"mengapa Angkatan 68 -70-71 dan 72.Sangat sulit buat menjadi presiden di Indonesia?" pertanyaan ini mungkin lucu,tapi nyata,dan mungkin juga pertanyaan ini seperti sebuah semangant bagi mereka yang merasa memiliki jiwa semangant buat membangun negri Indonesia.maksudnya bagi mereka yang pernah mengabdi pada Indonesia,dan dia tamatan 68 dan 70-71-72,seandainya dikasih peluang bisa mengembangkan karirinya dalam memperjuangkan Indonesia setidaknya wajar oleh para angkatan,73-75-76 dan 78,bisa didukung sesuai dengan cita -cita,dan seharusnya bagi budaya timur yang muda harus menghormati kaka-kaka mereka,jika budaya etika saling menghormati sudah dilanggar setidaknya disana mencerminkan bahwa Indonesia budaya sudah tidak digunakan lagi."sepertinya ada kesalahan dalam menerapkan sebuah etika dan sepertinya dijaman sekarang orang lebih condong menghilangkan rasa menghargai terhadap orang yang lebih tua,seandainya sudah seperti ini menandakan ada gejalah mencoba memutuskan rantai etika hormat terhadap kaka-kaka mereka." Seharusnya hal seperti itu tidak boleh terjadi dan kesetiaan terhadap budaya yang telah di bentuk sejak negara ini ada jangan mudah dirubah begitu saja,artinya kaka-jangan pernah bisa mau diinjak-injak adiknya,dan adiknya yang telah melawan kakanya seharusnya oleh semua kalayak disekitar jangan diberikan kesmpatan dia bisa berteman,umpanya dia kurang ajar,dia so jadi jagoan,dan belaga mereasa paling hebat,nah,tepi orang yang melawan kaka,biasanya dia orang yang paling nakal dikeluarganya,"jangan-jangan bapaknya juga bisa dilawan,lantas jika seperti ini apakah layak dia berteman dengan anda dikawatirkan anda juga akan dilawan dan di-injak-injak setelah dia banyak temannya." Oke kita tinggalkan dulu masalah adik yang nakal pada kakanya,tapi kita disini kembali kepada mereka yang yang menjadi angkatan 68 -70-71-72,diman mereka mereka semua.?.mengapa mereka semangantnya seperti luntur,dan mengapa mereka tidak berani tampil,buat membantu kaka-mereka yang akan tampil dan seharusnya angkatan 73,jangan pernah merasa mau memutuskan tali rantai sejarah,artinya 68,hadir sudah bisa memberikan teladan terhadap angkatan 70-71-72 dan 73.dimana masa mereka memberikan segala pengetahuan disana anda bisa menjadi hebat dan disana juga anda bisa membuat diri anda menjadi maju,dan ditambah disana anda bisa menelorkan angkatan 74-75-76-78 dan seterusnya,semua jelas dibuat dan dibentuk oleh kaka-kaka anda,dan tidak sepontanistas anda bisa hebat seperti ini.?,"apa yang anda sudah berikan terhadap kaka-kaka anda setelah anda bisa menjadi hebat.?" dan apa juga yang sudah anda kasih buat mereka,setidaknya jawabnya tentu hanya meberikan hormat.Oke dengan itu juga suda baik,tapi yang terpenting adalah budaya etika jangan melawan adalah yang utama.Terlepas semua itu penulis menilai gerakan 68-70-71 dan 72,sepertinya kurang mendapat dorongan dari 73,sehingga sepertinya ada dikotomi meskipun mungkin didalam itu tidak terjadi,tapi dari penglihatan "jika semua memiliki ras jiwa korsa atau patuh terhadap aturan setidaknya semua sepakat akan mendorong pada kaka mereka yang akan tampil, tapi hal itu didalam diri mereka jelas ada pedoman sendiri.oleh sebab mereka saat mungkin sudah terlepas dari tunttan tugas, dan yang tampil sekarang adalah mereka yang benar benar belia,tapi mengurangi adanya dugaan bahwa 68 -70-71-72 dipunya peluang bisa menjadi orang besar dan didorong oleh adik-adiknya seharusnya mereka coba tampilkan."Ingant Indonesia Budaya Timur dan semua harus jaga budaya itu dari generasi sampai turun temurun." semoga.
0 komentar:
Posting Komentar