Yogyakarta-Andri Online News Apa yang mendasari keluarnya
Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa? Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono punya cerita. Cerita tersebut dibagikan kepada peserta Rapat
Kerja Nasional (Rakernas) II dan Seminar Nasional Asosiasi Pemerintahan
Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Senin
(24/3) siang.
Sejak 2004, Presiden SBY sering
blusukan ke desa dan kelurahan
untuk bertemu sekaligus mengamati kehidupan nyata di desa. "Saya
mengambil kesimpulan bahwa kalau negara ingin maju bukan hanya provinsi,
kota, dan kabupaten yang maju, tetapi kecamatan dan desa-desa di
seluruh Indonesia haruslah makin maju," kata SBY.
"Yang diperlukan adalah sebuah undang-undang, kebijakan, solusi untuk
memungkinkan makin ke depan desa itu makin maju dan sejahtera," Presiden
menambahkan. Didasari semangat itulah lahir UU Desa tersebut.
Cerita tersebut sekaligus menyambut keingingan Ketua DPP Apdesi Suhardi
MY s dalam sambutannya pada pembukaan Rakernas II Apdesi. Suhardi
menyampaikan terima kasih kepada Presiden SBY atas disahkannya UU No. 24
tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan dan UU No.6 tahun 2014
tentang Desa.
"Sesuai janji bapak Presiden beberapa tahun lalu, dengan disahkan
undang-undang tersebut kami harapkan keberpihakan kepada desa lebih
maksimal agar menjadi kebangkitan ekonomi masyarakat di tingkat desa,"
ujar Suhardi.
Suhardi berharap agar anggaran desa dapat dialokasikan melalui APBN
atau APBN-P 2015. Peraturan Pemerintah tentang UU Desa juga seyogyanya
segera diselesaikan.
Presiden SBY menjelaskan, pemerintah terus meningkatkan ekonomi,
penerimaan negara, pembelanjaan pemerintah dan pembangunan. Sejumlah
kebijakan dan program aksi telah ditetapkan untuk meningkatkan
perekonomian desa. Ada banyak program prorakyat telah digulirkan,
seperti Beras untuk Rakyat Miskin (Raskin), Program Keluarga Harapan
(PKH), Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), Bantuan Operasional
Sekolah (BOS), beasiswa untuk siswa miskin, Jamkesnas dan sekarang
BPJS, KUR, PNPM Perdesaan.
"Itu kebijakan dan program pemerintah yang kita berlakukan selama ini agar desa semakin baik," kata SBY.
Dalam kesempatan ini, Presiden juga menyaksikan penyerahan Plakat Apdesi
Award oleh Ketua DPP Apdesi kepada Bupati/Walikota yang memberikan
perhatian lebih terhadap pembangunan Desa dan Kemasyarakatan. Para
penerima penghargaan, antara lain, Bupati Paser, Bupati Cianjur, Bupati
Bantul, Bupati Semarang, Walikota Banda Aceh, Bupati Kendal, Bupati
Grobongan, Bupati Blora, dan Bupati Gunung Kidul.
Rakernas dan seminar nasional ini mengangkat tema Dari Desa untuk
Indonesia. Kegiatan ini bertujuan memantapkan pemahaman kepala desa atau
pemerintah desa selaku garda terdepan pembangunan masyarakat di
pedesaan. Hadir sekitar 3.000 peserta dari Pengurus Dewan Pimpinan Pusat
(DPP) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Apdesi dan kepala desa se-Jawa.
Turut hadir Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi,
Mendagri Gamawan Fauzi, Seskab Dipo Alam, dan Gubernur DIY Sultan
Hamengkubuwono X.
0 komentar:
Posting Komentar