Agus Marto Ingatkan Ditjen Pajak Kejar Setoran Rp 1.032 Triliun

Jakarta - Di tengah munculnya kasus mantan pegawai pajak Dhana Widyatmika, Menteri Keuangan Agus Martowardojo meminta jajaran Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak untuk fokus kejar

Jakarta - Di tengah munculnya kasus mantan pegawai pajak Dhana Widyatmika, Menteri Keuangan Agus Martowardojo meminta jajaran Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak untuk fokus kejar penerimaan Rp 1.032 triliun.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Penyuluhan dan Humas Ditjen Pajak Dedi Rudaedi kepada detikFinance, Jumat (2/3/2012).

Dikatakan Dedi, Agus Marto telah memanggil jajaran pejabat Ditjen Pajak di tengah ramainya isu kasus Dhana Widyatmika tersebut.

"Lebih ke pekerjaan biasa saja mengingatkan untuk lebih fokus kepada penerimaan Rp 1.032 triliun dan lebih kepada menyampaikan laporan perkembangan terbaru saja. Tidak soal Dhana," jelas Dedi.

Dedi melanjutkan, Agus Marto memberikan pengarahan kepada jajaran Ditjen Pajak untuk menjalan strategi yang telah dibahas untuk dijalankan pada tahun ini.

Seperti diketahui Dhana telah dijadikan tersangka oleh Kejagung sejak 16 Februari 2012. Kejagung juga telah memohon kepada Imigrasi untuk mencekal Dhana ke luar negeri. Dan atas permintaan itu, per 21 Februari 2012 Imigrasi mencekal Dhana selama 6 bulan. Dhana dijerat dengan pasal 2, 3, dan 5 UU Tindak Pidana Korupsi.

Namun, dari kondisi rumah yang dimiliki Dhana, agak janggal juga bila dia seorang miliarder sebagaimana Gayus Tambunan. Dari catatan Imigrasi, Dhana juga jarang ke luar negeri. Dari Desember 2010-November 2011, Dhana tercatat hanya dua kali ke luar negeri: ke Arab Saudi dan Singapura.

Berikut tanggapan Dhana terkait tudingan kasus korupsi oleh Kejagung:

Kasus ini tidak berhubungan sama sekali dengan istri saya, melainkan murni permasalahan pribadi saya terkait dengan transaksi dalam rekening saya yang dinilai tidak sesuai dengan exposure gaji saya sebagai PNS.

Saya sungguh kaget kesimpangsiuran berita yang beredar saat ini apalagi mengaitkan dengan institusi DJP (Ditjen Pajak) di mana kebetulan istri saya bertugas. Sangat tidak relevan masalah ini dikaitkan dengan kasus Gayus Tambunan.

Mengenai rekening/transaksi yang saya miliki dapat dijelaskan dengan usaha yang saya miliki tetapi tidak dengan nilai fantastis seperti yang beredar. Apalagi terkait rekening isteri saya yang hanya berisi gaji.