
Pekalongan, Jawa Tengah: Batik sudah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia, terutama kelas menengah. Ini tentu saja peluang bagi usaha kerajinan batik sebagai bagian dari industri kreatif.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan hal ini saat mengunjungi International Batik Centre (IBC) di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Wiradesa, Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (5/2) pagi.
"Masa depan batik atau ekonomi kreatif cerah. Saya mengatakan ini bukan untuk menyenangkan, karena kontribusi ekonomi kreatif termasuk batik pada perekonomian nasional kian meningkat," kata Presiden SBY.
BIC Pekalongan sendiri diresmikan pada Oktober 2012 lalu. Di sini terdapat sekitar 200 kios yang menjual kain batik maupun pakaian jadi berbahan batik. BIC bukan hanya tempat berjualan, melainkan juga workshop atau tempat perajin memproses batik, baik batik tulis maupun batik cap atau printing.
Bersama Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono, Presiden SBY berkeliling pasar, menyaksikan proses pembuatan batik tulis oleh ibu-ibu perajin. Kemudian didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Walikota Pekalongan Basyir Ahmad, dan Menparekraf Mari Elka Pangestu, Presiden SBY meninjau kios-kios.
"Senang sekali bertemu ibu-ibu, mudah-mudahan usahanya kian berkembang. Memang mereka ini ahlinya, semoga terus maju ya. Salam untuk keluarga," sapa Presiden SBY kepada ibu-ibu perajin batik.
Kehadiran Presiden dan Ibu Negara disambut antusias oleh para pedagang batik di IBC. Mereka berebut untuk bersalaman dan berfoto bersama Presiden dan Ibu Ani menggunakan telepon genggam.
"Saya beserta Ibu Negara, para menteri, dan gubernur senang sekali hari ini karena mendengar secara langsung apa yang dikreasikan oleh putra putri bangsa, utamanya Pekalongan," ujar Presiden SBY.
Soal peluang kerajinan batik sendiri, SBY menjelaskan soal permintaan pasar dan pertumbuhan kelas menengah Indonesia. Tahun lalu, jumlah kelas menengah sebanyak 50 juta, jumlah tersebut diperkirakan menjadi 135 juta pada tahun 2030. "Bisa dibayangkan mereka semua senang sekali membeli batik, karena itulah gaya hidup saat ini," ujar SBY.
Presiden meminta mereka terus menciptakan kreasi baru. "Saya titip kepada gubernur dan walikota untuk dengan tekun memimpin para perajin agar masa depan mereka makin bagus," Presiden menambahkan.
Peninjauan Presiden di IBC berlangsung sekitar 45 menit. Setelahnya, Presiden SBY dan Ibu Ani melanjutkan peninjauan ke Kampoeng Batik Kauman. Kampung ini ditinggali oleh para perajin batik dan menjadi salah satu ikon Pekalongan sebagai 'Kota Batik'
0 komentar:
Posting Komentar