Keran Demokrasi dibuka oleh pemerintah ,stidaknya untuk membuka peluang bagi Pakar yang ingin menyampaikan,pendapat,namun sayang,Indonesia minim pakar,baik masalah politik,ekonomi,hukum,budaya,sejarah,matetika, planologi,antrapologi,fisiokologi,anatomi,biologi,koprasi,astronologi,Planologi Fisika,dan masih banyak lagi,Semua ini,masyarakat mengharapkan para pakar dapat menyajikannya,dan masyarakat ingin para pakar bisa membahasnya,bukan,melulu ilmu pertengkaran,yang ditampilkan.Jika para pakar yang ada di Indonesia,punya kemauan mencerdaskan bangsa,stidaknya mereka masing2. membahas,ilmu-ilmu yang disebut tadi,tapi pada kenyataannya,mereka hanya membahas masalah Ilmu pemerintahan dan Korupsi, itupun membahasnya sangant kaku bahkan akhirnya menjurus kepada apriori kepada seseorang.Pemahaman Demokrsi ternyata sangant sempit,akhirnya semua yang ada saling mengadu wacana yang tidak menentu arah.penulis menyayangkan semua ini,Ilmu apa yang bisa diambil buat mereka,"tujuan apa,mereka tampil ditelivisi?" Jika hanya untuk menjelek-jelekan orang,Jadilah pakar yang bijak,agar orang menilainya enak,maaf. Memgapa semua ini terjadi? "Mungkinkah estetika Demokrasi seprti ini.? atuakah semacam budaya baru?." Dan sadarkah kita bicara ditonton banyak orang? "Duta di seluh negara ada di Indonesia,?" Andaikan mereka menonton dan mendengar? sementara apa yang kita sajikan adalah menjurus seakan-akan bahwa pemimpin kita jelek,pertanyaannya apakah bangga jika Negara lain mentertawakan Indonesia? "bahkan mereka menganggap Indonesia adalah (No,Good) tidak bagus.?" Jika Indonesia merosot dimata-mata mereka apalah artinya,contohnya,orang tua menugur kita,"apakah kita merenungkan mengoreksi diri,atuakah kita jelek-jelekan orang tua kita? "baik buruknya orang tua,tetap adalah,orang tua kita, ," Artinya jelek dan buruknya Negara kita harus kita banggakan."Jangan bisa mau direndahkan bangsa lain." Terlepas semua itu kenyataannya,kita masih terus berkutat kepada menjelekan orang tua kita.Sadar atau tidak kita telah di olo-olo,oleh bangsa lain,wah,Indonesia negaranya sedang kacao?wah,Indonesia Pemimpinya sendang bingung,?,Nah mendengar olok-olok,itu. dimanakah Jiwa Nasionalis kita,dan dimanakah jiwa Patriot,kita? "Penulis mengajak kembali kepada sejarah,Negara ini merdeka oleh sebab kita bersatu,rasa cinta kepada negara sangant tinggi,bahkan demi untuk kemerdekaan kita menyerahkan jiwa dan raga,darah tertumpah pun tidak pernah ada rasa jerah." tetapi mengapa setelah merdeka sepertinya luntur,menjaganya.? "Mengapa?" dan ada apa? Nah seharusnya para pakar segera kembali dengan cita-cita Negara.Membangun,bangsa harus bisa memelihara,manjaga,melindungi,mencerdaskan, demi membawa Merah Putih kekaknca Dunia."Seandainya seperti ini adanya bahkan para pakarnya hanya,berkutat,apriori,kepada Negara,bagaimana? Singkatnya.mari kita berpikir positip,siapaun yang memimpin Negri ini,kita sebagai warga Negara harus mendukung.dan buat para pakar seharusnya dapat mencerdaskan rakyat,mendinginkan suasana,menelorkan ilmu-ilmu Demokrasi yang positif.dalam artikata demokrasi adalah medidk kita berbeda pendapat tetapi kesatuan jagan samapi retak,apalagi samapai pecah.semoga."Pakar selamat berpikir?"..
0 komentar:
Posting Komentar