Mungkin dijaman ini manusia terlalu banyak membuat janji mungkin juga terkadang manusia banyak juga kegiatan yang sulit buat ditinggalkan,akhirnya buat diketemui betapa sulit dan tidak punya waktu,artinya keseharian mereka bisa dikatakan terlalu padat dengan berbagai jadwal yang harus didahulukan ini terjadi disetiap para pejabat atau mungkin juga dikalangan para bisnis.Contoh kecil,"penulis uji coba menemui seorang ketua DPR_RI,disana dalam mengunjungi penulis belum ada janji,sifatnya sepontanitas,dan penulis disan bertemu dengan sekuriti dan saat itu penulis tidak sempat jumpa dengan staf yang dilingkungan ruangan ketua DPR-RI,menurut sekuriti setelah membawah kertas daftar tamu yang disodorkan kepada setaf diruangan Ketua DPR-RI,bahwa saat ini ketua jadwal padat dan tamu yang berada di ruangan begitu banyak dan dia berkata bahwa saya tidak bisa bertemu dengan ketua,DPR-RI,hari ini,dan penulis diberi sebuah kartu nama dari setaf ketua DPR-RI melalui sekuriti,penulis bertanya kartu apa ini,ternyata dalam kartu tertera alam email dan SMS yang bisa dihubungi bukan nomor telepon Ketua DPR-RI Saudara Marjuki Ali.Dan penulis dengan lapan g dada turun dari latia 3 menuju lantai satu,artinya bahwa kehadiran penuis pada saat ini mungkin belum bisa diterima tapi penulis yakin bahwa nanti beliau akan dapat menerima."pertanyaanya,apakah seperti didalam jaman ini,? yang katanya keran ternparan dibuka,dan demokrasi telah berjalan tapi mengapa jiwa-jiwa para pemimpinya seperti mengunakan gaya feodalisme,artinya sitem yang berbelit belit masi juga harus berlaku,dan mereka kurang siap buat menerima tamu yang berkunjung secara sepontanitas.?" Dan apakah pada saat itu beliau benar -benar sibuk,oleh sebab ketika penulis kesana,tidak diijinkan bisa melihat didalam ruangan stafnya dan penulis hanya bisa dihadapkan dengan sekuriti didepan tangga,disana juga sekurit mengatakan jika ingin bertemu bapak,silahkan bikin surat atau ketika bapak sedang berjalan keluar ruangan disna anda bisa mencegat setelah itu disan bapak bisa mencegat dan sambil berjaln bertanya." Jika seperti ini adanya,mungkin bisa dibilang terlalu artinya tidak menghargai kehadiran seorang tamu atau rakyatnya yang sedang ingin berkunjung kepadanya,Lantas jika seperti ini siapa yang jadi walkil rakayat,artinya rakyatnya datang mereka tidak bisa menerima."Oke terlepas semua itu yang jelas semua terganting manusianya,apapun dia dan apapun jabatannya jika dasarnya dia adalah seorang yang bijak setidaknya hal seperti itu tidak mungki terjadi,disana berarti ada dugaan bahwa perubahan diri manusia terjadi jika dia telah menjadi seorang petinggi atau menjadi jabatan penting dan terkadang sepetinya memandang orang sepeeti hanya sebelah mata,artinya seorang Pemimpin Redaksi Andri Online News dimata Mr,Marjuki Ali,belum berarti apa-apa,mungkin seperti itu.?
0 komentar:
Posting Komentar