photo SKMENPEN.gif

Kamis, 03 Juli 2014

Dalam Dua Minggu 75 Ribu Warga Di Pakistan Meninggalkan Rumah Takut Diserang.

3 Juli 2014 - Serangan militer Pakistan yang sedang berlangsung terhadap gerilyawan di daerah suku Waziristan Utara telah memaksa lebih dari 75.000 orang meninggalkan rumah mereka dalam dua minggu terakhir, mencari perlindungan di negara tetangga Afghanistan, badan pengungsi PBB mengatakan hari ini. Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), World Food Programme (WFP), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mitra lainnya bekerja untuk mengkoordinasikan upaya bantuan dan memberikan bantuan, menyediakan tenda dan barang-barang bantuan dasar lainnya yang paling rentan. "Namun, sanitasi, air minum yang bersih dan perawatan medis dalam pasokan pendek, dan meskipun masyarakat setempat telah bermurah hati menyambut pengungsi, sumber daya yang sudah langka sekarang mencapai kapasitas," kata UNHCR. Badan ini menekankan bahwa bantuan kemanusiaan sangat dibutuhkan untuk mendukung masyarakat tuan rumah di kedua provinsi Khost dan Paktika dalam mempertahankan tingkat bantuan yang mereka telah menyediakan untuk keluarga pengungsi. Country Representative UNHCR di Afghanistan, Bo Schack, dan Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Afghanistan, Mark Bowden, mengunjungi provinsi timur Khost hari ini bersama dengan para pejabat pemerintah Afghanistan untuk melihat langsung situasi ribuan orang Pakistan yang telah tiba setelah melarikan diri dari pertempuran di tanah air mereka. Karena beagn gerakan lintas batas pada pertengahan Juni, sejumlah lembaga PBB dan mitra kemanusiaan mereka telah menyediakan makanan dan non-makanan, vaksinasi ribuan anak-anak terhadap polio dan campak dan pra-posisi obat yang menyelamatkan jiwa untuk 10.000 pasien, di antara berbagai kegiatan bantuan lainnya. "Badan-badan yang beroperasi di tanah di Khost dan Paktika meluncurkan banding ke donor untuk mendukung intervensi mendesak dan menyelamatkan jiwa," kata UNHCR. "Secara keseluruhan, badan akan meminta sekitar $ 20 juta selama enam bulan untuk memberikan bantuan darurat menyelamatkan jiwa dan 10.000 keluarga di Khost dan 3.000 keluarga di Paktika." Selain orang-orang yang telah lari melintasi perbatasan, pemerintah Pakistan memperkirakan bahwa pertempuran terakhir telah meninggalkan beberapa 470.000 orang pengungsi internal.

0 komentar:

Memori Berita

. (1) 01 (2) 06 (1) 0i9 (1) 13 (1) 21 (1) 3 (1) 39 (1) al (1) al.4 (1) andri.1 (1) andri.2 (1) Asian (2) Berajil (1) Bisnis (2) BRI KUR (1) Budaya (18) Buisnis (1) Buisniss (1) E (1) Ekonomi (1) Ekonomi Buisniss (64) Ekonomi Ingris (1) G (2) Gaaya Hidup (2) Gaya Hidup (9) Gaya Hidup (18) Gender (1) Gendr (1) Global (118) Global Sekjen PBB (1) Hukum Global (1) Iau Jemaat (1) Info Global (2) Info Temen (1) Info UN PBB (1) Instruksi Presiden SBY (1) Istana (1) Isu Global kemanusiaan (7) Isu Indonesia (1) Isu Negara Haiti (1) Isu America (2) Isu asia (1) Isu Asia Rejonal Indonesia (10) Isu Buruh Indonesia (1) Isu Cina (1) Isu di Jepang (1) Isu di Kongo (1) Isu Ekonomi Indonesia (1) Isu Energi Nuklir di jepang (1) Isu Gender (1) Isu Global (30) Isu Global Kesehatan (2) Isu Indonesia (1) Isu Indonesia Korupsi (1) Isu Industri Global (2) Isu International (4) Isu Kepolisian (1) Isu Koeupsi (1) Isu Komflik (1) Isu Korea Selatan (1) Isu Korupsi (1) Isu Korupsi di Indonesia (2) Isu Mesir (1) Isu Olah Raga (1) Isu Pangan (1) Isu Pangan global (1) Isu PBB (2) Isu Pendidikan (1) Isu Police Indonesia (1) Isu Polri (1) Isu Regional Indutri Indonesia (1) Isu Religius (1) Isu Relijius (1) ISU Sidang International (1) Isu Suap (1) Isu Teroris Indonesia (1) Isu Timur Tengah (3) Isu WTS (1) Jriminal Teknik (1) Kebijakan Global (3) Kebijakan Indonsia (1) Kebijkan Indonesia (2) Kemiskinan di somalia (1) Kesehatan (2) Kesehatan dunia (1) Keshatan (2) Konfrendi PBB (1) Kriiminal International (1) Kriminal dan Hukum (1) Kriminal Global (2) misterius (1) Pariwisata (1) Partanian America (1) Parwisata (1) Pendidikan (5) politik 01 (1) Politik Budaya (4) Reejional (2) REGIONAL (1) Rejional (3) SBY-Ysup Kala (1) Senam Sehat (1) SERBA-SERBI (1) Suriah (1) Usu Rusia (1)