Banten: Tugas Badan SAR Nasional (Basarnas)
adalah tugas penuh risiko. Apalagi dengan kondisi Indonesia yang rawan
bencana dan kendala geografis. Tak semua orang bisa mengemban tugas SAR
di Indonesia.
"Saudara semua mesti bangga menjadi anggota Basarnas dan komunitas
penyelamat," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya
pada Apel Kesiagaan dalam rangka peringatan HUT ke-42 Basarnas di
Dermaga PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II, Merak, Banten, Rabu (5/3)
pagi.
Dalam setiap operasi penyelamatan dan kemanusiaan membantu penanganan
bencana, diperlukan koordinasi dengan berbagai instansi dan pihak
terkait lainnya. Mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BNPB
Pusat dan Daerah, TNI dan Polri, Telkom, PLN dan berbagai organisasi
relawan. "Saudara-saudara semua adalah prajurit-prajurit Basarnas,"
Presiden SBY menegaskan.
Kepada Basarnas dan komunitas penyelamat, Presiden menyampaikan tiga
pedoman. Pertama, siapkan mental, fisik, keterampilan, dan kesiagaan
tinggi untuk mengemban setiap tugas. Kesiapsiagaan hanya bisa dicapai
melalui pendidikan dan pelatihan secara terus-menerus.
Pedoman kedua adalah agar Basarnas melengkapi peralatan dan perlengkapan
untuk menunjang kinerja. Lalu, pedoman ketiga adalah pentingnya
kepemimpinan serta komando dan pengendalian operasi dalam setiap misi
SAR. "Pimpin dan kendalikan dengan baik setiap operasi SAR dimana itu
dilaksanakan," Presiden berpesan.
(AON)
0 komentar:
Posting Komentar