuai dengan realita lapangan akan menjadi buah simala kama,artinya sandiwara yang mainkan seperti ada demokrasi tetapi kenyataannya.semua berjalan dalam naskah yang sudah dibuat jauh-jauh hari,oleh sutra dara,dan akhir dari sandiwara adalah nantinya yang akan dimenangkan adalah buan tokoh yang digemari penonton tetapi justru seorang pemegang peran antagonis,artinya si stra dara sperti membuat episot bersambung.mungkin sekarang yang akan dimenangkan adalah penjahatnya dulu dan jaogoanya belum ditampilkan menang,artinya saat ini sepertinya ketokohan Jokowi yang orang seantero tahu bahwa dia adalah kesatu dari lawannya,sepertinya akan di uji coba seakan-akan dia bisa dikalahkan,artinya tidak dikalahkan sungguhan.Cuma Mungkin buat menjadi presiden seperti diganjal oleh tangan -tangan tertentu yang mencoba mengendalikan semua permainan itu." Untuk bisa melihat berapa besar ketokhan lawannya,tinggal semua yang pernah mendukung ketokohan Jokwi tidak hadir,dalam TPS,disana akan terlihat, berapa besar ketokohan lawannya.dan suara akan terlihat siapa yang mendukung Jokowi dan siapa juga yang Mendukung lawannya,artinya buar membuktikan Jokowi Tokoh tetap menjadi harapan warga Indonesia.Golkar diam,emokrat,diam,PPP Diam, Gerindra diam. PKS,Diam. Partai Demkokrasi Perjuangan diam. Biarkan mereka bertarung secara natural artinya jangan ada campur tangan lainnya,disana pasti yang akan menang adalah tetap jokowi.Okey mungkin sekarang tangan partai ikut juga bermain,dan berbagai pemikiran naal ikuti ada didalamnya,akhirnya ada istilah kampanye hitam dan mungkin itu telah terjadi oleh sebab dalam pertandingan sudah tidak natural lagi,tetapi dimulai dari tangan-tangan partai yang nakal ikut bermain disana,dan pikiran-pikran akal ikut bermain disanan,akhirnya ambisi buat saling mengulingkian makin terlihat dan permainan terlihat sudah tidak balans,lagi sepertinya sudah saling bersingungan dan kedua belah pihak sudah saling mencemoh dan kedua belah pihak sepertinya sudah tidak menghargai lagi ketokohan Jokowi yang terhebat diantara mereka,dengan berbagai cara mereka mencoba mengulingkan ketokohan Jokowi,dengan istilah Trans,Jakarta dengan Istilah Jokowi Bukan dari kalangan Muslim,inilah yang tersebar, buat menjatuhkan ketokohan jokowi, namun semua isu dan sentilan sampai juga pada anatomi,bahkan terdengar ada yang mengatakan jangan pilih orang jelek rupa.dan jangan pilih kalangan kurawa dan pilih kalangan pendawa. semua terlempar. dan buat lawannya Jokowi terdengar juga,ada yang mengatakan bahwa orang yang dipecat dan melanggar HAM harus segera diusut,dan pemecatannya agar bisa segera diungkap kembali,demikian permintaan dari kalangan Kemanusiaan di Indonesia.Perlahan keaslian tabir lawan jokowi hampir terungkap dan enta bagaimana,juga hal kembali dingin kembali,dan lawan Jokowi tidak tanggung-tanggung mengatakan bahwa pemerintahan yang sekarang ada dugaan terjadi kebocoran mencapai 1000,Triliun Rupiah,apa yang dikatakan lawan jokwi itu mendpat reson dari pemerintah yang sedang berjalan Pemerintah Indonesia Menanyakan Dimana kebocoran 1000 trliun itu. dan akhirnya pakar dipihak lawan Jokowi meminta maaf kepada Pemritah, yang sedang berjlan saat ini.Ditambah lagi membuat Berbagai manufer lawan jokowi sampai-sampai membuat hasil surpai palsu dan masih banyak lagi hal -hal yang dilakukan oleh lawan jokowi."namun Jokowi tidak membalas dengan serangan membrutal,dia hanya menjawab dengan santai.Penulis bertanya,Siapa yang harus akan dijadikan Presiden, di Indonesia Oleh warga Indonesia. Prabowo atau Jokowi.?.Dan TNI lebih suka siapa diantara kedua orang itu.?.Jokwi,atau Prabowo.?. okey mungkin buat saat ini TNI hanya bisa melihat,dan saya berkeyakinan bahwa Posisi TNI,harus Netral,dan tidak berpihak,dan saya juga yakin bahwa TNI pasti tetap berada membela Negara dan Melindungi warganya,artinya disini TNI pasti banga punya warga yang bisa masuk seleksi mencalonkan diri sebagai presiden."yaitu Jokowi." meskipun dia bukan dari kalangan TNI, tetapi Jokowi bisa mengikuti dirinya masuk sebagai calon presiden,Seandainya TNI berasal dari warga harusnya bangga punya warga Negara bisa lolos menjadi presiden. dan berarti hasil binaan Babinsa,dan Kodim juga kodam bisa dibilang hebat.Okey sekarang terserah bapa-bapa.semua siapa yang akan ditampilkan yang jelas jika dilihat dari realitas,bahwa ketokohan jokowi asli,dan tidak direkayasa.bisa menjadi orang terpopuler dan disenangi semua kalangan. Dan Jika Jokowi bisa dibantu oleh TNI dan Polri -Pasti akan menang.

