
Para Calon Presiden Indonesia Di Mata Korban Bajir Tidak Bermoral.
Berbagai Tanggapan korban banjir menilai para calon presiden Indonesia, ada yang mengatakan bahwa para calon presiden di Indonesia seperti tidak punya perasaan,disaat banyak bencana dan kelaparan dimana-mana didaerah terkena banjir,mereka justru bicara akan membela bagi yang susah dan miskin,tapi melihat korban banjir yang serba kekurangan mereka tidak pernah,cetus munah yang saat ini tinggal dipenampungan Jakarta Barat. Apa yang dikatakan Munah dialami juga turkijan yang saat ini masih berada dipenanmpungan jakarta timur,dia mengatakan bahwa para calon presiden di Indonesia itu sepertinya cuma sombong bicara,dan terlalu besar mulut nya pada kenyataannya mereka melihat berbagai kejadian bencana dibebagai daerah meeka tidak pernah mau menolong,atau memberikan bantuan,"tapi kalau ngomong diiklan dia seperti ingin menolong orang miskin dan orang kecil,padahal semua itu hanya menipu masyarakat saja. Oleh karena itu harapan saya semua calon yang mulutnya besar itu oleh warga masyarakat Indonesia jangan dipilih dikawatairkan ketika dia jadi akan lebih membuat masyarakat sengsara,saat sekarang yang seharusnya jika benar para calon presiden mau berbuat baik,disaat ini,tapi pada kenyataannya mereka tidak terlihat batang hidungnya,buat melihat keadaan kami,cetus asuma dinata, Suma mengatakan bahwa semua calon terkecuali demokrat dan dan golkar juga PDI P,yang ada terlihat membantu mereka tapi yang lainnya tidak ada,cetusnya.Perkataan sukma mendapat dukungan dari jimi di manado dia mengatakan bahwa yang baru terlihat membantu korban banjir bandang adalah dari Demokrat,PDI_P Dan Golkar semenatara dari yang lainnya belum terlihat,mungkin para calon prisiden dari partai lainnya kurang minat buat menolong korban banjir bandang, dan mereka melihat bahwa partisipasi para calon presiden terhadap mereka hampir tidak ada terkecuali dari pemerintah daerah dan pusat,tapi dari para calon presiden lainnya belum ada cetus jimi dan teman lainya,roni,donal,rompis, juga kaunang.Perkataan mereka juga mendapat sambutan dari warga terkena banjir di sumatra barat,pekalongan,semarang, dan Warga Jakarta pada umunya,mereka mengatakan bahwa semua para calon presiden Di indonesia itu seperti tidak bermoral.sudah tahu bangsanya sedang terkena musibah mereka justru sibuk membuat janji dan berbagai selogan yang mengiurkan sementara korban banjir dimata mereka seperti tidak terlihat,dan mereka membiarkan seakan pura-pura tidak tahu.berbagai komentar mengatakan bahwa seharusnya warga Indonesia jangan mudah tergoda dengan rayuan yang tidak pasti, dan masyarakat lebih baik bisa memilih yang sudah jelas membantu,seperti pemerintah,dan aparatanya disaat ini terlihat sibuk memberikan bantuan. Dan buat mereka para Calon Presiden yang belum tentu akan membantu jangan didukung cetus jaka romdhoni,penduduk warga kebon jeruk.Dan Perkataan Jaka disambut oleh trias dungala penduduk jakarta barat dia mengatakan sebaiknya warga jelih melihat dan jangan lagi mudah tergiur dengan berbagai bujuk rayuan yang datang dari berbagai calon yang dengan rayuan dan gaya sombong dan bringas senyum palsu dan janji palsu itu harus dijauhkan oleh para pemilih dan kalau bisa jangan didengar semua ocehannya segalanya semua tahu dia hanya cari simpati masa didalamanya dia penuh kejahatan dan penuh dengan berbagai macam hal menakutkan,cetusnya. Perkataan Trias mendapat sambutan dari rianto warga semarang,dia mengatakan bahwa para calon Presiden Di Indonesia sudah tidak bermoral,sudah jelas bangsa sedang dan negara sedang terkena musibah tapi mereka seperti tidak mengerti dan semboyan mereka seperti mau membela masyarakat tapi kenyataan mereka membiarkan warganya yang saat ini terkena musibah banjir banding banjir yang telah merata di berbagai tempat tapi mereka seperti tidak mau tahu,apa orang seperti itu layak.Dengan berbagai kenyataan rianto berharap kepada seluruh warga indonesia bisa tinggalkan calon yang menakutkan dan lanjutkan saja yang telah ada.Dan biarkan saja yang baru datang dan hanya sebatas janji itu.Cetusnya.
0 komentar:
Posting Komentar