
Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta media menghindari kampanye hitam dalam pemilu mendatang. Tapi pers punya kewajiban untuk menyampaikan fakta.
Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Margiono mengatakan hal ini seusai diterima Presiden SBY di Kantor Presiden, Senin (27/1) siang. Margiono datang bersama pengurus PWI lainnya untuk menyampaikan undangan menghadiri Peringatan Hari Pers Nasional 2014 di Bengkulu, pada 6-10 Februari mendatang.
"Pak Presiden berpesan bahwa menjelang pemilu hendaknya dihindari dari apa yang disebut sebagai black campaign atau kampanye hitam. Kampanye hitam itu, menurut Bapak Presiden, adalah menyampaikan, memberitakan, menginformasiaan sesuatu yang sebenarnya tidak ada tapi diada-adakan," kata Margiono.
Jika ada yang melakukan kampanye hitam, pers dipersilakan membuka seluruh fakta yang ada tentang calon legislatif maupun calon presiden bersangkutan. "Yang buruk katakan buruk, yang baik katakan baik," Margiono menambahkan.
Dalam pertemuan sekitar satu jam tersebut, hadir pula Bengkulu Junaidi Hamsyah, tuan rumah HPN 2014. Menurut Jubir Julian Aldrin Pasha, Presiden SBY akan menghadiri acara tersebut pada 9 Februari nanti. Tanggal tersebut merupakan puncak acara HPN 2014.
Margiono menjelaskan, HPN 2014 memiliki dua target, yakni harus bermanfaat bagi pers nasional, dan bermanfaat bagi pembangunan daerah dimana HPN ini diselenggarakan.
Pada acara tersebut, SBY secara resmi akan meluncurkan Pusat Pendidikan Latihan Wartawan ASEAN. Meski diluncurkan di Bengkulu, tetapi pusat pendidikan ini akan berada di Palembang.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah menjelaskan bahwa dalam pertemuan tadi ia mengusulkan bantuan dana Rp 8,5 triliun untuk pembangunan berbagai proyek infrastruktur di daerahnya. Proyek-proyek tersebut, antara lain, pelurusan atau pelebaran jalan Bengkulu-Lubuk Linggau, relokasi Bandara Fatmawati Soekarno, pelabaran jalan nasional lintas barat, pembangunan sistem air minum, irigasi pertanian, pembangunan rumah sakit evakuasi, dan pembangunan jalur kereta api untuk angkutan batu bara.
Saat menerima pengurus PWI Pusat, Presiden didampingi Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, dan Menkominfo Tifatul Sembiring. Sedangkan pengurus PWI yang datang adalah anggota Dewan Pers Ninok Laksono, Ketua Dewan Penasihat Tarman Azzzam, anggota Dewan Kehormatan Ishadi SK, dan Ketua Dewan Kehormatan Ilham Bintang.
0 komentar:
Posting Komentar