Kenaikan BMM di berbagai dunia tidak dapat tertahan lagi,dan ini memang sudah akan berlaku,dan didalam penyesuaian BBM itu sering kali timbul aksi-aksi dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat yang tidak memahami kondisi perkembangan piskcal dan devisa didalam negaranya? sehingga mengomentari seenaknya,dan mengeritisi senanknya sendiri,"padahal mereka mengatur keuangan rumah tanganya saja tidak becus apalagi mau mengomentari masalah global" persoalan ini terjadi tidak hanya di negara asia tetapi juga terjadi dibelahan negara Eropa, "diasia seperti Indonesia saat akan mencoba menyesuaikan BBM, didalam negaranya belumlah hal itu diberlakukan dan dirasakan oleh bangsanya berbagai kritik datang dari berbagai elemen baik mahasiswa mapun para pakar yang tidak memaham lebih dalam kondisi devisa dan keberdaa broto dan neto yang didapat dari neagara itu,artinya kenaikan ini stidak Pemerintah Indonesia sudah mengitung akumulatifnya didalam net devisa yang ada, "pertanyaannya menghadapi penyesuaian BBM "seperti apakah bangsannya?" sementara itu lain lagi dengan Amerca . Menurut -
Presiden Amerika Barack Obama menuduh para saingan politiknya berusaha menempuh kebijakan energi berjalan mundur yang akan mengakibatkan Amerika tergantung pada belas kasihan negara-negara lain di dunia.
Obama berkata demikian di depan mahasiswa sebuah community college di dekat Washington hari Kamis, pada saat banyak warga Amerika menghadapi kenaikan cepat harga BBM.
Beberapa kandidat presiden dari Partai Republik telah mengecam Presiden Obama karena tidak berbuat cukup banyak untuk mengembangkan cadangan minyak dan gas bumi dalam negeri, tapi Obama memperingatkan "bahkan jika kita mengebor setiap inci wilayah Amerika, hal itu tidak akan memecahkan masalah."
Obama mengatakan, bahkan jika Amerika memaksimalkan produksi semua potensi cadangan minyaknya, Amerika masih akan tergantung pada minyak asing, dan katanya "kita tidak bisa membiarkan diri kita disandera oleh berbagai peristiwa di belahan lain dunia ... Amerika menentukan nasibnya sendiri."
Presiden Obama memperingatkan pembangunan dan permintaan akan mobil di negara-negara seperti Tiongkok dan India, dan pergolakan di Timur Tengah, hanya akan menaikkan harga minyak.
Ia mengatakan, Amerika perlu fokus pada pengembangan sumber energi alternatif – seperti tenaga surya dan angin – dan menghentikan subsidi besar bagi perusahaan-perusahaan minyak. Penulis sangant sepakat apa yang dikatakan obama "Kita tidak bis a disandra dan kitatidak boleh menjadi Negara yang hanya menanti belas kasihan dari negara lain, Bagaimana dengan Indonesia?" semoga demikian pulah.".
Presiden Obama mengritik tajam saingan-saingan politiknya, menuduh mereka berusaha menempuh kebijakan energi berjalan mundur.
Presiden Barack Obama memberikan pidato mengenai kebijakan energi AS, di Prince George's Community College di Largo, Maryland (15/3).
Obama berkata demikian di depan mahasiswa sebuah community college di dekat Washington hari Kamis, pada saat banyak warga Amerika menghadapi kenaikan cepat harga BBM.
Beberapa kandidat presiden dari Partai Republik telah mengecam Presiden Obama karena tidak berbuat cukup banyak untuk mengembangkan cadangan minyak dan gas bumi dalam negeri, tapi Obama memperingatkan "bahkan jika kita mengebor setiap inci wilayah Amerika, hal itu tidak akan memecahkan masalah."
Obama mengatakan, bahkan jika Amerika memaksimalkan produksi semua potensi cadangan minyaknya, Amerika masih akan tergantung pada minyak asing, dan katanya "kita tidak bisa membiarkan diri kita disandera oleh berbagai peristiwa di belahan lain dunia ... Amerika menentukan nasibnya sendiri."
Presiden Obama memperingatkan pembangunan dan permintaan akan mobil di negara-negara seperti Tiongkok dan India, dan pergolakan di Timur Tengah, hanya akan menaikkan harga minyak.
Ia mengatakan, Amerika perlu fokus pada pengembangan sumber energi alternatif – seperti tenaga surya dan angin – dan menghentikan subsidi besar bagi perusahaan-perusahaan minyak. Penulis sangant sepakat apa yang dikatakan obama "Kita tidak bis a disandra dan kitatidak boleh menjadi Negara yang hanya menanti belas kasihan dari negara lain, Bagaimana dengan Indonesia?" semoga demikian pulah.".


0 komentar:
Posting Komentar