0 komentar:

Memori Berita

. (1) 01 (2) 06 (1) 0i9 (1) 13 (1) 21 (1) 3 (1) 39 (1) al (1) al.4 (1) andri.1 (1) andri.2 (1) Asian (2) Berajil (1) Bisnis (2) BRI KUR (1) Budaya (18) Buisnis (1) Buisniss (1) E (1) Ekonomi (1) Ekonomi Buisniss (64) Ekonomi Ingris (1) G (2) Gaaya Hidup (2) Gaya Hidup (9) Gaya Hidup (18) Gender (1) Gendr (1) Global (118) Global Sekjen PBB (1) Hukum Global (1) Iau Jemaat (1) Info Global (2) Info Temen (1) Info UN PBB (1) Instruksi Presiden SBY (1) Istana (1) Isu Global kemanusiaan (7) Isu Indonesia (1) Isu Negara Haiti (1) Isu America (2) Isu asia (1) Isu Asia Rejonal Indonesia (10) Isu Buruh Indonesia (1) Isu Cina (1) Isu di Jepang (1) Isu di Kongo (1) Isu Ekonomi Indonesia (1) Isu Energi Nuklir di jepang (1) Isu Gender (1) Isu Global (30) Isu Global Kesehatan (2) Isu Indonesia (1) Isu Indonesia Korupsi (1) Isu Industri Global (2) Isu International (4) Isu Kepolisian (1) Isu Koeupsi (1) Isu Komflik (1) Isu Korea Selatan (1) Isu Korupsi (1) Isu Korupsi di Indonesia (2) Isu Mesir (1) Isu Olah Raga (1) Isu Pangan (1) Isu Pangan global (1) Isu PBB (2) Isu Pendidikan (1) Isu Police Indonesia (1) Isu Polri (1) Isu Regional Indutri Indonesia (1) Isu Religius (1) Isu Relijius (1) ISU Sidang International (1) Isu Suap (1) Isu Teroris Indonesia (1) Isu Timur Tengah (3) Isu WTS (1) Jriminal Teknik (1) Kebijakan Global (3) Kebijakan Indonsia (1) Kebijkan Indonesia (2) Kemiskinan di somalia (1) Kesehatan (2) Kesehatan dunia (1) Keshatan (2) Konfrendi PBB (1) Kriiminal International (1) Kriminal dan Hukum (1) Kriminal Global (2) misterius (1) Pariwisata (1) Partanian America (1) Parwisata (1) Pendidikan (5) politik 01 (1) Politik Budaya (4) Reejional (2) REGIONAL (1) Rejional (3) SBY-Ysup Kala (1) Senam Sehat (1) SERBA-SERBI (1) Suriah (1) Usu Rusia (1)