photo SKMENPEN.gif

Selasa, 08 April 2014

Indonesia Ingin Masuk 10 Besar Negara Penyumbang Pasukan Perdamaian












Sentul, Jawa Barat: Indonesia ingin masuk 10 besar negara penyumbang pasukan pemeliharaan perdamaian dunia. Saat ini baru 17 besar. Hal ini bisa dilakukan mengingat konflik-konflik yang pernah terjadi di Ambon, Poso, dan Aceh sudah terselesaikan.

"Alhamdulillah, negara kita stabil dan aman sehingga puluhan batalyon yang tadinya beroperasi di daerah-daerah itu sekarang bisa mengamban tugas negara ikut menjankan misa pemeliharaan perdamaian ditingkat dunia," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Presiden menyampaikan hal ini dalam sambutan peresmian Kawasan Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia atau Indonesia Peace and Security Center (IPSC) di Sentul, Desan Sukahati, Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (7/4) sore.

SBY kemudian berbagi pengalamannya ketika menjadi Komandan Pengamat Militer PBB di Bosnia merangkap Komandan Kontingen Indonesia. Banyak perwira Indonesia saat itu harus kembali ke Tanah Air karena tidak lulus ujian Bahasa Inggris dan mengemudi. "Itulah sekarang di tempat ini kita dirikan pusat bahasa agar siapaun nanti yang mengemban tugas negara lulus ujian," Presiden menjelaskan.

Pusat Pasukan Sianga TNI, salah satu fasilitas yang ada di IPSC ini, didirikan agar Indonesia memiliki fasilitas pelatihan dan pendidikan yang baik dimana personil, satuan, persenjataan, peralatan, dan angkatannya siaga setiap saat. Kemudian, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana dibangun karena Indonesia memiliki pengalaman luar biasa terkait penanganan bencana.

"Menyadari kerawanan Indonesia terhadap bencana, maka kita perlu memiliki lembaga, sekarang BNPB, dan kita perlu memiliki pusat pelatihan dan pendidikan," ujar Kepala Negara. Pusat Pelatihan Penanggulangan Terorisme dibangun karena dunia belum bebas dari ancaman terorisme.

Untuk Universitas Pertahanan (Unhan), pembangunannya dilakukan agar perwira Indonesia menjadi world class military officer. SBY meminta perwira Indonesia tidak boleh kalah dari perwira negara manapun. Perwira militer abad 21 harus memiliki wawasan dan pengetahuan yang baik, paham geopolitik, ancaman tradisional maupun non-tradisional, dan tahu diperlukan kerja sama antara militer antarnegara.

"Unhan akan memproduksi perwira-perwira TNI, juga kalangan non-militer, untuk memahami strategi, taktik, doktrin, teknologi, perlawanan terorisme, dan penanganan bencana," SBY menambahkan

0 komentar:

Memori Berita

. (1) 01 (2) 06 (1) 0i9 (1) 13 (1) 21 (1) 3 (1) 39 (1) al (1) al.4 (1) andri.1 (1) andri.2 (1) Asian (2) Berajil (1) Bisnis (2) BRI KUR (1) Budaya (18) Buisnis (1) Buisniss (1) E (1) Ekonomi (1) Ekonomi Buisniss (64) Ekonomi Ingris (1) G (2) Gaaya Hidup (2) Gaya Hidup (9) Gaya Hidup (18) Gender (1) Gendr (1) Global (118) Global Sekjen PBB (1) Hukum Global (1) Iau Jemaat (1) Info Global (2) Info Temen (1) Info UN PBB (1) Instruksi Presiden SBY (1) Istana (1) Isu Global kemanusiaan (7) Isu Indonesia (1) Isu Negara Haiti (1) Isu America (2) Isu asia (1) Isu Asia Rejonal Indonesia (10) Isu Buruh Indonesia (1) Isu Cina (1) Isu di Jepang (1) Isu di Kongo (1) Isu Ekonomi Indonesia (1) Isu Energi Nuklir di jepang (1) Isu Gender (1) Isu Global (30) Isu Global Kesehatan (2) Isu Indonesia (1) Isu Indonesia Korupsi (1) Isu Industri Global (2) Isu International (4) Isu Kepolisian (1) Isu Koeupsi (1) Isu Komflik (1) Isu Korea Selatan (1) Isu Korupsi (1) Isu Korupsi di Indonesia (2) Isu Mesir (1) Isu Olah Raga (1) Isu Pangan (1) Isu Pangan global (1) Isu PBB (2) Isu Pendidikan (1) Isu Police Indonesia (1) Isu Polri (1) Isu Regional Indutri Indonesia (1) Isu Religius (1) Isu Relijius (1) ISU Sidang International (1) Isu Suap (1) Isu Teroris Indonesia (1) Isu Timur Tengah (3) Isu WTS (1) Jriminal Teknik (1) Kebijakan Global (3) Kebijakan Indonsia (1) Kebijkan Indonesia (2) Kemiskinan di somalia (1) Kesehatan (2) Kesehatan dunia (1) Keshatan (2) Konfrendi PBB (1) Kriiminal International (1) Kriminal dan Hukum (1) Kriminal Global (2) misterius (1) Pariwisata (1) Partanian America (1) Parwisata (1) Pendidikan (5) politik 01 (1) Politik Budaya (4) Reejional (2) REGIONAL (1) Rejional (3) SBY-Ysup Kala (1) Senam Sehat (1) SERBA-SERBI (1) Suriah (1) Usu Rusia (1)