Masyarakat Indonesia minta agar suara mereka pada tanggal 9 april
2014,tidak hanya sampai dikotak TPS,tapi mereka minta suara itu
benar-benar dibawa sampai ke rapat pleno,dalam pentepan suara.". Mereka
kawatir oleh sebab disaat pemeilihan LSI sudah berkoar-koar
dikawatirkan, suara mereka tidak sampai pada partai yang mereka
dukung,harapan ini mereka katakan seperti yang dikatakan orang
mengikuti penceklisan dapil satu TPS 14,wilayah singaparna kab
tasikmalaya,,dan harapan ini juga dikatakan oleh seruni,dari dapil
7,TPS,8, Pajang solo,dia mengatakan bahwa suaranya jangan sampaia
dibuang kemana saja, perkataan seruni mendapat respon yanto dari dapil 6
TPS 9,dia mengatakan bahwa suara saya ini diharapakan bisa mendukung
calek yang saya sukai,tapi jika suara ini hanya bohongan apa
artinya,?,perkatan yanto,disambut juga Roi boa,Dapil 3.TPS,4,Iran jaya,
dia minta agar pemilihan umum jangan bikin main-main,suar harus
benar-benar di hitung jangan sampai orang sudah datang ke TPS,tapi
suaranya tidak sampai pada calek mereka,dan ternyata suara hanya sampai
di kotak TPS,itu tidak bagus.apa yang dikatakan buat raian,warag
semarang benar dia juga di semarang ikut mencobolos di dapil 4 TPS 8
semarang,seandainya suara aku cuma sampai di TPS saja jelas kecewa
bangent,deh.lain lagi dengan rijal,warga bukit iinggi,dia tahu sekali
bahwa suara yang di masukan di TPS biasanya hanya seperti formalitas,dan
bahkan suara bisa dibagi,atau terceccer begitu saja,saya ikut Nybolos
di Dapil 2-TPS 13 dikampung saya tapi nga pernah terdengar nama saya
ada. "apa dikatakan rijal menurut Lubi s lucu juga,kata lubis ya,mana
disebut yang ada juga di TPS nama dipanggil tapi Penetapan suara ya,nga
pakai nama,tapi apa yang dikatakan rijal itu ada benarnya juga bahwa
suara yang di titipkan di TPS terkadang belum tentu akan diperhatikan
jadi pemilihan seperti pura saja,akhirnya hanya buang-buang uang
negara,ada KPU,Panwaslu dan saksi tapi bisa kalah dengan LSI.terbukti
kalau LSI sudah menganalisa semua ikut,apaan pemilu begitu,aku ikut
nyoblos di dapil 4 TPS 16,di kampung aku. Ternyata apa yang dikatakan
mereka disabut oleh semua warga dilampung
riu,jambi,semenep,NTT,Gorontalo,manado. Yogya,Banajr
Ciamis,Tasikmalaya,garut,semedang,mejalengka,sukabumi, cIanjur,
Bogor,serang,kerawang,purwakarta,kuningan, mereka mengatakan sependapat
bahwa pemilihan umum di Indonesia sepertinya lebih berpatokan pada
LSI,daripada Hitunga KPU,dan mereka juga kecewa pada Pnawaslu yang
mandul, mereka merpikiran bahwa pemilihan saat ini seperti main-main
artinya suara LSI dijadikan patokan sementara suara asli KPU bisa
terpengaruh dengan LSI,sepertinya suara itu yang telah di masukan ke
TPS,hanya sampai dihitungan TPS,sepertinya setelah di KPU disana sudah
lain lagi.artinya KPU tidak punya pendirian mereka lebih terkontaminasi
pada LSI.Seharusnya kalau pemilihan patokannya di LSI buat apa ada
KPU-Panwaslu,Saksi,dan TPS,sudah sajah semua itu ditiadakan pakai saja
LSI dan masyarakat tidak perlu dibuat repot datang ke TPS. artinya TPS
hanya formalitas belaka,cetus ce Euis,penduduk bandung,dia mencoblos di
Dapil 6 TPS 20.apa yang dikatakan Ce euis,mendapat dukungan topik warga
jakarta barat,dia mengatakan bahwa pemilihan ini seperti lagi
dagelan,artinya mereka dimi nta jangan golput tapi suara mereka tidak
dipakai,dan LSI lebih di kedepankan jika seperti ini apa maksudnya.?
pertanyaan topik mendapat dukungan dari jupri warga jakarta
utara,mengatakan bahwa pemili ini seperti basa -basi,seperti ada
penyelengaraan pemilu padahal semua sudah diatur oleh yang di
bendo,artinya suara sudah di pos-pos dan pasti yang kalah ini dan yang
dimenangkan ini,begitu indikasihnya,terbukti,orang lagi mencoblos dan
semua juga tahu selesai mencoblos,itu jam 17 paling cepat.tapi LSI
bisa-bisanya dia jam 13 sudah punya suara 30 dan jam 17 dia mengatakan
suara yang masuk 80 persen apa mungkin ada suara,sementara kotak belum
di buka berarti ini sulap namanya dan saya juga kebagain nyoblos didapil
3 TPS,6.permai.Perkataan jupri mendapat sambutan reni warga pocol
jakrta pusat,dia mengatakan bahwa pemilu sekarang ini pura-pura dan
hanya sekanario agar dunia melihat Indonesia ada pemilu pada kenyataan
pemilu formalitas,tapi saya sebagai warga terpaksa ikut nyoblos di dapil
1 TPS 5. Keterpaksaan Reni juga seperti yang dikatakan weni penduduk
jakarta selatan dia berpendapat bahwa pemilu dimata dunia sudah tahu
hanya formalitas dan untuk agar terlihat demokarsi dibuat ada KPU
-Panwaslu. ada TPS -saksi dan sebagainya padahal pemilu itu orang bodoh
tahu hanya formalitas,artinya Pemilu dibuat berjalan tapi suara sudah
dipastikan dibagi -bagi dan siapa yang dikalahkan dan siapa yang di
menangkan. dan saya juga terpaksa nyoblos,di dapil 7,TPS 22,daerah
poncol. Dan di jakarta barat warga jelambar Asin mengatakan Indonesia
ini ada-ada sajah pemilu tapi yang di jadikan Patokan suara
LSI,seharusnya KPU Dong ,tapi kenapa LSI yang jadi patokan akhirnya KPU
juga bisa kalah dengan LSI ada apa pemiliha seperti begini,saya kebagian
nyoblos didapil 1 TPS 18.,dan saya sebenarnya mengerti bahwa TPS hanya
pura -pura saja yang jelas nantinya suara saya hany di buang dan tidak
berlaku,tapi biar yang penting tidak golput.harapan saya pemilu ini
harusnya dulang yang jelas KPU sudah bocor suaranya dan sudah diumumkan
oleh LSI sebelum Penghitungan suara ditetapkan.kalau sudah bocor
seharusnya.ulang pemilunya.dan buat rahasia baru.masyarakat akan merasa
tidak tertipu.cetusnya.
0 komentar:
Posting Komentar