Jakarta: Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) mendukung program atau gerakan keuangan untuk semua (financial inclusion). Perbanas setuju dengan Presiden SBY bahwa gerakan ini jangan disederhanakan sebagai bagi-bagi kredit murah semata.
Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono menyampaikan hal ini dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Rabu (13/3) sore, usai beraudiensi dengan Presiden SBY.
Tahun lalu, ujar Sigit Pramono, Perbanas bersama Bank Indonesia mengadakan kegaitan pekan financial inculsion di Jakarta. Acara tersebut bertemakan 'Peran Perbankan dalam Pemberdayaan Industri Kreatif dan Keuangan Inklusif'. Hal ini, lanjut Sigit, sekaligus menegaskan dukungan Perbanas terhadap program pemerintah. "Tetapi kami memberikan catatan yang disetujui Presiden, bahwa financial inclusion ini jangan disederhanakan hanya dengan seolah-olah menyalurkan kredit mikro atau kredit murah semata-mata," kata Sigit Pramono.
"Financial inclusion meliputi banyak hal dan tidak hanya perbankan yang harus mendukung ini, karena ini adalah >financial inclusion bukan banking inclusion," mantan bankir di Bank Mandiri tersebut menambahkan.
Dalam diskusi dengan Presiden SBY kemarin, Perbanas juga mengusulkan agar pemerintah, DPR, dan semua pemangku kepentingan perbankan untuk memulai memikirkan cetak biru perbankan nasional. "Sejak kita merdeka, bangsa kita ini tidak memiliki cetak biru perbankan nasional yang menjadi konsensus atau kesepakatan semua pihak," Sigit menjelaskan.
Menurut Sigit, dalam Kongres Perbanas 2008, Perbanas menyusun sumbangan pemikiran mengenai cetak biru perbankan nasional tersebut. "Nantinya cetak biru pebankan nasional harus disusun bersama-sama antara pemerintah, parlemen, Bank Indonesia, OJK, LPS, dan dunia perbankan sebagai pelakunya," Ketua Umum Perbanas tersebut menambahkan.
Presiden SBY, lanjut Sigit, sependapat dengan pemikiran Perbanas. Namun, Presiden berpesan agar cetak biru tersebut diletakkan ke dalam konteks dan kinerja perbankan sekarang dan peluang ke depan. "Cetak biru perbankan nasional harus cukup luwes untuk bisa mengadaptasi perubahan-perubahan yang terjadi," ujar Sigit.
Di akhir audiensi, Perbanas mengundang Presiden SBY untuk membuka Indonesian Banking Expo (Ibex) 2013 yang mengusung tema Integrasi Perbankan dalam Menghadapi Pasar Bebas ASEAN. "Karena tahun lalu kami mengusung tema financial inclusion, Presiden mengingatkan nanti harus ada laporan mengenai apa yang sudah kami lakukan selama satu tahun ini terkait financial inclusion," kata Sigit Pramono.
0 komentar:
Posting Komentar