Kemerdekaan Indonesia sebentar lagi akan dirayakan dan kegiatan itu berjalan rutinitas setiap tahunnya,tetapi tahun ini hari ulang tahun kemerdekaan ke 67 bersamaan dengan hari bulan puasa sehingga kemeriahannya kurang terlihat. Bahkan yang menonjol adalah gemah puasanya,sementara hari kemerdekaan tidak terlalu mengemah.berbagai media masa menyajikan hanya gemah bulan ramadan padahal kemerdekaan lebih penting."seadainya negara ini tidak ada apakah kita dapat merayakan bulan puasa seperti in? stidaknya jawabnya tidak mungkin." nah tetapi mengapa hari kemerdekaan seakan -akan tiengelam oleh hirukpikuk bulan puasa dan hiruk pikuk merayakan Idul Fitri,sementara hari kemerdekaan seakan tidak terlalu penting. "Mengapa Bisa begini?" Penulis hanya mengingatkan kembali bahwa Indonesia merdeka adalah satu bukti bahwa Orang Indonesia masih disayang oleh Tuhan,artinya jika disaat ini negara Indonesia tidak ada bisa kita bayangkan? apakah kita dapat menjalankan Ibadah bisa tenang.?jawabnya so pasti tidak..Mengenang sejarah perjuangan itu perlu,oleh sebab bilah tidak ada para pejuang manalah ada Negara ini.dan manalah mungkin semua dapat mengembangkan agama begitu bebasnya seperti saat ini,semua itu harusnya kita perlu syukuri dan renungkan kembali,sekaligus kita hayati,betapa bahagianya hidup dijaman ini,oleh sebab parah pahlawan yang telah menitipkan Negri ini untuk dijaga dan di pelihara,sekaligus dibangun demi cita-cita para pahlawan yang telah pergi meninggalkan kita."Sadarkah kita dijaman ini.siapakah yang memerdekakan Indonesia-dari jaman kerajaan sampai pada jaman kolonial. Dan masih ingatkah siapa yang memberikan nama Indonesia,? dan sampai saat ini,dan siapakah pulah yang mengabadikan sang saka merah putih yang saat ini tetap sebagai bendera negara ini? siapakah yang membuat landasan Negara ini yang saat masi tetap digunakan yaitu Pacasila.? |mereka adalah para pendiri Negara ini yang telah pergi yang sekarang telah ada taman pahlawan kali bata.dan masih banyak lagi para pejuang-pejuang yang tidak sempat tercatat dimana makamnya dan dimana kuburnya? semua mereka adalah pejuang Negara ini,Saat ini Indonesia akan merayakan hari ulang tahunnya yang ke 67 dan usia indonesia terbilang cukup dewasa dibandinbgkan dengan Jepang.Malaisia.dan saat ini Indonesia telah mulai terlihat kemajuan dari berbagai segi,baik Pembangunan maupun segalanya,tetapi bukan berarti harus melupakan sejarah,dan mebiarkannya hasil perjuangan para pahlawan."Tanpa mereka Indonesia tidak ada,dan mungkin saat ini kita semua masih dalam belengu ketertindasan,jika kondisi negara ini belum merdeka." Tapi kini Indonesia telah benar-benar merdeka dan bahkan saat ini Pemerintah Indonesia memberikan Negri Ini menjadi Demokrasi dan semakin terlepaspula segalanya,tetapi bukan berarti setelah diberikan kebebasan harus lupa dengan hasil kemerdekaan,artinya kebesan datang oleh sebab adanya negra tanpa negara bagai mana ada istilah kebebasan? oleh karena itu mari kita kembali mengenang sejarah kemerdekaan.Dan sekali merdeka tetap merdeka.."Pertanyaanya apakah Para pejuang itu tidak menangis melihat Negri ini seakan mulai melupakan para pahlawan.?" dan yang lebih menonjol; saat ini adalah simbol-simbol keagamaan bukan lagi tentang bagaimana menyalamatkan negara dari ancaman perpecahan yang semakin nampak ini..seharusnya simbol agama hanya ada didalam kordornya tidak perlu tampil menjadi sebagai konseptor dalam kenagaraan itu lebih baik.oleh sebab Indonesia tidak bisa disamakan dengan Arab dan negra lainnya Indonesia adalah Indonesia dan sitem Indonesia adalah Pancasila dan ketentuan yang dibuat oleh pemerintahnya sesuai dengan koridor dunia,oleh karena itu kedepannya Indonesia harus benar bersih dari simbol-simbol lainnya dan Indonesi Merah Putih dan Pancasila.diluar itu bukan Indonesia.Lambang Indonesia adalah Garuda Pancasila dan Bendara Indonesia adalah Merah Putih.mari kita kibarkan sang saka merah putih melambangkan Indonesia telah merdeka dari segala atribut lainya keluar,artinya sekali -Merdeka tetap Merdeka.Selamat Hut 67 Indonesiaku tercinta.
0 komentar:
Posting Komentar