"Calon Angota Parleman Bahagiakan Dulu Keluarga Dan Diri Anda Baru Pikirkan Yang lain".
"Indonesia,sebentar lagi bangsanya akan merayakan yang namanya pesta demokrasi,di negara itu,yang memiliki keragaman,kasta dan suku,juga ragam bahasa, dari sabang samapai morote, akan segera mengadakan kembali pemilihaan para calon parleman dan juga setelah itu akan mengadakan Pemilihan Presiden.dengan diramaikan oleh 13 partai yang cukup handal dan disana setiap para pemilih dan juga para calon yang akan mereka jogokan,sepertinya oleh para pendukungnya telah dipemerkan wajah dengan atribut partai yang mereka miliki,wajah -wajah calon parlemean dipasang di berbagai tempat ramai seperti dipingiran jalan,di ding-ding,toko,di perempatan jalan dan ada juga lambang partai dipasang diatas gedung terlihat bendera partai dan umbul-umbul juga balego yang sudah ada wajah mereka tertempel diberbagai keramain kota-kecil dan kota besar, Inilah kondisi Indonesia yang sebentar lagi akan mengadakan pesta demokrasi itu,meskipun setarnya masih dibilang beberapa bulan lagi,tapi setiap partai terlihat sudah mualai melempar berbagai pesan dan janji yang semua hampir seperti muluk-muluk,dan mereka sebagai orang partai dan jago komentar dan janji saling mengadu strategi untuk mencari simapatisan. Melihat semua ini penulis terkesan bahwa taktik mereka dan strategi mereka ternyata hampir tidak terlalu berubah,ada janji akan memakmurkan bangsa,ada berjanj akan memberikan peluang usaha,ada berjajnji memberikan kecerdasan dan peluang pendidikan,ada juga yang berjanji mau memberantas Korupsi,semua strategi dikeluarkan untuk bisa mencari simpatis,meskipun setelah jadi terkadang mereka lenggang dan tidak ada lagi mau menjumpai pedukungnya,dan itu dirasakan oleh masyaraat Indonesia dari tahun -ketahun setiap pemilihan selalu mereka buat janji,artinya setelah duduk mereka hanya untuk kesenangan mereka sendiri dan duduk menjadi parleman hanya sebatas usaha,oleh sebab mereka berangkat dari orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap,entah bagaimana ceritanya mereka hadir dan mencoba dirinya untuk mengabdi pada bangsa,padahal dirinya senidri saja sudah jelas tidak punya penghasilan tetap dan menjadi pegawai mungkin sulit akhrnya daripada menganggur mereka terjun menjadi orang partai sipa tahu nasip bisa berubah dan jika mereka terpilih disana akan mencari uang sebanyak-banyak sukur-sukur bisa jadi ketua banggar,akhirnya bisa mencari sabetan dari pengesahan anggaran. "Maaf ini sebenarnya rahasia,tapi oleh sebab masyarkat harus tahu terpaksa penulis sampaikan ini,agar prilaku seperti itu tidak terulang lagi dan sukur-sukur bagi petualang politik tidak ada nasip mujur buat mereka,dan biarkan dia kembali tetap menjadi seperti adanya.artinya jika petualang politik duduk disana akan bahaya,oleh sebab mereka duduk hanya untuk mencari uang bukan memperjuangkan partai atau kepentingan masa depan bangsanya." Oke tinggalkan dulu para petualang politik, disini penulis kembali kepersoalan menghadapi pesta demokrasi di Indonesia sepertinya situasi bisa diblang suhu tidak terlalu panas dan bangsa Indonesia sepertinya telah cerdas dan mereka melihat semua partai dan para calon Parleman sepertinya tidak terlalu antusias,bahkan kondisi saat ini terlihat bangsa Indonesia seperti masa bodoh dan tidak terlalu mau mengerti apa dia mau jadi calon parleman atau mau jadi tukang pungunt bendera partai,yang di mata mereka,apapun partainya tetap saja presidennya "ya,satu,nga mungkin presiden ada dua." artinya angota parleman buat mereka tidak terllalu dipikirkan,oleh sebab mereka tahu bahwa semua calon angota parleman terlalu sering bersepekulasi dan para politisi Indonesia kurang punya rasa memiliki Negara artinya mereka lebih suka berkata seakan membela masyarakat miskin tapi ketika dicoba minta buat minum kopi satu gelas susah,orang seperti itu apa mungkin dia mau membela rakyat,diri sendiri aja belum bisa dibahagiakan bagamana mungkin bisa membahagiakan orang Indonesia yang begitu besar,dan majemuk,artinya dikawatirkan mereka tidak bisa berpikir buat sesama,terbukti banyak kejadian yang terlihat dimata mereka seperti perkelaian pelajar,kerusuhan, antara kelompok,dan berbagai kejadian yang setiap hari bertebaran di mata mereka,"apa ada mereka menghimbau dan memberi pengertian terhadap semua kejadian itu. ?" dari persoalan sehari-hari saja,mereka sudah pura-pura tidak tahu apalagi dengan persoalan besar seperti membangun Bangsa mensejahtrakan bangsa,dan membuat maju negara,buat dirinya dan istrnya ditambah anaknya saja sudah tidak bisa bagaman mungkin mau membahagikan orang Indonesia "sepertinya itu omong kosong.?".Ini harapan bangsa,Indonesia,oleh sebab itu penulis berharap kepada para calon angota parleman belajar dulu bahagiakan istri dan anak anda termasuk diri anda baru anda berpikir mau memperjuangkan bangsa ini."Artnya jangan berwajah tenang tapi didalam jiwa tersimpan dusta,itu adalah tandanya membuat susah diri.seandainya anda sudah hidup bahagia setidaknya berpikir akan tenang,dan kesungguhan bekerja akan ada tapi jika didalam keadaan diri anda penuh dengan persoalan mana mungkin bisa memberi yang terbaik buat bangsa ini.Oke terlepas seua itu yang jelas saat ini mereka hanya sedang berpikir belajar membohongi diri sendiri,artinya meskipun didalam dirinya penuh persoalan dia mencoba menutupi semua persoalan itu dengan kemasan senyum dan janji. "Maaf para calon angota parleman apa yang sedang berkecamuk dalam diri anda jangan dianggap Tuhan tidak tahu,Harapan penulis buat bahagai dulu anak istri dan diri anda baru coba berpikir membeerikan yang terbaik buat bangsa dan negara,selama anda dilam kehidupan belum ada kebahagiaan mana mungkin bisa memberikan kebahagian pada orang lain.Semoga.Dan selamat Semoga dalam Pesta demokarsi ini semua partai bisa berbuat yang terbaik dan tidak lagi membuat janji yang kosong.okey salam sejahtra buat anda para calon angota parleman.(oleh Andri Luntungan)
0 komentar:
Posting Komentar