Surabaya Andri Online News: Setelah negosiasi alot, Paket Bali yang diperjuangkan Indonesia pada Konferensi Tingkat Menteri ke-9 World Trade Organization (WRO) akhirnya disepakati. Paket Bali berisi proposal tata perdagangan yang lebih adil bagi semua negara.Demikian disampaikan Presiden SBY dan dia juga mengatakan-
"Alhamdulillah, Bali Package (Paket Bali) akhirnya meskipun alot kemarin diupayakan dan siang ini deal, dan bisa dicapai," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sesaat sebelum menyambut delegasi dari Shell, di Gedung Subijakto, Akademi Angkatan Laut, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (7/12) pukul 15.00 WIB.
Konrensi Bali, yang merupakan proposal Indonesia sebagai tuan rumah, dan manifestasi kelola perdagangan yang adil, disepakati pada KTM kek9 WTO yang berlangsung siang tadi di Bali. Paket Bali yang dimaksud adalah berisi paket least developed countries, paket fasilitas perdagangan, dan paket pertanian.
"Dari tanah Indonesia bisa kita kembangkan pada kelanjutan dari negosiasi," Presiden menambahkan.
Menurut SBY, ini merupakan awal yang baik dalam tata perdagangan internasional. "Sebuah awal baru yang baik, dengan catatan negosiasi berikutnya lagi harus ada fleksibilitas, memberi dan menerima," ujar SBY.
Presiden menegaskan, semua negara dan kepentingan haruslah diperhatikan dalam sebuah tata perdagangan yang adil. "Bebas dan adil. Bukan hanya perdagangan bebas, tetapi perdagangan yang bebas dan adil. Ideologi kita begitu," SBY menandaskan.
Setelah safari ke empat kabupaten di Pulau Madura, Presiden SBY melanjutkan kunjungan kerja di Surabaya, ibukota Jawa Timur. Sore ini, Presiden akan menerima delegasi dari perusahaan minyak Shell Namun Pengamatan Penulis dari hasil pertemuan itu seperti tdak tercetus sebuah ide membuat pertumbuhan ekonomi baru, seperti mendongkrak ekonomi tandingan buat yang besar seperti umpamanaya ada keberanian memberikan modal buat penganggur sebuah pinjaman modal usaha." Contohnya umpamanya Indonesia memiliki APBN 1500 triliun bagaimana jika dari APBN itu diberikan kepada penganguran untuk modal usaha walau hanya menjadi pedagang asongan,dengan nilai pinjaman 1 juta per penganguran,mungkin senandai ada satu triliun disisikan setidaknya sudah bisa merekrut sejuta pengusaha asongan,ini hanya langkah alternatif." Dan jika perlu seandaianya dunia usaha dilukir atau direbah dengan langkah menjadikan para pengusaha kecil sebanyak mungkin setidaknya disana kan bisa meningkatkan sebuah pertumbuhan baru dari segi menopang negara tapi selam yang diberikan modal hayalah pengusha besar dengan penyerapan tenaga kerja yang tidak maksimal setidaknya hanya membuang -buang uang negara,artinya usahakan dar sekarangan batasi pinjaman buat perorangan yang terlalu besar,jika perlu batasi buat pengusaha besar hany sebesar satu miliard saja jangan lebih dari itu.dan sisahnya buat pengusaha yang baru seperti pengusaha warungan kelontongan,dan para asongan,juga para peatani dan peternank disan anantinnya akan bangkit menjadi sebuah ekonomi baru daripada uang dberikan kepada pengusaha besar dengan nilai ratusan miliard dan disana penyerapan tenaga kerja tidak maksimal lebih baik uang itu salurkan buat pertumbuhan ekonomi baru dengan cara demokrasi."Maksudunya jika penyaluran dana buat para pedagang asongan diseluruh indonesia dengan cara yang baik,setidaknya ini bisa membuahkan pertumbuhan baru,artinya mereka jika pengasilannya sudah layak bisa di pungunt retrebusi/hari akhirnya bisa mingkatkan devisa baru.Akhirnya disini penulis hanya bisa berharap jika apa yang disajikan ini dapat dimengerti dan sekaligus diterima berarti ini sebuah kebangkitan ekonomi baru dan mengerus penganguran dan kesananya menciptakan para ekonomi dunia usaha .SEnoga.
0 komentar:
Posting Komentar